Menurut Ilmuwan, Rata-rata Manusia Mengalami Dua Kali Putus Cinta


Naviri Magazine - Menyesali hubungan asmara yang kandas, ternyata lebih lazim dan intens dibanding jenis penyesalan lainnya, menurut para psikolog. Manusia dari kebangsaan mana pun mengalami trauma menyakitkan tersebut. 

"Kebanyakan manusia menjalani lebih dari dua hubungan percintaan saat usia menginjak 30 tahun," kata Craig Eric Morris, seorang antropolog dari Binghamton University yang meneliti kesedihan akibat putus cinta. 

Rata-rata, salah satu hubungan yang pernah dijalani seseorang dalam hidupnya akan "berakhir dengan sangat menyakitkan, sampai memengaruhi kemampuan mereka untuk melanjutkan hidup. Tiap manusia pernah mengalaminya."

Merujuk salah satu penelitian Morris, 90 persen dari responden yang ia teliti mengaku pernah mengalami trauma emosional—seperti rasa marah, depresi dan kecemasan—serta truma fisik macam pusing, insomnia, dan penurunan berat badan setelah putus. 

Dalam sebuah penelitian yang diikuti responden lebih tua, Morris menemukan kesedihan jangka panjang akibat cinta yang kandas lazim ditemui, namun mayoritas dialami laki-laki.

Riset Morris juga memperlihatkan, pihak yang berinisiatif mengakhiri hubungan asmara biasanya tak begitu berkubang dalam kesedihan dibandingkan pasangannya yang diputus. Kendati begitu, kedua pihak umumnya merasa sedih dan menyesali akhir hubungan mereka, biasanya di titik yang berbeda dalam hidup masing-masing. 

"Pihak yang memilih putus dulu biasanya lebih sedih di awal," ujar Morris, sembari menambahkan kalau diam-diam pihak yang minta putus tetap berduka, meratapi kandasnya cinta mereka.

Related

Romance 5060548554864848945

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item