Ternyata Vitamin C Saja Tidak Cukup untuk Jaga Daya Tahan Tubuh


Naviri Magazine - Kurva kasus positif virus corona di Indonesia belum melandai. Pada Rabu kemarin, total kasus mencapai 788.402 orang dengan penambahan 8.854 orang positif dalam satu hari. 

Apalagi kini terdapat varian baru virus corona yang mulai menyebar ke Singapura. Meski belum ada laporan terkait varian baru virus corona di Indonesia, tidak ada salahnya kita tetap waspada. 

Salah satu cara paling bijak yang bisa dilakukan adalah dengan tetap di rumah saja jika tidak ada kegiatan mendesak. Selain itu, usahakan untuk terus menerapkan pola hidup sehat dengan istirahat cukup, rajin berolahraga, dan mengonsumsi makanan bergizi.  

Selain itu, menambah asupan vitamin C juga dipercaya dapat meningkatkan sistem imun. 

Menurut sebuah penelitian di US National Library of Medicine, zat antioksidan yang terkandung dalam vitamin C berperan dalam produksi sel darah putih sekaligus mencegah kerusakan sel darah putih akibat radikal bebas. Sel darah putih inilah yang kemudian bertugas sebagai antibodi untuk mencegah infeksi virus dan bakteri. 

Dalam penelitian yang dilaporkan Harvard Health Publishing, vitamin C dapat mengurangi risiko terkena flu. Hal tersebut juga telah dibuktikan oleh laporan dari University of Helsinki yang menyebut bahwa asupan vitamin C dengan dosis sebesar 6-8 gram dapat mempersingkat gejala flu hingga 19 persen. 

Tapi, tahukah kamu, ternyata mengonsumsi vitamin C juga belum cukup untuk melindungi tubuh dari ancaman bakteri dan virus. Ada beberapa bahan yang memiliki manfaat penting dalam membantu menjaga daya tahan tubuh kamu secara maksimal. Apa saja? 

1. Zinc

Tubuh kita membutuhkan zinc untuk mengaktifkan sel-sel kekebalan tubuh yang mampu melawan infeksi. Lebih lanjut, dalam penelitian yang dilakukan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga menyebut kekurangan zinc dalam plasma darah dapat menghambat pembentukan sel T. 

Hal tersebut bisa menurunkan imunitas humoral maupun seluler, sehingga tubuh cenderung lebih rentan terhadap berbagai patogen seperti bakteri dan virus penyebab penyakit. 

Kombinasi vitamin C 1000 mg dengan zinc 10 mg juga dapat mempercepat proses penyembuhan flu. Dalam sebuah penelitian yang terdapat pada The Journal of International Medical Research, efeknya bisa terlihat selama 5 hari pengobatan. 

Tak heran, zinc juga memiliki sebutan sebagai mineral penyembuh yang sangat mendukung fungsi sistem imunitas tubuh. Sebuah penelitian menunjukkan, penyembuhan luka akan lebih cepat jika kebutuhan zinc-nya terpenuhi pada pasien yang akan menjalani operasi. 

Mineral ini pun sudah direkomendasikan bagi pasien yang menderita infeksi pernapasan, luka bakar, pembedahan, berbagai luka traumatis akibat kecelakaan, dan penyakit lain yang sangat membutuhkan kinerja penyembuhan yang baik.  

2. Ekstrak buah elderberry

Buah elderberry memiliki kandungan vitamin C lebih tinggi dibanding jeruk. Tumbuhan asal Eropa ini memiliki zat aktif flavonoid, anthocyanin, dan quercetin yang dapat meringankan dan mempercepat durasi penyembuhan gejala infeksi virus saluran napas. 

Dalam penelitian yang dilaporkan Science Direct, elderberry juga mengandung protein, karbohidrat, dan lemak untuk membantu proses metabolisme tubuh yang dapat mengubah makanan dan minuman yang dikonsumsi menjadi energi. Energi tersebut diperlukan tubuh agar sel dan jaringan tetap sehat, tumbuh dan berkembang, serta menjalankan fungsinya dengan baik. 

3. Ekstrak herbal

Dengan banyaknya spesies tumbuhan yang ada di Indonesia, pengobatan menggunakan bahan herbal tak lagi asing di telinga. Terdapat beberapa tumbuhan yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh di tengah pandemi, misalnya Lonicera japonica flos, Forsythia suspensa fructus, dan Phyllanthus niruri. 

Lonicera japonica flos merupakan jenis tanaman herbal yang telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional China. Menurut sebuah penelitian dalam US National Library of Medicine, Lonicera japonica flos memiliki farmakologis, seperti efek antibakteri untuk menghambat pertumbuhan patogen dan memperkuat antibodi, efek anti-inflamasi yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh, efek antioksidan untuk melawan radikal bebas penyebab penyakit, hingga melindungi fungsi hati. 

Sementara itu, dalam sebuah jurnal yang diterbitkan Asian Journal of Agriculture and Food Sciences disebutkan bahwa kandungan polifenol dan flavonoid dalam ekstrak daun Forsythia suspensa fructus memiliki zat antioksidan yang tinggi untuk menangkal radikal bebas. 

Tak hanya itu, US National Library of Medicine melaporkan, ekstrak Forsythia telah menjadi bahan pengobatan tradisional China untuk menyembuhkan peradangan. 

Di Indonesia, Phyllanthus niruri dikenal dengan meniran. Dalam sebuah penelitian dari Universitas Nusa Cendana disebutkan bahwa ekstrak Phyllanthus niruri dapat menghambat pertumbuhan virus SRV-2 yang menurunkan daya tahan tubuh. 

Penelitian yang termuat dalam jurnal Phytotherapy Research juga menemukan bahwa meniran memiliki sifat antimikroba yang dapat mengobati gangguan pada saluran pencernaan, misalnya tukak lambung, sakit perut, atau mual. 

Lebih lanjut, dalam jurnal berjudul Efektivitas Ekstrak Tanaman Meniran yang diterbitkan Universitas Airlangga menyebutkan bahwa meniran mengandung zat-zat antibakteri yang aman digunakan. 

Meniran juga dapat meningkatkan kesehatan hati. Dalam jurnal Nutrients tahun 2017, sebuah penelitian menemukan adanya penurunan resistensi insulin serta mengurangi jumlah asam lemak di hati. 

Related

Health 4184402331100891663

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item