Ring Back Tone (RBT), Tren yang Pernah Populer di Era Ponsel Jadul


Naviri Magazine - Kalau kalian masih remaja di awal tahun 2000, pasti masih ingat fenomena ini—kamu pasti pernah menghubungi ponsel temen kamu. Bukannya dijawab langsung oleh suara temanmu, yang terdengar adalah lagu kesukaan temanmu. Seringnya lagu pop top 40, tapi tak menutup kemungkinan kamu disapa lagu dangdut. 

Itu yang namanya RBT. Inovasi di kancah musik digital ini, pemilik ponsel memaksa siapa pun yang memanggilnya mendengarkan lagu pilihannya, sampai telepon diangkat.

Pada masanya, maksudnya di tengah dekade 2000-an, RBT pernah tren. Namun, roda selalu berputar. Tak lama setelah mencapai puncak ketenaran, RBT mulai turun pamor dan menghilang perlahan-lahan. Saat ini, susah menemukan orang yang masih beli RBT. Tapi, ternyata, masih banyak juga yang pakai RBT yang berasal dari 10 atau 12 tahun lalu.

Ringtone pertama kali digunakan di dekade 1960-an pada telepon rumah, dan pernah membuat industri telepon tanpa kabel dan musik kaya-raya.

Beberapa dekade kemudian, RBT dikembangkan dari ide sederhana itu. Lagi-lagi, seperti pendahulunya, RBT juga jadi ladang uang. RBT kontemporer pertama kali dipatenkan di Amerika Serikat pada tahun 2001, meski sebenarnya sudah ada teknologi RBT di AS dan beberapa negara lainnya sebelum itu. 

Verizon Wireless jadi perusahaan pertama di AS yang menawarkan layanan RBT pada tahun 2004. Di tahun yang sama, industri RBT menghasilkan keuntungan miliaran dollar. Itu baru di Negeri Paman Sam.

Masih di tahun yang sama, di Indonesia, RBT menjadi penyelamat industri musik Indonesia dari kelesuan penjualan fisik.

Penjualan RBT tumbuh subur pada awal tahun 2000-an dan tetap tinggi sampai tahun 2008, ketika nilai penjualan RBT tiba-tiba anjlok. Perubahan ini terjadi karena pengguna telepon mulai asyik menjajal fitur dan produk baru yang ada kaitannya dengan ponsel pintar. 

Pada tahun 2014, nilai penjualan RBT kepalang rendah, hingga AT&T, penyedia layanan wireless terbesar kedua di AS, menghentikan penjualan RBT. 

Sepintas, pesona RBT memang kelihatan sekali: RBT adalah salah satu cara untuk membuat pengalaman menggunakan telepon di era pra-ponsel pintar lebih mengasyikkan. Di zaman itu, ponsel belum bisa diutak-atik. RBT, di lain pihak, adalah kelanjutan dari nada dering (ringtone) yang memberikan pengalaman tersendiri pada orang yang menelepon nomornya.

Related

Smartphone 7150086171895343184

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item