Ini 7 Spesies Mamalia Paling Aneh di Dunia yang Perlu Kita Tahu
https://www.naviri.org/2021/03/ini-7-spesies-mamalia-paling-aneh-di.html
Naviri Magazine - Tahukah Anda, trenggiling adalah satu di antara beberapa mamalia lain yang dianggap sebagai spesies mamalia paling aneh di dunia. Hewan itu memiliki tubuh yang ditutupi sisik-sisik kuat terbuat dari keratin, yang melindunginya seperti baju besi para ksatria.
Selain trenggiling, ada pula Tree sloth, yaitu kera mirip manusia yang dianggap sebagai kera paling malas, karena sepanjang hidupnya hanya bergelantungan di pohon dan tak pernah mau ke mana-mana.
Sebegitu malasnya, mereka bahkan hanya memakan apa saja yang ada dalam jangkauannya, karena tak mau repot-repot mencari makan. Dan karena tak pernah beranjak ke mana-mana, sampai-sampai tubuh mereka kadang dirambati lumut dari pohon tempat mereka hidup.
Berikut ini spesies-spesies mamalia paling aneh di dunia yang perlu kita tahu.
Hispaniolan solenodon
Hispaniolan solenodon menyerupai tikus, dan dimasukkan ke dalam mamalia yang memiliki gigitan beracun. Sebagaimana namanya, hewan ini hanya dapat ditemukan di pulau Hispaniola. Meski beracun, namun uniknya hewan ini tidak kebal dengan racunnya sendiri. Karena, ketika seekor solenodon menggigit solenodon lainnya, si korban dapat tewas akibat gigitan beracun itu.
Ditemukan pertama kali pada tahun 1833, Hispaniolan solenodon diketahui aktif di malam hari. Mereka memiliki indra yang kuat dalam penglihatan, penciuman, juga pendengarannya. Selain itu, mamalia ini juga dikenal sebagai hewan yang buas. Dalam penangkaran, Hispaniolan solenodon dapat mencabik-cabik seekor ayam besar ketika akan memakannya.
Trenggiling
Mamalia ini sangat unik, karena tubuhnya tertutup sisik keratin yang saling tumpang tindih, sehingga tampak seperti baju baja yang melindunginya. Sisik-sisik yang menyerupai baju baja itu sangat kuat, sampai-sampai pernah digunakan sebagai baju baja perang pada zaman King Geroge III.
Trenggiling dapat ditemukan di Afrika dan Asia Selatan. Hewan ini tidak memiliki gigi, namun memiliki lidah panjang yang ia gunakan untuk mengumpulkan semut dan rayap sebagai makanannya. Ada beberapa jenis trenggiling di dunia ini, namun spesies mereka belum sepenuhnya bisa dipahami.
Slow loris
Slow loris juga mamalia beracun, sebagaimana Hispaniolan solenodon, namun mereka kebal terhadap racunnya sendiri. Yang unik, racun Slow loris terdapat pada sikunya. Karena itu, dalam keseharian, hewan ini pun sering terlihat menjilati sikunya sendiri, untuk mempersiapkan gigitan beracun bagi mangsa yang akan ditemukannya, atau untuk melindungi diri dari ancaman predator.
Slow loris memakan telur dan siput, juga hewan-hewan kecil yang dapat mereka tangkap. Mamalia ini termasuk spesies langka, karena banyaknya perburuan yang menjadikan mata mereka sebagai obat tradisional yang berharga mahal.
Tree sloth
Tree sloth adalah spesies kera, namun lebih mirip manusia karena memiliki banyak karakteristik yang dimiliki manusia. Mamalia ini ada yang berjari tiga, ada pula yang berjari dua, dan dianggap sebagai hewan yang sangat malas. Keseharian mereka hanya bergantung di atas pohon, dan hanya memakan makanan yang berada dalam jangkauan mereka.
Karena seringnya mereka berdiam diri, sampai-sampai tubuh mereka kadang ditumbuhi atau dirambati lumut hijau dan menjadi sebuah ekosistem tersendiri yang menyediakan persediaan makanan bagi jamur, serangga, dan mikro-organisme lainnya. Selain itu, warna hijau lumut yang merambati tubuh Tree sloth juga menjadikan mereka tampak benar-benar menyatu dengan lingkungan.
Naked mole rat
Naked mole rat, atau tikus mol telanjang, menghabiskan seluruh hidupnya di bawah tanah. Mamalia ini memiliki rahang yang sangat kuat, yang mencakup hampir seperempat dari seluruh massa otot mereka.
Yang unik, hewan ini dapat berjalan mundur dengan mudah, seperti ketika mereka berjalan maju. Aktivitas berjalan mundur itu biasanya mereka lakukan ketika sedang menelusuri terowongan. Bagi para ilmuwan, perilaku semacam itu lebih mirip lebah atau rayap daripada mamalia.
Umumnya, koloni tikus ini memiliki ratu yang melahirkan tikus-tikus pekerja dalam jumlah sangat banyak. Tikus-tikus ini juga memiliki tingkat metabolisme yang sangat lambat, asupan oksigen yang tinggi, dan kulit mereka tidak dapat merasakan sakit.
Jerboa
Jerboa adalah tikus gurun, yang wujudnya menyerupai kanguru kecil. Hewan ini memiliki telinga yang besar, bahkan lebih besar jika dibandingkan ukuran kepalanya. Biasa tinggal di lingkungan yang keras, jerboa aktif di malam hari sehingga jarang terlihat. Selain itu, hewan ini juga sekarang terancam punah akibat masalah lingkungan.
Hewan yang dapat ditemukan di Asia dan Afrika Utara ini dikenal sebagai hewan yang tidak pernah minum sama sekali. Mereka mendapatkan asupan cariran dari makanan yang mereka konsumsi, yaitu dari pohon-pohonan. Kemampuan itu tak jauh beda seperti unta, dan jerboa juga mampu berpindah jarak sangat jauh, serta sanggup bertahan hidup di lingkungan yang ekstrim.
Pygmy marmoset
Pygmy marmoset adalah monyet kerdil yang dianggap sebagai salah satu primata terkecil di dunia. Panjang tubuhnya hanya 6,5 inci, sementara ekornya mencapai panjang 8 inci. Baik jantan maupun betina umumnya hanya berberat kurang dari 5 ons.
Pygmy marmoset biasa memakan buah-buahan, daun, atau serangga kecil. Dalam sehari-hari, mereka juga sering menghabiskan waktu untuk mencakari kulit pohon untuk mencapai getah dalam, yang memberikan makanan bagi mereka.
Mamalia unik ini berkomunikasi dengan sesamanya melalui sarana sentuhan fisik, vokal, dan mampu menggunakan suara keras ketika berkomunikasi jarak jauh. Suara melengking mereka yang mirip suara peluit juga digunakan sebagai sarana untuk memperingatkan bahaya bagi sesamanya.
Di alam liar, Pygmy marmoset dapat hidup hingga 12 tahun. Namun, di penangkaran, mereka dapat hidup hingga 20 tahun. Pada saat ini, monyet unik ini ada dalam bahaya kepunahan.