Cara agar Selalu Bisa Menabung, Meski Penghasilan Pas-pasan

Naviri Magazine - Untuk anggaran menabung, seringkali orang akan berusaha menabung sesudah yakin uang gajinya tersisa setelah menutupi semua kebutuhan dalam bulan itu. Karenanya, orang pun cenderung menunggu akhir bulan untuk dapat menabung. 

Namun kenyataannya, seringkali orang jadi tidak pernah bisa menabung karena menggunakan pola seperti itu. Jika kita berpikir bahwa menabung sebaiknya dilakukan setelah ada uang sisa atau di akhir bulan, maka biasanya kita tidak pernah bisa menabung.

Terlepas apakah kita orang yang memiliki penghasilan tetap ataukah orang yang memiliki penghasilan tidak tetap, cara paling pasti untuk dapat berhasil menabung dengan baik adalah dengan menyediakan anggaran untuk menabung dari hasil gaji atau penghasilan yang kita peroleh.

Selama ini orang mungkin berpikir bahwa dia merasa kesulitan untuk menabung dengan berbagai alasan yang mendasarinya. Namun kenyataan yang sesungguhnya hanyalah sederhana; yakni karena dia tidak melakukan anggaran untuk menabung.

Jadi, dalam setiap bulannya, ambillah jumlah tertentu dari total penghasilan yang kita peroleh yang kita khususkan untuk menabung, dan kemudian hiduplah dengan sisa jumlah yang telah kita ambil untuk anggaran tabungan itu. Maksudnya, tetapkan sejumlah uang gaji kita untuk menabung (jumlahnya bisa ditentukan sendiri), dan kemudian kita berusaha untuk hidup dengan sisanya sampai memperoleh gaji bulan depan.

Mungkin kita akan berpikir, ‘Oh, itu berat’. Tentu saja ini berat, khususnya bagi kita yang selama ini tidak terbiasa menabung, atau yang tidak terbiasa melakukan pengelolaan seperti ini. Namun, yang menjadikan aturan semacam ini menjadi terkesan berat sesungguhnya adalah karena tanpa sadar selama ini kita telah berpikir tentang apa saja yang bisa kita beli atau kita bayar dari hasil gaji kita, dan bukannya apa saja yang tidak perlu kita beli dari hasil gaji kita.

Setiap kali kita mendapatkan gaji bulanan atau memperoleh penghasilan, kita pun secara tak sadar berpikir, “Apa saja ya yang dapat kubeli dengan uangku ini?” Karena kita berpikir dengan pola semacam ini, maka berapapun jumlah uang yang kita miliki akan menjadi tak pernah cukup. 

Namun jika kita berpikir sebaliknya dan menanyakan pada diri sendiri, “Apa saja ya yang tidak perlu kubeli dari penghasilanku kali ini?” maka jumlahnya biasanya bertumpuk-tumpuk.

Ketika kita telah memutuskan hanya hal-hal tertentu saja yang penting yang kita bayar dengan uang gaji kita, maka hal-hal lainnya yang tak penting atau yang tak begitu penting pun jadi terlihat dan uang kita terselamatkan. 

Seringkali ada orang yang membeli majalah bulanan tertentu, atau tabloid mingguan tertentu, atau bahkan berlangganan suatu surat kabar setiap harinya, namun dia tak pernah punya waktu untuk membacanya. Dia membelinya mungkin hanya sekedar karena faktor kebiasaan, ketertarikan spontan, atau rasa penasaran semata-mata. Bukankah ini juga merupakan suatu bentuk pemubaziran uang gaji kita?

Jadi, sekali lagi, anggarkan sejumlah uang dari gaji kita perbulannya untuk menabung, dan kemudian berusahalah untuk hidup dengan sisanya. 

Lalu berapa jumlah yang baik untuk anggaran menabung ini? Jumlahnya tentu saja relatif dan kita memiliki hak serta pengetahuan yang lebih baik tentang hal itu karena ini kaitannya dengan jumlah gaji seseorang dan kebutuhan hidup rata-rata tiap orang. 

Namun setidaknya kita bisa mengambil jumlah 10 sampai 20 persen dari total penghasilan kita untuk anggaran menabung. Ini bisa dibilang sebagai anggaran minimal. 

Jadi kalau dalam satu bulannya kita memperoleh gaji atau penghasilan sejumlah Rp. 2 juta, maka kita bisa gunakan sejumlah Rp. 200 ribu sampai Rp. 400 ribu untuk menabung, dan menggunakan sisanya yang sejumlah Rp. 1.600.000,- sebagai anggaran hidup kita selama bulan itu.

Sekali lagi, jika ini terkesan berat, maka sesungguhnya hanyalah karena kita belum melakukannya. Ketika hal ini sudah menjadi sesuatu yang telah dilakukan dan dibiasakan, maka pengelolaan semacam ini pun tak akan menjadi berat lagi.