Fakta-fakta dan Kekejaman dalam Kasus Pembunuhan di Sigi, Menurut Polisi

Fakta-fakta dan Kekejaman dalam Kasus Pembunuhan di Sigi, Menurut Polisi

Naviri Magazine - Fakta-fakta baru terungkap dalam peristiwa pembunuhan sadis satu keluarga di Sigi, Sulawesi Tengah yang dilakukan kelompok Ali Kalora Cs. Tak hanya membunuh satu keluarga, Ali Kalora cs juga bakar sejumlah rumah dan mengambil barang-barang warga.

Peristiwa pembunuhan terjadi pada Jumat (27/11) sekitar pukul 10.00 Wita di sebuah Desa Lembatongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulteng. Empat anggota keluarga itu ditemukan tewas mengenaskan di sekitar rumahnya.

"Benar dan itu kejadian pagi tadi. Korban ada sebanyak 4 orang yaitu pasutri atau pemilik rumah, anaknya dan menantunya atau suami dari anak perempuan pemilik rumah." kata Sekdes Lembatongoa, Rifai saat dihubungi.

Keempat korban itu adalah kepala keluarga bernama Yasa, istri Yasa, putri Yasa, dan menantu Yasa. Kapolda Sulteng Irjen Abd Rakhman Baso mengatakan pembunuhan sadis itu dilakukan oleh kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Kelompok MIT dipimpin oleh Ali Kalora cs.

Lantas apa saja fakta-fakta yang terungkap dari pembunuhan di Sigi itu? 

Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Sigi DPO MIT Pimpinan Ali Kalora

Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan satu keluarga di Sigi. Pembunuhan diduga dilakukan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Berdasarkan keterangan saksi, pimpinan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora ikut dalam kasus pembunuhan tersebut.

"Kalau keterangan dari saksi yang melihat, setelah ditunjukkan gambar-gambar dari (11) DPO itu, termasuk dari DPO MIT itu. Jadi setelah ditunjukkan foto-fotonya itu ada tiga yang dikenali, salah satunya adalah Ali Kalora," kata Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Didik Suparnoto, saat dihubungi.

Didik menyampaikan Ali beserta anggota MIT melancarkan aksi teror beramai-ramai secara acak. Menurutnya, aksi tersebut dilakukan untuk menakut-nakuti masyarakat.

"Jadi mereka bergerak ramai-ramai. (Hubungan MIT dengan keluarga yang tewas) tidak ada, jadi mereka kadang-kadang suka melakukan aksi secara acak. Namanya teroris, jadi melakukan tindakan teror untuk menakut-nakuti masyarakat," ujarnya.

Pelaku Berjumlah 8 Orang

Polisi memastikan pelaku pembunuhan sadis satu keluarga di Sigi Sulawesi Tenggara dipimpin kelompok Ali Kalora Cs. Polisi menyebut pelaku berjumlah 8 orang.

"Jadi pelaku berjumlah sekitar 8 orang dan dipastikan Ali Kalora pimpin aksi tersebut," Kapolda Sulteng, Irjen Abd. Rakhman Baso saat gelar konferensi pers di Rujab Kapolda Sulteng.

Selain membunuh korban, Ali Kalora Cs juga mengambil barang-barang milik korban. Aksi itu menyebabkan 4 orang warga transmigran yang merupakan satu keluarga di Desa Lembatongoa meninggal dunia.

"Keempat korban itu adalah kepala keluarga bernama Yasa. Korban lainnya adalah istri Yasa, putri Yasa, dan menantu Yasa," ujarnya.

Ali Kalora Cs Juga Bakar 6 Rumah dan Ambil 40 Kg Beras

Ali Kalora cs ternyata tak hanya membunuh dengan sadis satu keluarga di Sigi, Sulteng. Ali Kalora cs juga membakar enam rumah dan mengambil barang-barang warga.

