Ini 5 Hal yang Mempengaruhi Kondisi Ban Mobil Cepat Rusak


Naviri Magazine - Ban sebagai satu-satunya komponen yang bersentuhan langsung dengan permukaan jalan harus selalu diperhatikan kondisinya. 

Ban yang dalam kondisi tidak layak jalan tentu sangat tidak dianjurkan untuk digunakan, karena akan sangat berbahaya. Ban yang sudah tidak layak jalan biasanya memiliki ciri-ciri tapak ban sudah tipis atau botak, tapak ban aus atau tidak rata, adanya retak-retak halus di dinding ban, hingga benjol.

Timbulnya ciri-ciri tersebut tidak hanya disebabkan oleh usia dari ban, namun bisa juga dari pemakaian dan perawatan yang tidak sesuai. 

Panji Ardiansyah, dari National Technical Support 4W PT Multistrada Arah Sarana – Achilles, menjelaskan, terdapat 5 penyebab yang dapat memicu ban mobil cepat aus atau botak. Lebih lanjut, Panji menjabarkan kelima penyebab itu adalah:

Tekanan angin yang kurang

Penyebab yang utama dan sering terjadi, menurut Panji, adalah tekanan angin pada ban yang kurang atau tidak sesuai standar.

“Yang paling utama dan yang jarang diperhatikan orang itu tekanan anginnya. Kalau sering kurang tekanan anginnya, itu bisa bikin ban jadi cepat botak,” jelas Panji.

Panji menjelaskan, ban yang sering kurang angin berpotensi membuat dinding ban jadi lemah, dan area pijaknya jadi lebih luas.

Beban yang berlebih

Beban mobil yang tidak sesuai dengan anjuran, juga dapat menyebabkan kinerja ban jadi lebih berat, karena harus menahan bobot yang tidak sesuai kemampuannya. Akibatnya, ban tersebut akan mengalami tekanan yang begitu besar, dan juga berpotensi membuat area pijaknya lebih luas

“Beban yang sering berlebih juga bisa bikin ban jadi cepet botak, cuma memang kadang orang kurang sadar. Ban jadi harus menanggung bobot yang di luar kemampuannya, kinerja gesekannya ke aspal jadi lebih berat,” terang Panji.

Spooring dan balancing

Tidak rutinnya mobil melakukan spooring dan balancing, menurut Panji, juga akan turut berperan membuat ban mudah botak.

“Mobil yang bannya jarang di-spooring atau balancing, biasanya jadi cepat botak. Karena kadang pemilik mobil tidak tahu itu bannya sudah presisi atau masih miring,” ujar Panji.

Dengan rutin melakukan spooring dan balancing, pemilik mobil mengetahui apakah ban mobilnya sudah lurus dan presisi atau belum. Ban yang tidak presisi akan sangat berpotensi membuat ban jadi botak di sebagian saja.

Selain itu, dengan rutin melakukan spooring dan balancing, pemilik mobil jadi mudah mendeteksi apakah kaki-kaki mobilnya dalam kondisi baik atau tidak.

Kondisi jalanan

Kondisi kontur jalan yang tidak bagus dinilai juga turut mempercepat keausan ban. Kondisi jalanan yang terbuat dari beton yang kasar, tentu juga akan mengakibatkan gesekan yang terjadi antara jalan dan ban lebih kasar.

Kondisi jalanan yang dipenuhi kerikil atau batu juga akan membuat ban bekerja lebih keras dalam mendapatkan grip. Belum lagi, kondisi batu yang tajam tak jarang berpotensi membuat ban jadi robek.

Panji juga mengingatkan agar sebisa mungkin menghindari lubang di jalanan, karena tidak jarang lubang-lubang tersebut memiliki pinggiran yang cukup tajam, dan dapat membahayakan ban.

Cara berkendara

Faktor terakhir menurut Panji adalah perilaku mengemudi. Pengemudi yang sering bermanuver secara ekstrem dan sering melakukan pengereman mendadak, tentu akan membuat kinerja ban lebih berat.

“Terakhir sih cara mengemudi. Orang yang sering mengerem mendadak dan manuver secara ekstrim di tol, juga bisa bikin ban cepat botak,” ujar Panji.

Dengan gaya mengemudi seperti itu, akan membuat porsi gaya gesek ban dengan aspal lebih besar dan kasar. Panji pun menyarankan agar pengemudi jangan melakukan pengereman secara mendadak atau saat mulai mendekati objek.

Related

Automotive 1084170398502267169

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item