Investasi Uang Kripto, Cara Baru Menjadi Miliuner dengan Modal Terbatas


Naviri Magazine - Seiring dengan meningkatnya nilai dolarnya, mata uang kripto telah membuka bentuk investasi baru kepada kalangan demografis yang sebelumnya tidak dapat mengakses jenis investasi yang keuntungannya cepat dan tinggi. 

Di Amerika Serikat, investor yang terakreditasi harus memiliki penghasilan di atas $200.000 atau nilai kekayaan bersih di atas $1 juta untuk dapat memasukkan uang ke hedge fund atau pendanaan modal ventura untuk start-up. 

Siapa pun dapat menginvestasikan berapa pun ke dalam mata uang kripto, dengan harapan dapat menjadi kaya secara instan. Bagi mereka yang telah menuai untung, bagaimana menghabiskan uang sebanyak itu tetap menjadi pertanyaan.

Para milyarder kripto telah menjadi Medici masa kini, yang mendanai serangkaian gerakan seni, budaya, dan teknologi, atas permintaan mereka dan sesuai dengan citra mereka. Kekayaan digital baru ini mulai mengubah bentuk domain yang sebelumnya menjadi tradisi kalangan 1 persen—bahkan dalam hal amal. 

Pada akhir 2017, pemegang mata uang kripto anonim meluncurkan Pineapple Fund, yang bertekad menyumbangkan Bitcoin senilai $86 juta untuk amal. Slogannya mencerminkan luasnya cakupan ledakan kripto: “Ketika kamu punya cukup uang, uang bukan lagi masalah.” 

Pemiliknya menegaskan bahwa jumlah $86 juta ini mencerminkan hanya sebagian besar, tetapi tidak semua, hasil keuntungan mereka.

Kalau kamu tidak ingin menyumbang, opsi selanjutnya adalah membeli barang-barang yang memperkuat statusmu di kalangan elit digital: crypto—bling. Pada April 2015, Harm van den Dorpel menjadi seniman pertama yang menjual karyanya ke museum dengan mata uang Bitcoin: sebuah screensaver yang dibeli oleh Museum of Applied Arts/Contemporary Art, di Wina. 

“Ada dorongan yang mendalam untuk membuat orang-orang menyadari bahwa file, atau aset digital lainnya, juga merupakan bentuk material,” ujar van den Dorpel. “Dualisme biner antara yang fisik dengan yang virtual tidak lagi menjelaskan apa-apa.” 

Seniman ini sekarang mengelola galeri daring sendiri, Left Gallery, yang menjual benda-benda seni dengan Bitcoin. Komodifikasi seni digital menggunakan teknologi blockchain, yang meniru kelangkaan benda-benda fisik secara daring, adalah sesuatu yang “tak terelakkan,” kata van den Dorpel.

Para pegiat galeri juga mulai beradaptasi dengan cara kerja ini. Memperoleh seni digital melalui blockchain mirip dengan membeli lukisan, tetapi yang membedakannya hanyalah alih-alih kayu dan kanvas, yang dibawa pulang adalah serangkaian angka dan file-file digital. 

“Dalam penjualan, pertukaran token akan terjadi, yang mengalihkan kepemilikan benda digital hash ke pemilik barunya,” terang Kelani Nichole, pemilik Brooklyn’s Transfer Gallery, yang terkanal karena dukungannya terhadap seniman-seniman asli internet. 

Tidak seperti pasar seni yang sebagian besar tidak diregulasi, dengan insentif-insentif yang tertutup dan deal-deal yang terjadi di belakang layar, pasar seni versi kripto akan lebih transparan. 

“Seluruh edisi karya digital akan dapat dilacak di pencatatan publik ini,” ujar Nichole. “Setiap karya daring juga dapat dilacak hingga ke simpul asli awalnya.”

Keaslian adalah hal yang vital terhadap nilai sebuah karya seni: saksikan saja misalnya kebingungan yang terjadi dalam penjualan lukisan Leonardo da Vinci pada bulan November 2017 di Christie’s yang bernilai hampir $500 juta, meski terdapat keraguan mengenai apakah lukisan tersebut benar-benar berasal dari tangan sang master. 

Masa depan semakin mungkin, di mana setiap karya seni yang keluar dari studio seorang seniman dapat dilacak perpindahannya melalui blockchain. Hal ini menghilangkan rekaan dan keraguan dari pasar sekunder, dengan adanya pencatatan abadi terhadap setiap perpindahan kepemilikan berikut harga jualnya.

Mata uang kripto juga dapat memungkinkan sebuah karya seni untuk menciptakan pasarnya sendiri. Pada tahun 2015, Sarah Meyohas meluncurkan mata uang kripto miliknya sendiri, yang ia sebut BitchCoin. Satu Bitchcoin saat itu bernilai 25 inci kuadrat dari salah satu cetakan karya fotonya. 

Berapa pun nilai karya tersebut dalam dolar AS, nilai jual BitchCoin ke dalam karya seni akan tetap sama—hal ini menjadi insentif bagi pengagum karya Meyohas untuk berinvestasi lebih awal. Akan tetapi, mata uang digital tetap selalu berisiko tinggi: situs web BitchCoin saat ini tidak lagi memproses transaksi.

Related

Money 6127133415399447276

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item