Kisah 10 Perjalanan Terhebat yang Pernah Dilakukan Manusia (Bagian 2)


Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Kisah 10 Perjalanan Terhebat yang Pernah Dilakukan Manusia - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Lindbergh terbang melalui kegelapan, kabut dan hujan es, pesawatnya sempat berada di ketinggian hanya 10 ft (3 m) di atas laut Atlantik yang dingin. Untuk tetap terjaga selama penerbangan, Lindbergh menjulurkan tangan ke luar jendela dan merasakan udara dengan wajahnya, bahkan mencoba istirahat dengan satu mata tertutup pada satu waktu. 

Ketika ia mendarat di Paris, 33 jam dan 30 menit setelah lepas landas, Lindbergh disambut oleh 150.000 orang yang merayakan dirinya sebagai orang pertama yang terbang tanpa henti melintasi Atlantik.

Yuri Gagarin mengitari orbit bumi

Manusia pertama di luar angkasa adalah kosmonot Soviet, Yuri Gagarin, yang pada 12 April 1961 mengorbit planet Bumi. Gagarin berumur 27 tahun ketika ia mengawaki Vostok, yang pada dasarnya hanyalah pesawat selebar 10 ft (3 m) yang dipasang pada roket tiga-tahap.

"Bumi berwarna biru, itu menakjubkan," kata Gagarin melalui radio ke stasiun kontrol di Bumi. 

Ia membuat satu lingkaran penuh mengelilingi bumi, terbang lebih dari 110 mil (177 km) di atas planet ini. Petualangan 108 menit Gagarin jadi mengerikan, mengingat bahwa dia tidak memiliki navigasi kendali atas pesawat ruang angkasa. 

Gagarin meninggal pada tahun 1968, setelah menabrak sebuah pesawat tempur MiG dalam penerbangan latihan.

Robert Peary mencapai Kutub Utara

Kutub Utara dan Selatan adalah dua sasaran utama para petualang pada awal abad ke-20. Penjelajah telah mencoba mencapai Kutub Utara dengan kapal, kereta salju dan balon, tetapi semua jatuh dan meninggal dalam usahanya. 

Pada April 1909, insinyur Angkatan Laut Amerika, Robert Peary, yang telah gagal mencapai Kutub Utara satu kali, berangkat untuk mencoba lagi, kali ini ditemani oleh empat mualim. Setelah 37 hari perjalanan dingin di atas es, Peary dan timnya menanam bendera Amerika di utara bumi.

Pelayaran Kon-Tiki

Pada tahun 1947, antropolog Norwegia, Thor Heyerdahl, membangun sebuah rakit primitif yang terbuat dari kayu balsa diikat bersama oleh tali rami, dan berangkat dari Callao, Peru, untuk suatu perjalanan di samudra Pasifik. Misinya untuk membuktikan bahwa penduduk asli di Amerika Selatan telah menetap di Polinesia sebelum kedatangan Christopher Columbus. 

Mengatasi fobia air, Heyerdahl dan lima awak mengemudikan Kon-Tiki secara darurat untuk 101 hari yang menakjubkan, berlayar 4.300 mil (6.920 km) melalui badai dan ikan hiu ganas, sebelum terdampar di di sebuah karang di Polynesia. 

Buku Heyerdahl tentang petualangannya menjadi bestseller internasional, kisah tentang seorang laki-laki yang bersedia mengambil risiko hidupnya untuk membuktikan suatu titik pada umat manusia

Albert Hofmann melakukan "LSD Trip"

Ilmuwan Swiss, Albert Hofmann, mengambil perjalanan yang tak terduga, perjalanan pikiran, pada April 1943, ketika ia sengaja menelan salah satu penemuan kimia, lysergic asam diethylamide, LSD, melalui ujung jarinya. 

Dalam waktu satu jam, Hoffman melihat "sebuah aliran gambar fantastis, dalam bentuk luar biasa dengan intens, kaleidoskopis permainan warna". Hofmann bersemangat tentang potensi zat psikotropika yang kuat, yang ia bayangkan sebagai obat psikiatris yang bisa menyembuhkan jiwa.

Namun pada tahun 1960-an banyak yang meragukan keilmiahan obatnya. Hingga kemudian LSD sebagai "masalah" karena banyak disalahgunakan sebagai narkotika. Tapi petualangan mental Hofmann masih menjadi petualangan tanpa berpindah tempat yang pertama di dunia, di antara berbagai jutaan mil perjalanan fisik lainnya.

Matthew Webb berenang menyeberangi selat Inggris

Pada 25 Agustus 1875, Kapten Matthew Webb, 27 tahun, mantan perwira angkatan laut Inggris, mencapai prestasi yang banyak orang pikir mustahil; berenang menyeberangi Selat Inggris. 

Arus selat yang kuat dan suhu dingin dianggap terlalu mengancam untuk setiap perenang, tapi Webb bertekad untuk membuktikan bahwa semua orang salah. Diolesi minyak ikan lumba-lumba untuk mengurangi tekanan arus selama di air, Webb berjuang melawan arus dan ikan pari selama hampir 22 jam, tersiksa sejauh 39 mil (63 km). 

Akhirnya, ia mendarat di dekat Calais, lelah tapi penuh kemenangan. Pada abad berikutnya, rekor Webb telah digandakan oleh perenang lain lebih dari 1.000 kali, dan waktu yang telah dipotong lebih dari setengah, tetapi tetap tidak ada perenang di dunia yang memiliki imajinasi seperti Matthew Webb.

Related

History 3713187821531716597

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item