Bagaimana Cara Menghitung Kerumunan Orang Secara Akurat? Ini Jawabannya


Naviri Magazine - Di televisi atau koran, kita mungkin sudah biasa menemukan data yang meyakinkan mengenai berapa jumlah orang yang hadir dalam sebuah pertemuan, pentas seni, konser musik, atau lainnya. Misalnya, “Konser musik XYZ dihadiri oleh lebih dari 62.000 orang.” Atau, “Sebanyak 15.000 sampai 17.000 orang mengunjungi kampanye hari ini.”

Pertanyaannya, bagaimana cara menghitung banyaknya orang tersebut, dan siapa yang telah melakukan penghitungan?

Rupanya angka-angka itu tidak diperkirakan secara ngawur. Dalam acara-acara besar yang dilakukan di luar ruangan (outdoor), seperti konser musik, kampanye politik, lomba, pawai, atau lainnya, ada perusahaan swasta yang secara khusus disewa untuk menghitung jumlah pengunjung atau peserta. 

Dalam rangka menghitung kerumunan orang yang kadang luar biasa banyak, para peneliti yang bertugas menghitung menerapkan berbagai metode untuk mendeteksi, melacak, dan memantau kerumunan orang, dengan menggunakan teknologi yang meliputi laser, satelit, foto udara, sistem grid 3D, rekaman video, dan balon pengawas. Biasanya, peralatan tersebut diletakkan di beberapa blok sekitar lokasi acara.

Stephen Doig, pakar sensus dari Arizona State University, menyatakan, “Cara paling akurat untuk memperkirakan jumlah orang dalam kerumunan yang besar adalah mendapatkan citra udara yang baik, memecahnya menjadi daerah densitas sejenis, mengukur rekaman persegi masing-masing daerah, menerapkan nilai wajar untuk kepadatan di masing-masing daerah, dan menambahkan jumlah banyaknya orang di masing-masing daerah sehingga diperoleh total perkiraan.”

Cara paling sederhana untuk hal itu tentu dengan menghitung jumlah orang yang membeli tiket—jika acara itu menggunakan tiket—atau menghitung berapa banyak orang yang masuk melalui pintu tempat acara dilangsungkan. Cara itu dianggap paling mendekati akurat.

Karena keahlian dan pengalamannya dalam penghitungan massa, Stephen Doig sempat dimintai bantuan perusahaan Air Photos Live untuk menghitung jumlah orang yang hadir pada upacara pelantikan Presiden Obama tahun 2009.

Dalam menghitung kerumunan orang itu, salah satu teknik yang digunakan Stephen Doig adalah dengan menggunakan sistem grid 3D, yang mencakup ukuran 100×100 kaki atau 500×500 meter persegi, yang diukur dengan menghitung setiap orang yang berada di dalamnya. 

Beberapa headcount diselaraskan ke dalam rumus matematika—dikenal dengan istilah “distribusi spasial kerumunan orang”—yang menghitung banyaknya orang dalam setiap bagian jaringan yang seukuran, berdasarkan kepadatan kerumunan di setiap bagian.

Tujuan terpenting penghitungan tersebut adalah untuk membantu dan menjaga banyak orang yang menghadiri suatu acara atau pertemuan-pertemuan besar secara aman. Dengan mengetahui secara cukup pasti berapa banyak orang yang ada, panitia dan pihak yang berwenang dapat merencanakan mengatur lalu lintas di suatu daerah (sekitar lokasi acara), berapa banyak personil keamanan yang akan disewa, dan berapa banyak personil medis yang dibutuhkan jika terjadi keadaan darurat. 

Ukuran kerumunan orang juga diperlukan untuk media dalam melaporkan berita, sehingga reporter tidak hanya berkata “banyak sekali” atau menulis “pokoknya ramai!”.

Para ahli dalam bidang sensus menyatakan bahwa menghitung kerumunan orang adalah pekerjaan yang gampang-gampang susah. Semakin luas kerumunan orang yang tersebar, semakin menantang pula perkiraan akurat atas jumlah orang yang hadir. 

Hal itu bisa menjadi sulit jika orang yang ada di sana tidak semuanya bertujuan menghadiri acara yang diadakan, karena bisa jadi ada orang-orang yang hanya kebetulan ada di sana tanpa niat menghadiri acara bersangkutan, karena luasnya wilayah persebaran.

Berkaitan dengan masalah semacam itu, US National Park Service bahkan pernah terancam digugat gara-gara merilis laporan mengenai jumlah kerumunan yang dianggap tidak akurat. 

Pada tahun 1995, menurut Boston University Center for Remote Sensing, panitia acara Million Man March mengancam akan menggugat US National Park Service, setelah lembaga itu memberikan pernyataan bahwa jumlah orang yang hadir dalam acara itu hanya sekitar 400.000 orang—jumlah yang dianggap panitia Million Man March terlalu kecil. 

Sejak itu, US National Park Service berhenti merilis angka proyeksi kerumunan orang kepada publik.

Fakta:

Sepuluh konser musik dengan pengunjung terbanyak di dunia adalah: Rod Stewart at Copacabana Beach 1994 (3 juta penonton), New York Philharmonic in Central Park 1986 (800.000 penonton), Garth Brooks in Central Park (750.000 penonton), Steve Wozniak’s 1983 US Festival (670.000 penonton), Summer Jam at Watkins Glen (lebih dari 600.000 penonton), Isle of Wight Festival (600.000 penonton), Simon & Garfunkel (500.000 penonton), Toronto SARS Benefit 2003 (lebih dari 450.000 penonton), Woodstock 1969 (400.000 penonton), dan Blockbuster RockFest 1997 (385.000 penonton).

Related

Science 6149558066314611050

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item