Kisah Krisis Moneter yang Memicu Pecahnya Revolusi Rusia 1917
https://www.naviri.org/2021/05/kisah-krisis-moneter-yang-memicu.html
Naviri Magazine - Menyusul kekalahan beruntun yang dialami oleh Kekaisaran Rusia dalam Perang Dunia I, Pemerintah Sementara Rusia saat itu juga dipusingkan dengan lilitan utang yang mencapai 50 miliar rubel atau senilai US$270 miliar hari ini. Industri runtuh, pengangguran merajarela, sementara upah bagi mereka yang masih bekerja turun secara drastis.
Menghadapi kelaparan dan kemiskinan, orang-orang meninggalkan pekerjaan dan kota-kota besar untuk mencari makanan. Pemogokan massal dan kerusuhan pun dimulai di Petrograd (St. Petersburg) dan mulai menyebar ke seluruh negeri.
Dilansir dari laman Moscow Times, faksi Bolshevik, yang telah merebut sebagian kekuasaan politik setelah Revolusi Februari, mulai mengorganisir orang-orang ini untuk menjadi milisi.
Pada saat itu, mudah meyakinkan mereka bahwa penderitaan yang mereka alami disebabkan oleh keserakahan dan ketidakmampuan para elite borjuis yang korup. Pada Juli 1917, Pemerintahan Sementara memerintahkan agar demonstrasi di Petrograd diberantas, dan kekerasan semakin memburuk ketika tentara mulai menembaki kerumunan pendemo.
Bulan berikutnya, seorang jenderal "nakal" memimpin pasukannya dalam serangan terhadap kaum Bolshevik di kota itu. Ia pun dipukuli balik oleh para milisi, pelaut dan pengangguran.
Pemberontakan dimulai dua bulan kemudian, yang berhasil mengambil alih Istana Musim Dingin dan fasilitas pemerintah Rusia. Kekaisaran Rusia pun berakhir, dan digantikan oleh Uni Soviet.