Tips Agar Tetap Kreatif dan Produktif di Tengah Pandemi Covid-19

Tips Agar Tetap Kreatif dan Produktif di Tengah Pandemi Covid-19

Naviri Magazine - Pandemi Covid-19 merupakan situasi luar biasa yang membuat orang merasa terganggu atau tertekan. Namun, kondisi yang ditimbulkan pandemi ternyata dapat memicu kreativitas.

Penerapan pembatasan sosial, protokol kesehatan, serta adaptasi kebiasaan baru mendorong kreativitas sejumlah seniman yang selama ini 'dikandangkan'. Mereka banyak memanfaatkan kecanggihan teknologi dan media terdekat yang mudah dijangkau.

Tidak kurang, pelukis Tisna Sanjaya dan pegiat literasi Maman Nugraha pun berbagi tip dalam menjaga kreativitas dan produktivitas di masa pandemi.

Tisna Sanjaya, pelukis yang juga merupakan dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Teknologi Bandung (ITB), mengakui bahwa kegiatan di rumah saja dan keseharian bersama keluarga akhirnya menginspirasi untuk mengkreasikan seni partisipatif dengan melibatkan keluarga.

Bagi Tisna, setidaknya ada empat tips agar tetap produktif dan terus berkreasi di tengah pandemi.

Pertama, ujarnya, mencintai keseharian karena sangat menarik. Dia mengakui bahwa secara sepintas, hari-hari yang dilalui setiap hari di rumah bagaikan terasa sama, tetapi sebetulnya berbeda.

Kedua, menjadikan setiap perubahan dan perbedaan adalah energi. Setiap keluar rumah bertemu orang sekitar, bersosialisasi, dan bergaul dengan hal-hal unik ataupun rumit harus menjadi spirit.

Ketiga, menjadikan setiap perubahan dan pertemuan itu sebagai hal seni yang merupakan bagian dari doa. Keempat, berfikir positif dan optimistis karena pandemi ini terjadi di seluruh dunia, bukan hanya di Indonesia.

"Jadikan itu semua sebagai seni lewat doa. Seni untuk perubahan. Kalau tidak seperti itu kita tidak suka cita," ujar Tisna dalam obrolan santai akhir pekan tentang 'Kreativitas di Atas Covid-19' di Media Center #SatgasCovid-19 Graha BNPB Jakarta.

Sementara, pegiat literasi Maman Nugraha menyebut bahwa pekerja kreatif seharusnya tidak diam, melainkan terus memutar otak untuk tetap berkarya.

"Apapun yang terjadi, kolaborasi dan kreativitas tidak boleh berhenti. Ini saatnya teman-teman kreatif harus menunjukan mampu beradaptasi dalam segala situasi agar dapat terus produktif," katanya.

Pria yang akrab disapa Kang Maman ini membagikan Rumus 7K untuk bertahan dalam situasi apapun, termasuk pandemi. Rumus 7K itu yakni kemampuan komunikasi yang baik secara oral maupun tulisan, kreativitas, keingintahuan yang tinggi, kritis dalam berpikir, kolaboratif, kemampuan untuk beradaptasi, dan kemampuan menganalisis.

Menurut Maman, beradaptasi menjadi fundamental di masa pandemi. Ia mencontohkan, dirinya mampu menerbitkan delapan buku. Karya ini hasil kolaborasi dengan generasi milenial. 

Contoh bentuk kreativitas lain, yakni bercocok tanam sehingga memunculkan tren tanaman Monstera Obliqua atau janda bolong yang harga jualnya mencapai puluhan juta rupiah.

Selain 7K, khusus untuk dunia literasi, Maman menambahkan rumus tambahan yakni 5R yakni reader, riset, reliabel, reflektif, dan write.

"Kreativitas muncul karena kamu 'eader atau pembaca yang baik, punya kemampuan riset yang tajam, reliabel atau tinggi presisi, punya sudut pandang yang berbeda atau reflektif, serta terus menulis lah, write secara benar," tegasnya.

Related

Tips 1812248037966090739

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item