Misteri Pyrokinetic, Orang yang Mampu Mengendalikan Api (Bagian 1)


Naviri Magazine - Pada tahun 1882, di Paw Paw, Michigan, sebuah kasus menarik perhatian Dr LC Woodman. 

Seorang pria berusia 24 tahun, bernama A.W. Underwood, harus berhati-hati setiap kali menarik napas, karena bisa menyebabkan kebakaran. Pada awalnya, dokter mengira cerita itu hanya membesar-besarkan, tapi suatu hari datanglah AW Underwood kepadanya, mencari bantuan.

Dr Woodman terus dibujuk untuk melakukan tes pada dirinya, di hadapan beberapa rekan-rekannya.

Dia mengambil sapu tangan dan menggosok mulutnya, dan seketika itu juga saputangan langsung terbakar. Dia lalu berkumur secara menyeluruh, mencuci tangan untuk menyatakan kalau dia tidak bohong, lalu dia meniup kertas dan amplop yang seketika itu juga terbakar.

Dr Woodman menyatakan, fenomena yang dialami Underwood adalah asli. Para dokter mencuci mulut Underwood dengan berbagai campuran, tapi tak membuat perbedaan, dan fenomena itu terus berlanjut.

Hal ini merupakan kasus yang luar biasa. Terutama, sebagai subyek, Underwood membiarkan dirinya untuk diuji dan diselidiki selama berbulan-bulan, dan, walaupun laporan tersebut diterbitkan di Michigan Medical News dan jurnal serupa lainnya, tak seorang pun bisa menjelaskan bagaimana fenomena ini bisa terjadi.

Kasus serupa dilaporkan pada 1927, ketika Wakil Presiden AS, Charles Dawes, melakukan penyelidikan pribadi terhadap montir mobil di Memphis, Tennessee, yang konon memiliki kemampuan misterius untuk membakar bahan yang mudah terbakar hanya dengan bernapas di atasnya. 

Orang itu mengambil saputangan Dawes, bernapas di atasnya, dan saputangan itu langsung terbakar. Dawes dan rekan-rekannya yakin a tidak ada trik, dan karena tidak ada penjelasan masuk akal yang dapat ditemukan, kasus ini dibiarkan tanpa penjelasan.

Pada Oktober 1886, seorang bocah 12 tahun bernama Willie Brough, dari Turlock, Madison County, California, dituduh menciptakan api dari tatapannya, dan diusir dari sekolah Turlock setelah lima kebakaran yang tak bisa dijelaskan terjadi karena kemampuannya. Orang tuanya berpikir bahwa dia dikuasai oleh iblis, dan mengusirnya.

Pirokinetik, Manusia Api

Implikasi dari pengetahuan ini sangat besar. Jika secara alami manusia mampu menghasilkan api, jangan-jangan sejarah manusia purba harus ditulis ulang. Bisa jadi manusia purba menemukan api bukan karena memukulkan batu atau memelihara api dari pohon yang disambar petir. Bisa jadi ada satu manusia purba pyrokinetik yang memberi anugerah api untuk perlindungan, dan memasak makanan.

Agar sesuatu dapat terbakar, kita perlu tiga hal: bahan bakar, panas, dan oksigen. Kita jelas punya oksigen, udara yang kita hirup mengandung 21% oksigen. Sekarang dari mana datangnya panas dan bahan bakar? 

Bahan bakar yang dimaksud di sini adalah karbon. Manusia tersusun dari sebagian besar karbon, begitu juga produk kehidupan kita sehari-hari. Bagaimana dengan panas? Ini yang jadi masalah. Manusia api, jika ada, berarti mampu menghasilkan panas yang terkonsentrasi di tangan atau dimana pun tempat keluarnya api.

Kemampuan menghasilkan panas inilah yang dipertanyakan. Bagaimana manusia bisa menghasilkan panas sedemikian hingga dapat membakar. Pada abad ke-19, seorang Afrika Amerika, bernama A.W. Underwood, diklaim memiliki kemampuan pyrokinesis. Para ilmuan mengatakan bahwa sumber panasnya biasa saja, tapi bahan bakarnya yang hebat. 

Bahan bakar itu adalah fosfor putih. Fosfor putih dapat terbakar di udara dalam suhu hanya sekitar 30°C. Suhu ini hanya sedikit di bawah suhu tubuh manusia biasa, karenanya hanya dengan bernapas atau menggosoknya, fosfor tersebut dapat terbakar. Taburkan di baju atau apa pun yang Anda pegang, Anda terlihat memiliki kemampuan pyrokinesis.

Dari sudut pandang ilmiah, pyrokinetic adalah hal mustahil. Tubuh manusia (atau pikiran) tidak dapat menghasilkan panas yang cukup untuk membakar apa pun dengan sendirinya di dunia luar, kecuali memakai trik seperti fosfor putih di atas. Gelombang otak manusia terlalu lemah untuk menghasilkan suhu tinggi. 

Walau begitu, para ilmuwan telah mampu membuat alat yang mampu merespons gelombang otak. Alat ini seperti stik Nintendo Wii yang merespons gerakan untuk melakukan sesuatu di komputer. Dengan menggunakan alat ini, bisa jadi hanya dengan pikiran, seseorang bisa membakar kertas. 

Tentu saja, sangat kecil kemungkinan kalau para pengklaim pyrokinetik memakai teknologi canggih yang masih di uji coba di lab ini. 

Misteri manusia mengeluarkan api 

Hal ini dapat tercapai dengan melakukan percepatan partikel untuk meningkatkan suhu hingga mencapai tingkat panas yang ekstrem, dan sanggup memancarkan bunga api sehingga sanggup mengeluarkan api. Sebagian besar orang dengan karunia ini mempunyai kemampuan untuk meningkatkan suhu pribadi mereka untuk menghangatkan tubuh, bahkan dalam kondisi paling dingin.

Dalam beberapa tradisi pyrokinetic (orang yang dapat menggunakan pyrokinesis) dapat membuat api, tetapi secara 'teknis' pyrokinetic hanya dapat memanipulasi api, meskipun mereka dapat membakar bahan mudah terbakar, dan membuat api setelahnya. Kemampuan untuk membuat api dari udara tipis, tanpa bahan mudah terbakar, disebut 'pyrogenesis.'

Baca lanjutannya: Misteri Pyrokinetic, Orang yang Mampu Mengendalikan Api (Bagian 2)

Related

Science 3612522909342486835

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item