Apakah Nyamuk Desa Lebih Kuat Dibanding Nyamuk Kota? Ini Jawabannya


Naviri Magazine - Kita yang tinggal di daerah perkotaan mungkin sering terkejut menghadapi ganasnya nyamuk di hutan atau wilayah pedesaan. Sepertinya, nyamuk di pedesaan lebih kuat dibanding nyamuk di kota, terbukti kita sering kewalahan menghadapinya, dan tubuh kita penuh bentol besar akibat serangan mereka. Apakah memang nyamuk desa lebih kuat dibanding nyamuk kota?

Dari sekitar 3.500 spesies nyamuk di dunia, hewan kecil itu biasanya dibedakan berdasarkan penampilan dan tempat tinggalnya. Ada nyamuk perumahan, nyamuk sawah, nyamuk hutan, nyamuk rawa, dan sebagainya. 

Umumnya, nyamuk rawa tinggal di pantai dan daerah berawa-rawa, sedang nyamuk hutan tinggal di hutan-hutan atau pegunungan. Nyamuk yang sering menggigit kita adalah nyamuk rumah, yang biasa tinggal di sekitar manusia. 

Ketika nyamuk hinggap di tubuh kita, dia akan menempelkan mulutnya yang mirip sedotan (disebut probosis), kemudian dari moncongnya akan keluar semacam pisau yang ia gunakan untuk merobek kulit kita maju mundur sampai menemukan urat darah. Setelah itu, nyamuk akan mulai mengisap. 

Karena darah kita akan segera membeku jika terkena udara, maka dalam proses itu nyamuk juga mengeluarkan air liur yang dapat mencegah darah yang diisapnya membeku.

Proses penggigitan itu akan dianggap selesai jika nyamuk telah merasa kenyang. Ia akan mencabut “sedotannya”, dan terbang. Namun air liur yang tadi dikeluarkannya tertinggal di kulit kita, dan hal itu kemudian merangsang tubuh layaknya ada benda asing yang mengganggu. Maka terjadilah proses alergi, yang wujudnya bisa berbentuk gatal-gatal atau bentol.

Antigen (zat yang merangsang munculnya antibodi pada tubuh) yang terdapat pada air liur nyamuk memiliki persentase berbeda-beda, tergantung jenisnya. Jika kita digigit nyamuk dari jenis sama untuk waktu yang lama, rasa gatalnya akan jauh berkurang dibanding waktu pertama kali digigit. 

Itu disebabkan tubuh kita telah mengenali zat antigen itu, dan membentuk sistem kekebalan terhadapnya. Namun, jika antigen yang tidak biasa masuk ke tubuh kita—misalnya dari gigitan nyamuk jenis baru—maka tubuh akan berusaha mengusir zat asing tersebut, dan akibatnya menimbulkan rasa gatal yang lebih parah dibanding biasanya. 

Kalau kita hidup di wilayah perkotaan, mungkin tubuh kita sudah biasa menghadapi serangan nyamuk kota, sehingga kita pun tidak terlalu kaget dengan serangan nyamuk-nyamuk kota. Ketika kita berlibur atau berkemah di wilayah pedesaan, bisa saja nyamuk di sana sama dengan nyamuk kota, meski tidak menutup kemungkinan nyamuk di sana memang berbeda dengan nyamuk kota. 

Tetapi, yang jelas, karena nyamuk desa hidup di lingkungan berbeda—misalnya hutan atau persawahan—kemungkinan besar nyamuk di sana pun memiliki persentase zat antigen yang berbeda dengan nyamuk kota. Akibatnya, ketika mereka menggigit, tubuh kita belum memiliki kekebalan atas zat asing yang mereka bawa, sehingga gigitannya akan terasa lebih gatal, dan bentol yang ditimbulkannya tampak lebih besar.

Jadi, apakah nyamuk desa memang lebih kuat dibanding nyamuk kota? Orang desa yang datang ke kota mungkin akan berpikir sebaliknya.

Fakta:

Pada waktu “makan”, nyamuk dapat menyerap darah sebanyak setengah kali berat tubuhnya.

Dibutuhkan sekitar 1,2 juta nyamuk untuk menghabiskan seluruh jumlah darah dalam tubuh manusia.

Related

Science 5676261986121928225

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item