Digadang-gadang Gantikan Edhy Prabowo, Sandiaga Uno: Saya Fokus di Luar Pemerintahan

Digadang-gadang Gantikan Edhy Prabowo, Sandiaga Uno: Saya Fokus di Luar Pemerintahan

Naviri Magazine - Penetapan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo sebagai tersangka suap benih lobster (benur) seharusnya menjadi momentum bagi Presiden Jokowi untuk mencari sosok menteri pengganti yang berkompeten di sektor kelautan dan perikanan Indonesia.

Nama Sandiaga Salahuddin Uno kemudian muncul ke publik. Politisi Partai Gerindra itu dianggap sosok yang pas mengisi jabatan yang ditinggalkan Edhy Prabowo.

Lantas bagaimana tanggapan Sandiaga Uno? Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu tidak ingin berpolemik terlalu jauh terkait siapa sosok pengganti Edhy Prabowo di Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Sandi mengatakan, hal tersebut merupakan hak prerogatif Presiden sebagai pemimpin tertinggi pemerintahan.

“Sebaiknya sekarang kita tidak berpolemik siapa penggantinya tapi memberikan keputusan itu kepada presiden,” kata Sandi di Makassar.

Pertanyaannya, jika negara memanggil Sandi untuk menduduki jabatan tersebut, bagaimana kesiapan Sandi? Secara lugas ia mengaku tak ingin berandai-berandai dengan pendapat tersebut.

Mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) itu saat ini hanya ingin fokus di luar pemerintahan.

“Saya tidak ingin berandai-andai, saya sekarang fokus di luar pemerintahan. Saya tidak ingin berbicara di luar domain saya,” tegasnya.

Terkait dengan kasus yang menjerat Edhy Prabowo, Sandi sebagai sahabat dan sesama kader Gerindra mengaku prihatin dan menjadikan peristiwa ini sebagai pembelajaran berharga, khususnya bagi penyelenggara negara.

“Tentu saya prihatin dengan apa yang menimpa sahabat saya, Edhy Prabowo. Ini menjadi pembelajaran untuk kita semua,” ucapnya.

Menurut Sandi, sektor kelautan dan perikanan butuh pendekatan khusus untuk membuka lapangan kerja seluas-luasnya serta memberdayakan para nelayan kecil.

“Sektor kelautan dan perikanan harus menjadi sektor lokomotif untuk memulihkan dan membangkitkan ekonomi Indonesia,” pungkasnya.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indobarometer M Qodari saat menjadi narasumber dalam talkshow yang digelar salah satu stasiun Televisi Swasta menyebut dua nama elite Gerindra yang cocok menduduki jabatan Menteri KKP.

Mereka adalah Fadli Zon dan Sandiaga Uno. Namun ia memprediksi, sosok Sandiaga lebih condong dipilih Presiden Jokowi.

“Saya berani menyebut nama Sandiaga Uno, karena Sandiaga ini orang sudah telanjur amat sangat kaya, bahkan salah satu konglomerat di Indonesia,” ujar Qodari, akhir pekan lalu.

Diketahui, sejak resmi ditetapkan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Edhy Prabowo menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Menteri KKP dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra.

Edhy menjadi menteri pertama di Kabinet Jokowi periode kedua yang diringkus KPK. Edhy ditetapkan sebagai tersangka menerima hadiah atau janji terkait dengan perizinan tambak, usaha dan atau pengelolaan atau komoditas perairan sejenis lainnya tahun 2020.

KPK menduga, Edhy Prabowo menerima suap dengan total Rp 10,2 miliar dan USD 100.000 dari Suharjito.Suap tersebut diberikan agar Edhy selaku Menteri Kalautan dan Perikanan memberikan izin kepada PT Dua Putra Perkasa Pratama untuk menerima izin sebagai eksportir benih lobster atau benur.

KPK mengungkap, Edhy dan Iis Rosyati Dewi menggunakan uang haram tersebut untuk belanja barang mewah di Honolulu, Hawai, Amerika Serikat. “Sejumlah sekitar Rp750 juta, di antaranya berupa jam tangan Rolex, tas Tumi dan LV, baju Old Navy,” jelas Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango, di Gedung KPK, Jakarta Selatan.

Related

News 3658728029068573632

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item