Muncul Satu Lagi Teori Sains Tentang Pembentukan Bumi dan Tata Surya


Naviri Magazine - Sebuah studi baru menemukan bahwa proses yang menimbulkan gempa bumi dan gunung berapi kemungkinan telah menjebak gas primordial dari pembentukan tata surya jauh di dalam bumi. Proses yang disebut subduksi ini terjadi ketika salah satu lempeng tektonik terselip di bawah lempeng lainnya. 

Proses geologi ini terutama terjadi di sekitar "Ring of Fire," sebuah lingkaran rawan gempa dan gunung berapi yang jejaknya dapat ditelusuri dari pantai barat Amerika hingga timur jauh Pasifik. 

Studi baru menemukan bahwa gas mulia, tidak berbau dan tidak berwarna tersebut, termasuk gas helium dan neon, bisa terjebak dalam proses ini. Tenaga geologi menarik gas keluar dari atmosfer ke dalam lapisan liat mantel bumi yang berada di bawah kerak.

Palung biasanya merupakan zona subduksi di mana satu lempeng tektonik terselip di bawah yang lain. 

Penelitian sebelumnya menemukan bahwa komposisi neon yang berada di dalam mantel sangat mirip dengan komposisi neon yang dikandung meteorit. Temuan-temuan menunjukkan bahwa gas bumi berasal dari hujan meteorit yang telah menyebabkan munculnya kawah di bulan.

"Studi kami menunjukkan sejarah yang lebih kompleks di mana gas juga dilarutkan ke dalam bumi, sementara itu masih tertutup oleh lapisan cair, selama kelahiran tata surya," kata peneliti Mark Kendrick, seorang ilmuwan bumi di University of Melbourne, dalam sebuah pernyataan.

Gas Bumi

Mantel tersebut terletak minimal 3 mil (5 kilometer) di bawah permukaan bumi, sementara ketebalan kerak kontinental setidaknya 20 mil (30 km). Kendrick dan rekan-rekannya mengumpulkan batu dari pegunungan-pegunungan Italia dan Spanyol yang pernah mengalami subduksi, tapi kemudian dicabut kembali oleh tabrakan lempeng tektonik. Batu-batu serpentine tersebut memiliki berbagai warna, namun kebanyakan bersisik dan berwarna hijau.

"Batu-batu serpentine istimewa karena mereka menjebak sejumlah besar air laut dalam struktur kristal mereka, dan dapat diangkut ke dalam mantel bumi oleh subduksi," kata Kendrick.

Para peneliti menganalisis bahwa gas terperangkap dalam batuan. Mereka juga menemukan bahwa gas mulia dari atmosfer dapat terjebak dalam bebatuan ketika bebatuan terbentuk di tempat yang dekat dengan dasar laut.

Kendrick mengatakan bahwa temuan ini penting untuk memahami bagaimana awal pembentukan bumi. 

"Temuan kami melemparkan ketidakpastian kesimpulan terakhir bahwa gas di seluruh bumi ini semata-mata disampaikan oleh meteorit yang menabrak planet ini. Bahkan, pusaran tenaga geologi mungkin telah menarik gas ke dalam sebuah cairan bumi selama kelahiran tata surya," katanya.

Related

Astronomy 2857843227860870556

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item