Setelah Positif Covid-19, Apakah Donald Trump Masih Akan Meremehkan Corona?

Naviri Magazine - Presiden AS Donald Trump dan istrinya, Melania dinyatakan positif Covid-19. Debat Capres kedua antara Trump dan Joe Biden yang dijadwalkan pada 15 Oktober mendatang pun, terancam batal karena kandidat dari Partai Republik itu harus menjalani masa karantina.

Kabar Trump kena Corona, dicuitkan langsung oleh ia sendiri, via akun Twitter pribadinya, Jumat (2/10).

"Malam ini, @FLOTUS dan saya dinyatakan positif Covid-19. Kami langsung menjalani karantina dan proses pemulihan secepatnya. Kami akan melaluinya bersama-sama," kicau Trump.

Tiga jam sebelumnya, Trump mengumumkan akan segera menjalani masa karantina, setelah ajudannya yang bernama, Hope Hicks dinyatakan positif Covid-19.

Hicks tercatat ikut mendampingi Trump dalam sejumlah perjalanan pekan ini. Ia berada bersama Trump dalam helikopter Kepresidenan  Marine One, dan pesawat Kepresidenan Air Force One untuk berkampanye di Minnesota pada Rabu (30/9).

Hicks juga ikut mendampingi Trump, dalam debat perdana Pilpres AS di Cleveland, Selasa (29/9).

Selama ini, Trump secara konsisten cenderung tak mempedulikan bahaya Covid-19. Sekalipun sejumlah orang di lingkaran dekatnya terinfeksi Corona. "Saya tak takut terinfeksi," katanya kepada wartawan pada Mei lalu.

Trump justru mendorong para gubernur untuk membuka kembali negara bagian, dan fokus menghidupkan kembali ekonomi. Angka kematian yang meningkat, malah tak menjadi perhatiannya.

Trump bukanlah kepala negara pertama yang terinfeksi Covid. Sebelumnya juga ada nama PM Inggris Boris Johnson, Kanselir Jerman Angela Merkel, dan PM Kanada Justin Trudeau.

Kini, setelah dirinya sendiri terkena corona, masihkah Donald Trump meremehkan virus itu?