"Kelompok MIT mengambil stok makanan berupa beras dan rempah-rempah milik warga kemudian membakar sebanyak enam unit rumah," kata Kapolda Sulteng Irjen Abd Rakhman Baso dalam konferensi pers di rujab Kapolda Sulteng.

Rakhman Baso mengatakan kelompok Ali Kalora mengambil stok beras milik korban pembunuhan sadis itu sebanyak 40 kg. Beras itu diambil melalui pintu belakang rumah.

"Sebelum terjadinya pembunuhan itu, sekelompok MIT masuk melalui bagian belakang rumah korban atau dapur untuk mengambil beras sebanyak 40 kg," sebutnya.

Polisi Sebut Tak Ada Gereja yang Dibakar

Peristiwa pembunuhan satu keluarga di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng) yang dilakukan Ali Kalora itu disebut dibarengi pembakaran rumah dan gereja di sekitar lokasi kejadian. Polisi meluruskan informasi itu.

Kapolda Sulteng Irjen Abdul Rakhman Baso membenarkan bahwa peristiwa itu pembunuhan itu. Namun, dia menegaskan tidak ada gereja yang dibakar dalam peristiwa itu.

"Iya benar ada laporan kejadian beredar di Facebook. Cuma perlu diluruskan bahwa di antara yang dibakar tidak ada gereja," kata Irjen Rakhman Baso.

Menurut Rakhman Baso, yang menjadi objek pembakaran oleh sekelompok orang tak dikenal hanyalah rumah yang biasa dijadikan tempat pelayanan umat. Dia kembali menegaskan bahwa yang dibakar bukan bangunan gereja.

"Informasi ini harus diluruskan, sebab sudah beredar di medsos FB (Facebook). Jangan sampai meluas hingga terjadi konflik isu sara," ujar Rakhman Baso.

Polri-TNI Melakukan Penjagaan dan Imbau Warga Tetap Tenang

Satu keluarga asal Desa Lembatongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dibunuh secara sadis oleh kelompok Ali Kalora. Polri mengimbau masyarakat sekitar tidak khawatir dan tetap tenang.

"Masyarakat tidak perlu khawatir dan tetap tenang karena TNI dan Polri akan ikut patroli dan akan bersama-sama dengan masyarakat," kata Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono lewat keterangannya.

Argo mempersilakan masyarakat beraktivitas seperti biasa. Argo menyebut TNI-Polri bakal hadir memberikan rasa aman.

"Silakan melaksanakan kegiatan seperti biasa. TNI dan Polri akan membantu dan memberikan rasa aman di sana," ujar Argo.

Pemerintah Pastikan Buru dan Tangkap Pelaku Pembunuhan di Sigi

Menko Polhukam Mahfud Md menyampaikan dukacita yang mendalam atas pembunuhan sadis di Sigi, Sulawesi Tengah, yang dilakukan oleh kelompok Ali Kalora. Mahfud memastikan pemerintah akan memburu dan menindak tegas para pelaku.

"Pemerintah akan melakukan tindakan tegas dan memburu pelaku melalui tim atau Satgas Operasi Tinombala terhadap para pelaku kekejian dan kebengisan terhadap suatu keluarga yang menyebabkan terbunuhnya empat orang di Sigi. Tentu pemerintah mengutuk keras kepada pelakunya dan menyatakan duka yang mendalam kepada korban dan keluarganya," kata Mahfud dalam keterangan pers tertulis.

Mahfud menjelaskan pemerintah sudah menyiapkan strategi untuk menangkap para pelaku pembunuhan di Sigi. Tim Satgas Tinombala akan melakukan pengepungan terhadap tempat-tempat yang dicurigai sebagai persembunyian para pelaku.

"Pemerintah juga sudah melakukan langkah-langkah untuk melakukan pengejaran, tadi tim Tinombala sudah menyampaikan tahap-tahap yang dilakukan untuk mengejar pelaku dan melakukan isolasi serta pengepungan terhadap tempat yang dicurigai ada kaitan dengan para pelaku," kata Mahfud.

Related

News 6084860273178157492

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item