Internet Sedunia Ternyata Disokong Kabel-kabel Raksasa di Bawah Laut
https://www.naviri.org/2021/03/internet-sedunia-ternyata-disokong.html
Naviri Magazine - Dunia seolah menjadi tegang ketika sambungan internet terputus, seperti pada saat kabel bawah laut penghubung Eropa dan Timur Tengah terputus, atau saat jangkar kapal ‘menggores’ kabel bawah laut di samudera Hindia.
Kini, peta interaktif baru dari Telegeography akan membantu kapal untuk tidak ‘mengusik’ kabel canggih jaringan miliaran dolar yang menyokong 99% perjalanan trafik internet global. Peta ini dibuat menggunakan informasi dari Global Bandwidth Research Service.
Peta ini menunjukkan posisi kabel dan memberitahu Anda stasiun pendaratannya, siapa pemiliknya, seberapa panjang, dan kapan kabel ini siap beroperasi jika sedang tak beroperasi. Pada peta versi ini, pengguna cukup mengklik kabel untuk mengetahui infonya.
Tim Stronge dari Telegeography, yang menciptakan peta ini, mengatakan, ”Kabel bawah laut ini sangat mahal, namun mampu menghantarkan kapasitas besar. Biaya pererawatan tahunan kabel ini menghabiskan US$10 juta (Rp93,1 miliar). Jika kabel rusak, pemilik kabel harus membayar biaya perbaikan dengan harga US$10 ribu (Rp93,1 juta) per hari.”
Dampak kerusakan kabel ini bisa sangat menakutkan. Pada 2008, misalnya, satu kabel antara Sicily dan Mesir mengalami kerusakan. Hal tersebut membuat 50% menjadi kota ‘gelap’ dan membuat industri komputer serta pasar saham negara itu mati selama berjam-jam.