Presiden Prancis Dinilai Hina Islam, Ini Tanggapan Novel Bamukmin PA 212

Presiden Prancis Dinilai Hina Islam, Ini Tanggapan Novel Bamukmin PA 212

Naviri Magazine - Wasekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin mengatakan, dunia menjadi gaduh akibat pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dinilai menghina umat Islam dan Nabi Muhammad. 

"Pernyataan Presiden Prancis telah membuat kegaduhan di dunia, sehinga jangan salahkan umat Islam bergerak dimanapun," kata Novel. 

Menurutnya, wajar jika umat Islam di berbagai belahan dunia marah dan bereaksi keras atas pernyataan Macron, sebab ajaran Islam mengharamkan penghinaan terhadap agama apapun. 

"Karena ajaran Islam jelas mengharamkan penghinaan agama apapun, namun haram juga hukumnya bagi umat Islam kalau Islam dihina mereka diam saja. Bahkan pelaku penista agama tidak ada tebusannya kecuali hukumannya mati," ujarnya. 

Karenanya, lanjut Novel, untuk meredam amarah umat Islam, maka pihak Kedutaan Besar Prancis harus membuat pernyataan sikap yang berisi penyesalan dan permintaan maaf kepada umat Islam atas kesalahan yang dibuat Presiden Macron. 

"Kedutaan besar Prancis harus membuat pernyataan sikap atas salahnya Presiden Prancis dan menyesalkan atas tindakan presidennya," papar Wakil Ketua Dewan Muzakarah GPMI DKI Jakarta itu. 

Apabila hal tersebut tidak dilakukan Kedutaan Prancis, tambah Novel, maka umat Islam akan melakukan pembalasan, termasuk kemungkinan adanya sweeping terhadap produk-produk buatan Prancis dan juga warga negara asing (WNA) asal Prancis yang menetap di Indonesia. 

"Karena kalau tidak, umat Islam tidak akan berhenti melakukan pembalasan, temasuk kami tidak bertanggung jawab atas sweeping warga asing Prancis dan produk- produk Prancis," ucap Novel. 

Seperti diberitakan, dalam beberapa hari terakhir Presiden Prancis Emmanuel Macron membuat sejumlah pernyataan kontroversial tentang umat Islam. Mulai dari pernyataannya soal kaum radikal Islam, hingga menggambarkan Islam sebagai agama yang mengalami krisis di seluruh dunia. 

Presiden Macron juga mengatakan negaranya tidak akan berhenti menerbitkan atau membicarakan kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad SAW. Menurutnya karikatur yang diterbitkan oleh majalah satire Charlie Hebdo itu merupakan bagian dari kebebasan berekspresi di negaranya. 

Berbagai pernyataan kontroversial itu dilontarkan Macron sebagai respons atas pemenggalan kepala seorang guru bernama Samuel Paty oleh seorang pria pendatang dari Chechnya. Pelaku disebut membunuh Paty karena tidak terima sang guru menggunakan karikatur Nabi Muhammad sebagai bahan diskusi.

Pernyataan Presiden Macron yang dinilai menghina Islam itu mendapat reaksi keras dari berbagai negara, terutama negara Arab dan negara mayoritas Islam. Sejumlah negara telah menyampaikan kecamannya atas pernyataan Macron tersebut, sementara aksi boikot produk Prancis telah diserukan di beberapa negara termasuk Kuwait, Qatar dan Turki.

Related

News 1314486973179232754

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item