Mengenal Tanda dan Gejala HIV/AIDS, dan Cara Penyebarannya (Bagian 1)


Naviri Magazine - HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyebabkan AIDS. Virus ini menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4, sehingga merusak sistem kekebalan tubuh, hingga gampang terserang penyakit. 

Pada orang normal, jumlah sel CD4 lebih dari 500 hingga 1.500 sel/mikroliter darah. Sedangkan pada orang yang terinfeksi HIV, CD4 bisa turun sampai 350-50 sel/mikroliter darah. bahkan lebih sedikit lagi.
    
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah dampak (penyakit) yang ditimbulkan virus HIV. Bila kita terkena virus HIV, kita tidak akan langsung terkena AIDS, karena virus HIV memerlukan waktu yang lama untuk menyerang sistem kekebalan tubuh. 

Sejarah AIDS

HIV/AIDS, sejak pertama kali ditemukan pada awal tahun 80-an, telah banyak merenggut nyawa. Berbagai upaya dilakukan untuk memberantas penyakit ini. Mulai dari pengembangan vaksin, pencarian obat, sampai kampanye untuk melakukan hubungan seks yang sehat. 

Tetapi, bukan semakin berkurang atau lenyap, penyakit ini malah terus menyebar hampir ke seluruh pelosok bumi dan menebar teror kematian. 

Dulu mungkin kita berpikir bahwa AIDS hanya menjangkiti orang-orang di luar negeri, atau hanya menjangkiti mereka yang tergolong berisiko tinggi, terutama pekerja seks komersial. Itulah sebabnya, penderitanya selalu dikaitkan dengan pekerja seks komersial atau free sex dan kalangan homoseksual.

Hal ini disebabkan minimnya pengetahuan masyarakat terkait HIV/AIDS. Pengetahuan masyarakat masih sepotong-sepotong, tidak komprehensif, sehingga muncul berbagai stigma negatif terhadap penderita HIV/AIDS. Padahal, sejatinya penderita merupakan korban yang seharusnya mendapatkan empati.

Bagaiman penyebaran HIV AIDS?

Infeksi HIV/AIDS terjadi setidaknya melalui 3 hal: Hubungan seksual (ganti-ganti pasangan); penggunaan jarum suntik secara bergantian atau alat tusuk lain, seperti pisau cukur bekas dipakai tercemar HIV/AIDS; dan ditularkan dari ibu kepada anak yang dikandungnya.

Sebenarnya, virus HIV tidak mudah menular. Berbeda dengan virus influenza atau virus lain yang mudah menular dari satu penderita kepada orang lain. Ini karena virus HIV/AIDS bersarang pada sel darah putih yang bisa ditemukan dalam cairan tubuh seperti darah, air mani, cairan vagina, dan cairan leher rahim.

Perlu diketahui pula, virus ini cepat mati kalau berada di luar suhu tubuh. Karena itu HIV/AIDS tidak bisa menular lewat udara. Sehingga tidak menular ketika bersenggolan, berjabatan tangan, bersentuhan dengan pakaian, penderita, bersin atau batuk-batuk penderita di depan kita, berciuman (dalam konteks yang wajar), lewat makanan dan minuman, gigitan nyamuk, serta bersama berenang di kolam renang. 

Penularan HIV/AIDS dari cairan tubuh harus masuk langsung ke dalam peredaran darah. Memang HIV/AIDS ditemukan dalam jumlah sangat kecil di air liur. Namun, untuk menularkan HIV/AIDS melalui air liur dibutuhkan 1.500 liter air liur. Jadi, penularan melalui pernapasan maupun melalui kontak mulut sangat kecil kemungkinannya. 

Tahap-tahap HIV AIDS

Ketika seseorang mulai terjangkit virus HIV AIDS, ada banyak tanda HIV AIDS yang muncul dalam diri si penderita, yaitu:

Tahap 1 – Periode Jendela

    Pada tahap ini, virus HIV masuk ke dalam tubuh, dan membentuk antibodi HIV dalam darah.
    Pada tahap awal ini, tidak ditemukan tanda-tanda HIV AIDS khusus. Penderita masih tampak sehat, dan ia sendiri masih merasa sehat.
    Bahkan, ketika dilakukan tes HIV, virus HIV tersebut belum terdeteksi.
    Fase ini biasa disebut periode jendela, yang biasanya berlangsung antara 2 minggu - 6 bulan.

 Tahap 2 – HIV Positif (tanpa gejala), rata-rata berlangsung selama  5-10 tahun

    Pada tahap ini, virus HIV telah berkembang dan menjalar di dalam tubuh, dan antibodi yang dibentuk semakin kuat.
    Meski demikian, masih belum terdapat tanda-tanda khusus, dan penderita HIV masih tampak sehat dan merasa sehat.
    Pada tahap ini, ketika dilakukan tes laboratorium, virus HIV telah dapat terdeteksi karena antibodi terhadap virus telah terbentuk dalam tubuh.
    Namun, pada umumnya, pasien masih tetap tampak sehat, dan ini berlangsung selama 5-10 tahun, bergantung daya tahan tubuh. Rata-rata, kondisinya akan semakin melemah setelah 8 tahun.

Baca lanjutannya: Mengenal Tanda dan Gejala HIV/AIDS, dan Cara Penyebarannya (Bagian 2)

Related

Health 7987168377762814331

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item