Sejarah dan Asal Usul Mobil Listrik: Gagal di Masa Lalu, Sukses di Masa Kini


Naviri Magazine - "Sepanjang dekade 1900, mobil listrik berjumlah sekitar sepertiga kendaraan yang lalu-lalang di jalanan Amerika Serikat," tulis Marisa Gertz dalam laporannya untuk Bloomberg. 

Asal-usul terciptanya mobil listrik dapat ditarik seabad sebelumnya, yakni di dekade 1800-an tatkala Robert Anderson, teknisi asal Inggris, mengembangkan kereta listrik pertama. Lantas, seorang ahli kimia asal AS, William Morrison, mendemonstrasikan mobil listrik pertama pada 1890. Kala itu, mobil listrik populer, sempat dijadikan mobil balap, khususnya oleh Camille Jenatzy, dan sempat dijadikan taksi.

Sayangnya, popularitas mobil listrik akhirnya menurun semenjak dekade 1920-an, terutama karena andil pebisnis bernama Henry Ford. Fordism--istilah yang awalnya merujuk teknik produksi mobil-mobil Ford yang mengandalkan permintaan dan tidak menimbun persediaan bahan baku--perkembangan teknologi mobil berbahan bakar bensin, dan menjamurnya mobil produksi Jepang, membuat mobil listrik kalah. Pada dekade 1960-an, mobil listrik hanya kenangan.

Kenangan itu akhirnya terlampiaskan di tahun 2003 tatkala Marc Tarpenning dan Martin Eberhard mendirikan Tesla. Berbekal uang yang diperoleh usai menjual PayPal pada eBay, Elon Musk mengucurkan pendanaan awal (seed funding) senilai $7,5 juta pada Tesla. 

Pada 2004, Musk menjadi Komisaris Utama Tesla. Empat tahun berselang, Roadster menjadi mobil listrik pertama yang dibuat Tesla. Selepas Roadster, Tesla merilis Model S, Model X, Model 3, Model Y, dan Cybertruck.

Perlahan, mobil-mobil listrik buatan Tesla populer.

Tesla, merujuk para pendirinya, didirikan untuk membuktikan bahwa mobil listrik dapat diciptakan lebih baik, cepat, dan menyenangkan dibandingkan mobil berbahan bakar bensin.

O. F. Vynakov, dalam "Modern Electric Cars of Tesla Motors Company" (jurnal Automation of Technological and Business-Processes, vol.8 Edisi 2/2016), menyebut, penciptaan mobil listrik ala Tesla tak bisa dipungkiri terjadi karena Bumi yang kian hancur oleh polusi mobil berbahan bakar bensin. 

Di California, yang menjadi rumah bagi Silicon Valley dan Hollywood, mobil rata-rata menyumbang lebih dari 22 juta ton emisi gas beracun ke atmosfer setiap tahunnya, seperti karbon dioksida, nitrogen oksida, hidrokarbon, senyawa timbal, sulfur, polutan partikulat, aldehida, dan karsinogen. 

Kepopuleran mobil Tesla bukan sebatas karena keren atau cepat, tetapi karena manusia memang butuh mobil seperti ini.

Tentu, usaha Tesla mempopulerkan mobil listrik bukan usaha yang mudah. Semenjak dekade 1960-an, dunia hanya mengenal mobil berbahan bakar bensin beserta segala infrastrukturnya. 

Untuk membuat mobil-mobil listrik Tesla dapat nyaman digunakan penggunanya, Tesla mendirikan SPBU mobil listrik, Supercharger, yang memungkinkan mobil diisi daya sebesar 85 kWh. Hingga hari ini, Tesla baru memiliki 17.000 Supercharger di seluruh dunia, dengan AS sebagai tempat terbanyak. Angka itu jauh dari kata cukup.

Tesla sukses bukan hanya karena promosi penyelamatan Bumi atau ketersediaan Supercharger, tetapi juga karena mobil yang mereka buat berkualitas. K.T. Chau, dalam "Overview of Electric Vehicle Machines: From Tesla to Tesla, and Beyond" (2016), menyebut bahwa mobil listrik buatan Tesla memiliki semua syarat mobil listrik yang baik. 

Beberapa indikatornya adalah torsi tinggi dan kepadatan daya, kemampuan pengoperasian daya konstan yang luas, keandalan dan ketahanan tinggi untuk lingkungan kendaraan, pengaturan voltase yang baik pada generasi berkecepatan lebar; dan kemampuan berintegrasi dengan mesin. Berkat kesuksesan ini, Bill Ford, Komisaris Ford Motor, menyatakan "mengangkat topi kepada mereka".

Nikkei Business Publication, yang membongkar (teardown) Tesla Model 3 dan memeriksa modul central control unit alias Hardware 3--semacam System-on-Chip (SoC) pada ponsel--bahkan menyebut bahwa seharusnya teknologi semacam ini baru lahir ke dunia di tahun 2025 mendatang. 

Hardware 3 tak hanya soal chip yang mengendalikan kerja listrik pada mobil Tesla, tetapi juga fitur swakemudi, hiburan, dan terutama fitur update-over-the-air, yang memungkinkan mobil-mobil Tesla diperbarui melalui internet ala ponsel. 

Artinya, menurut Nikkei, Tesla berada enam tahun lebih unggul dari pabrikan mobil mana pun dalam hal penciptaan mobil listrik. Salah seorang teknisi pabrikan mobil asal Jepang yang dimintai tanggapannya tentang Hardware 3 dan Tesla secara keseluruhan, menegaskan bahwa "kami tidak dapat menciptakannya".

Bukan, ketidakmampuan teknisi Jepang menciptakan teknologi ala Tesla bukan soal teknik, melainkan soal bisnis. Ada rasa khawatir jika mereka meniru Tesla, pabrikan-pabrikan Jepang (dan pabrikan otomotif mana pun) akan merusak jaringan industri yang telah mereka bangun selama puluhan tahun. Peralihan ke mobil listrik akan menciptakan pergeseran besar-besaran di dunia otomotif.

Related

Technology 5558506386545496012

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item