Tafsir Surah Al-Baqarah ayat 256: Tidak Ada Paksaan dalam Memilih Agama

Naviri Magazine - Memeluk agama adalah soal kerelaan dan penghambaan langsung antara manusia dengan Allah SWT. Tidak ada seorang pun yang berhak memaksa orang lain untuk masuk agama tertentu. Islam sendiri tidak mengajarkan orang di luar Islam agar segera masuk Islam.

Dalam salah satu ayat Al-Qur’an, yaitu QS. Al-Baqarah: 256, Allah SWT berfirman:

“Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada Tagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”

Al-Qurthubi mengatakan bahwa sebab turunnya ayat ini berkaitan dengan adanya seorang laki-laki bernama Al-Husin yang merupakan muslim. Ia memiliki dua anak laki-laki yang memilih beragama Yahudi.

Pada saat itu, Al-Husin mengadukan kepada Nabi Muhammad dan menanyakan apakah dirinya harus memaksa kedua anaknya untuk memeluk agama yang sama dengan dirinya atau tidak. Maka kemudian turunlah ayat tersebut.

Sementara itu Al-Maraghi dalam Tafsir Al-Maraghi menjelaskan sebab turunnya ayat ini ialah berkaitan dengan ketika Abu Thalib paman nabi hendak wafat. Pada saat itu Siti Aisyah meminta agar nabi tidak membiarkan pamannya mati dalam keadaan kufur. Maka kemudian turun ayat ini.

Para mufasir dengan sangat gambling menjelaskan sebab nuzulnya ayat ini, bahwa Islam tidak memaksakan orang di luar muslim untuk beragama Islam. Yang dituntut Islam dari orang Islam adalah berdakwah menebar nilai Islam agar manusia terketuk untuk masuk Islam.

Pada kesempatan yang lain Sayyid Quthb dalam tafsir Fi Zilal Al-Qur’an menegaskan bahwa ayat ini berbicara soal Al-Hurriyah Fi Al-Islam; kebebasan dalam Islam. Ayat ini, menurutnya, menolak sementara orang yang menganggap bahwa Islam dibesarkan dengan cara paksaan. 

Islam tidak sekalipun mengajarkan umatnya untuk memaksa orang lain masuk agama Islam dan juga agama tertentu. Sebab beragama adalah soal kerelaan hati. Bukan paksa-memaksa.