Konflik Keraton Yogya: Sultan Sebut Makan Gaji Buta, Adiknya Tuding Penyerobotan


Naviri Magazine - Konflik internal di Keraton Yogyakarta terus menghangat. Sri Sultan HB X menyebut pencopotan kedua adiknya, GBPH Prabukusumo dan GBPH Yudhaningrat, karena keduanya hanya menerima gaji buta selama 5 tahun. Sedangkan Prabukusumo mengaku tidak masuk karena kantornya diserobot putri-putri Sultan.

"Ndak ada masalah, nek gelem aktif ya rapopo (kalau mau aktif tidak apa-apa), masak ming (hanya) gaji buta, 5 tahun ora (tidak) bertanggungjawab," kata Sultan saat ditemui di Kompleks Kantor Gubernur DIY, Yogyakarta.

Pasalnya, kedua adik Sultan itu menjabat sebagai pembina budaya. Di mana gajinya berasal dari APBN dalam hal ini Danais. "Lho iya toh (keduanya digaji), kan pembina budaya kan dari APBN (Danais)," ucapnya.

Oleh karena itu, Sultan menampik pendapat bahwa pencopotan keduanya karena berselisih paham soal sabda raja yang keluar tahun 2015. Hal itu, mengingat kerabat lain yang berselisih paham dengan Sultan soal sabda raja tersebut, hingga kini juga tidak dicopot dari jabatannya.

"Tidak ada hubungannya (dengan sabda raja) wong nyatanya yang tidak setuju sama saya kalau tetap dia melaksanakan tugas sebagai Penghageng juga tidak saya berhentikan. Mas Jatiningrat, Mas Hadiwinoto kan juga tetap kerja karena tetap melaksanakan tugas," katanya.

Dikonfirmasi terpisah, Gusti Bendoro Pangeran Haryo (GBPH) Prabukusumo menyebut jika sesekali masuk kantor untuk tanda tangan kenaikan pangkat abdi dalem. Namun alasannya lebih banyak tidak masuk karena kantornya di keraton diserobot dan juga bentuk konsistensi terhadap paugeran (aturan tradisi) pasca keluarnya sabda raja tahun 2015.

"Sampai dengan akhir tahun untuk permohonan gaji dan kenaikan pangkat abdi dalem saya tanda tangan, cek saja Danais," katanya melalui keterangan tertulis untuk wartawan.

Pasalnya, menurut pengakuan Gusti Prabu kantornya di Keraton diserobot putri-putri Sultan. Karena itu, dia hanya sesekali masuk kantor karena menyangkut kepentingan abdi dalem.

Sedangkan terkait lamanya tidak pernah masuk kantor, dia menyebutnya sebagai prinsip menjaga paugeran di Keraton Yogyakarta Hadiningrat.

"Bagaimana saya masuk ngantor? Satu, sudah diserobot putri-putrinya di 8 kantor saya di Kraton. Saya tanda tangan itu karena yang saya pikirkan abdi dalem," ucapnya.

"Kalau saya ngantor, berarti saya orang yang tidak punya prinsip menjaga paugeran. Karena begitu ada sabda-sabda itu otomatis tidak mungkin saya ngantor," lanjut Gusti Prabu.

Terlepas dari hal tersebut, Gusti Prabu juga menyoroti yang dilakukan para putri HB X saat upacara udhik-udhik. Hal tersebut menurutnya yang membuat dia dan GBPH Yudhaningrat tak lagi ikut upacara tersebut.

"Putri-putrinya tidak punya sopan santun. Bayangkan Upacara Udhik-udhik (sekaten), 1 bokor uang koin yang sedianya Dimas Yudho yang nyebar, diambil mereka nyebar-nyebar," katanya.

"Mbok ya bilang saya baik-baik, Romo saya yang nyebar udhik-udhik, kan saya dan Dimas Yudho bisa pulang sebelum acara," lanjutnya.

Karena itu dia berharap Sultan tahu alasannya tidak masuk kantor di Keraton selama bertahun-tahun. Selain itu, dia berharap Sultan HB X bisa segera kembali ke Paugeran Keraton.

"Saya justru mendoakan Ngarsa Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono X berkenan kembali ke paugeran Keraton. Jadi Ngarsa Dalem harus tahu kenapa kok tidak masuk. Mohon maaf setelah ini saya no comment lagi," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, kedua adik Sri Sultan Hamengku Bawono (HB) X yakni GBPH Prabukusumo dan GBPH Yudhaningrat diberhentikan dari jabatannya di Keraton Yogyakarta Hadiningrat.

Posisi GBPH Yudhaningrat selaku Penggedhe Kawedanan Hageng Punakawan Parwa Budaya Keraton Yogyakarta digantikan putri sulung Sultan, GKR Mangkubumi. Sedangkan Penggedhe Kawedanan Hageng Punakawan Nityabudaya Keraton Yogya yang semula dipegang oleh GBPH Prabukusumo, dipercayakan pada salah putri bungsu Sultan yang lainnya, GKR Bendara.

Related

News 1886630346305287209

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item