Kisah Kota-kota Megah yang Berubah Menjadi Kota-kota Mati (Bagian 1)


Naviri Magazine - Sebuah kota tumbuh dan makmur, dengan penduduk yang kaya, karena berbagai kekayaan alam atau menjadi pusat bisnis tertentu. Sayangnya, kehidupan sering seperti roda yang berputar, dan kekayaan juga tak abadi. Akibatnya, kota-kota yang semula ramai bisa ditinggalkan, penduduk yang semula kaya berubah miskin, dan kawasan yang semula megah berubah menjadi kota mati.

Berikut ini adalah kisah sepuluh kota di berbagai penjuru dunia, yang semula sangat kaya dan dihuni banyak penduduk, namun kini berubah menjadi kota-kota mati.

Kowloon Walled City, China

Kota besar Kowloon terletak di luar Hongkong, China. Dulu diduduki oleh Jepang selama perang dunia II, yang kemudian diambil alih oleh penduduk liar, setelah Jepang menyerah. 

Pemerintahan Inggris ingin China bertanggung jawab terhadap kota ini, karena kota tersebut menjadi kota yang tidak beraturan, dan tidak taat pada hukum pemerintah.

Populasi tidak terkendali, penduduk membangun koridor labirin setinggi jalan yang penuh tersumbat oleh sampah, bangunan yang sangat tinggi sehingga membuat cahaya matahari tidak bisa menyinari. Seluruh kota disinari dengan neon. 

Kota tersebut penuh rumah pelacuran, kasino, rumah madat dan obat bius dan kokain, banyak terdapat makanan dari daging anjing, juga terdapat pabrik-pabrik rahasia yang tidak terganggu oleh otoritas. Keadaan ini akhirnya berakhir ketika di tahun 1993 diambil keputusan oleh pemerintah Inggris dan otoritas China untuk menghentikan semua itu.

Famagusta, Cyprus 

Varosha adalah sebuah daerah yang tidak diakui oleh republic Cyprus Utara. Sebelum tahun 1974, Turki menginvasi Cyprus, dan daerah ini merupakan daerah wisata modern di kota Famagusta. 

Pada tiga dekade terakhir, kota ini ditinggalkan dan menjadi kota mati. Di tahun 1970-an, kota ini menjadi kota tujuan wisata utama di Cyprus. Untuk memberikan pelayanan yang memuaskan kepada para wisatawan, kota ini membangun berbagai bangunan mewah dan hotel.

Ketika tentara Turki menguasai daerah tersebut, mereka menjaga dan memagari daerah tersebut, tidak boleh ada yang keluar masuk kota tersebut tanpa seizin dari tentara Turki dan tentara PBB. Ada rencana untuk mengembalikan Varosha ke tangan kendali Yunani, namun rencana tersebut tidak pernah terwujud. Hampir selama 34 tahun kota tersebut dibiarkan dan tidak ada perbaikan. 

Perlahan, bangunan-bangunan tersebut hancur, metal mulai berkarat, jedela pecah, dan akar-akar tumbuhan menembus dinding dan trotoar. Kura-kura bersarang di pantai yang ditinggalkan. 

Di tahun 2010, Pemerintahan Turki bermaksud membuka kembali Varosha untuk para turis, dan kota kembali bisa didiami dan akan menjadi salah satu kota yang paling berpengaruh di utara pulau.

Agdam, Azerbaijan

Kota besar Agdam di Azerbaijan adalah salah satu kota besar yang populasi penduduknya mencapai 150.000 orang. Namun kemudian hilang setelah pada tahun 1993 sepanjang perang Nagorno Karabakh. 

Walaupun kota ini tidak secara langsung menjadi basis peperangan, namun kota ini tetap mendapatkan efek dari perang tersebut, dengan menjadi korban dari sikap para Armenians yang merusak kota tersebut.

Bangunan-bangunan dirusak dan akhirnya ditinggalkan penghuninya, hanya menyisakan masjid-masjid yang masih utuh berdiri. Penduduk Agdam sudah berpindah ke area lain, seperti ke Iran.

Gunkanjima, Jepang 

Pulau ini adalah salah satu dari 505 pulau tak berpenghuni di Nagasaki, Daerah Administratsi Jepang, sekitar 15 kilometer dari Nagasaki. Pulau ini juga dikenal sebagai “Gunkan Jima” atau pulau kapal perang. 

Pada tahun 1890, suatu perusahaan (Mitsubishi) membeli pulau tersebut dan memulai proyek untuk mendapatkan batubara dari dasar laut, di sekitar pulau tersebut. Di tahun 1916, mereka membangun beton besar yang pertama di pulau tersebut, sebuah blok apartemen dibangun untuk para pekerja, dan juga berfungsi untuk melindungi mereka dari angin topan.

Pada tahun 1959, populasi penduduk pulau tersebut membengkak, kepadatan penduduk waktu itu mencapai 835 orang per hektar untuk keseluruhan pulau (1.391 per hektar untuk daerah pusat pemukiman), sebuah populasi penduduk terpadat yang pernah terjadi di seluruh dunia.

Ketika minyak tanah menggantikan batubara tahun 1960, tambang batu bara mulai ditutup, tidak terkecuali di Gunkan Jima. Di tahun 1974, Mitsubishi secara resmi mengumumkan penutupan tambang, dan akhirnya mengosongkan pulau. Pada tahun 2003 pulau ini diambil sebagai setting film “Battle Royal II”, dan mengilhami sebuah game popular “Killer7”.

Craco, Italia 

Craco terletak di daerah Basilicata dan provinsi Matera, sekitar 25 mil dari teluk Taranto. Kota pertengahan ini mempunyai area yang khas, dengan dipenuhi bukit yang berombak-ombak dan hamparan pertanian gandum serta tanaman pertanian lainnya. 

Di tahun 1060, kepemilikan lahan Craco dimiliki oleh uskup Arnaldo pimpinan keuskupan Tricarico. Hubungan yang berjalan lama dengan gereja membawa pengaruh yang banyak kepada seluruh penduduk. 

Di tahun 1891, populasi penduduk Craco lebih dari 2000 orang, waktu itu mereka banyak dilanda permasalahan sosial dan kemiskinan, yang banyak membuat mereka putus asa. Antara tahun 1892 dan 1922, sekitar 1.300 orang pindah ke Amerika Utara. 

Kondisi pertanian yang buruk, ditambah dengan bencana alam gempa bumi, tanah longsor, serta peperangan, menyebabkan mereka bermigrasi massal.

Antara tahun 1959 dan 1972, Craco kembali diguncang gempa dan tanah longsor. Di tahun 1963, sisa penduduk sekitar 1.300 orang, akhirnya dipindahkan ke suatu lembah dekat Craco Peschiera, dan sampai sekarang Craco yang asli masih tertinggal dalam keadaan hancur, dan menyisakan kebusukan sisa-sisa peninggalan penduduknya.

Baca lanjutannya: Kisah Kota-kota Megah yang Berubah Menjadi Kota-kota Mati (Bagian 2)

Related

World's Fact 7439637106591573632

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item