Menantikan Internet Super Berkecepatan 5G di Indonesia (Bagian 1)


Naviri Magazine - Sekian tahun lalu, ketika internet baru dikenal di Indonesia, kecepatan internet bisa dibilang “memprihatinkan”. Untuk membuka satu halaman website, sering kali dibutuhkan waktu lama, kadang sampai bermenit-menit. Apalagi untuk membuka video, tentu dibutuhkan waktu loading yang jauh lebih lama.

Kemudian muncul teknologi 1G yang memungkinkan internet lebih cepat. Meski disebut “lebih cepat”, nyatanya membuka internet dengan kecepatan 1G tetap saja lambat. Baru setelah masuk 2G, kecepatan internet sudah bisa dibilang lumayan, dan membuka-buka internet, lewat komputer atau ponsel, terasa lebih nyaman. Apalagi setelah 3G lahir menggantikan 2G.

Kini, 3G sudah tergeser dengan 4G, yang tentu memiliki kecepatan akses lebih baik. Dengan 4G, membuka video atau mengakses situs mana pun terasa lebih cepat dan menyenangkan. 

Nyatanya, meski begitu, kecepatan dalam hal akses internet terus diperbaiki dan ditingkatkan. Meski saat ini 4G atau LTE sudah dapat dibilang bagus, namun teknologi internet masih ingin terus berkembang, hingga tak lama lagi akan muncul 5G.

5G merupakan penerus 4G, 3G, dan berbagai G yang telah muncul sebelumnya dalam kehidupan digital kita. 5G, secara sederhana, artinya adalah generasi 5. Tentu, sebagai generasi dengan angka terbesar, secara mudah pula kita dapat simpulkan, 5G bakalan membawa segudang peningkatan dari G sebelumnya.

Marc Tracey, juru bicara Verizon, salah satu provider besar di Amerika Serikat, sebagaimana dikutip dari Wired, mengungkapkan, pada dasarnya 5G akan menyajikan pipa yang lebih lebar dan jalur (yang lebih) cepat. 5G menawarkan latensi yang rendah dalam jaringan komunikasi. Lantensi, secara sederhana, adalah delay. 

Dalam dunia internet, ada beragam sebab yang menentukan kecepatan internet. Perbedaan perangkat keras atau komponen juga sangat berpengaruh untuk membuat internet stabil dan cepat. Tapi, jika kita bicara mengenai latensi, bandwidth adalah pasangan yang cocok dalam berbicara penentuan perbedaan kecepatan internet. 

Secara sederhana, bandwidth bisa dianalogikan sebagai jalan. Semakin lebar, tentu semakin bagus. Latensi, merupakan kecepatan kendaraan yang melalui jalan tersebut. Delay atau keterlambatan yang rendah, tentu akan berdampak pada semakin cepat sampai kita ke tujuan. 

Dengan memanfaatkan 5G misalnya, men-downlod film beresolusi HD atau bahkan 4K, bisa dilakukan dalam hitungan detik.

Menurut perkiraan, jaringan 5G akan menghadirkan internet dengan kecepatan 800Gbps, atau seratus kali lebih cepat dibandingkan generasi sebelumnya.

Ini artinya, 5G akan memberikan perubahan kehidupan digital yang lebih besar bagi masyarakat. Kita bisa semakin cepat menonton video streaming, semakin halus melakukan siaran langsung via internet, dan semakin massifnya penggunaan perangkat “internet of things”.

Kemungkinan pula, kecepatan 5G akan memberikan dampak yang signifikan bagi keberadaan mobil swakemudi yang saat ini masih dalam pengembangan beberapa perusahaan. 5G juga akan berpengaruh sangat besar pada keberlanjutan perangkat virtual reallity atau augmented reality.

Secara teknis, 5G akan dioperasikan di pita frekuensi tinggi dari spektrum wireless. 5G akan bercokol di spektrum dengan rentang 30 GHz dan 300 GHz. Atau, dengan bahasa yang lebih sederhana, 5G akan bercokol di spektrum milimeter. Suatu spektrum yang mampu mentransfer kumpulan data dengan kecepatan yang tinggi. 

Tapi perlu diingat, dengan memanfaatkan spektrum milimeter, 5G akan kesulitan menghadapi tembok, bangunan, dan berbagai penghalang lainnya. Ini artinya, untuk menginplementasikan 5G memerlukan jauh lebih banyak tower atau antena-antena kecil untuk memecahkan masalah tersebut. 

Dalam bahasa yang lebih sederhana, perlu dana yang sangat besar jika benar-benar ingin mengimplementasikan 5G.

Richard Adler, pengamat teknologi dari Institute fo the Future, mengatakan, daripada ribuan tower telekomunikasi dibangun, 5G mungkin akan menghadirkan jutaan titik (antena). "Berlipat titik (antena) di dalam sebuah gedung (akan dipasang), bahkan berlipat titik (antena) di sebuah kamar (akan dipasang)," katanya, seperti dilansir dari Wired. 

Tak mustahil pula, ponsel pintar yang mendukung 5G kelak akan dipenuhi banyak antena di dalamnya.

5G mulai hadir di Amerika Serikat pada tahun 2020. Di wilayah Amerika Utara, jaringan 5G akan digunakan oleh 116 juta pengguna. Sedangkan di wilayah Asia Pasifik, 5G diperkirakan akan digunakan oleh sekitar 383 juta pengguna.

Di Jepang, NTT DoCoMo, salah satu provider telekomunikasi besar, melakukan uji coba implementasi 5G yang memanfaatkan spektrum milimeter 70Ghz. Bekerjasama dengan Nokia, DoCoMo sukses menghadirkan 5G di suatu kompleks komersial di Tokyo pada bulan Oktober 2015. Dalam uji coba tersebut, 5G berhasil menembus kecepatan hingga 2Gbps.

Baca lanjutannya: Menantikan Internet Super Berkecepatan 5G di Indonesia (Bagian 2)

Related

Internet 3644773967903045646

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item