Kiat Menyimpan Daging Idul Adha, agar Tetap Sehat Saat Diolah dan Dikonsumsi


Naviri Magazine - Saat Idul Adha, terkadang kita mendapatkan daging kurban berlebih, dan ingin menyimpannya di dalam kulkas sebagai persediaan. Bagaimana cara yang benar menyimpan daging kurban di dalam kulkas?

Seperti dikutip Healthline, pada dasarnya daging unggas maupun daging merah mungkin terkontaminasi bakteri dan virus berbahaya yang bisa menyebabkan keracunan makanan. Patogen makanan yang jamak ditemukan adalah Salmonella, Listeria, Campylobacter, dan E. coli, serta virus norovirus dan hepatitis A

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat melarang mencuci daging jika Anda ingin menyimpannya di dalam kulkas.

Hal itu disebabkan oleh kekhawatiran bahwa mencuci daging dengan air justru akan menyebarkan bakteri yang memang sudah ada pada daging ke seluruh permukaan daging, dan juga ke makanan yang akan dimakan mentah, misalnya buah-buahan dan sayur yang juga disimpan di dalam kulkas.

Namun, sebuah penelitian menemukan bahwa daging sapi yang direbus pada suhu 60 derajat Celcius selama empat menit, atau menyemprotkannya dengan air 82 derajat Celcius diikuti dengan semprotan asam laktat, mengurangi pertumbuhan bakteri pada permukaan daging.

Studi tambahan menunjukkan bahwa mencuci permukaan daging dengan larutan asam seperti cuka atau jus lemon mengurangi jumlah bakteri pada daging mentah, dibandingkan dengan mencuci dengan air biasa.

Jika Anda mencuci daging mentah di bawah air mengalir biasa, percikan air dapat memindahkan bakteri dan virus dari permukaan daging ke makanan, peralatan, dan permukaan memasak terdekat. Ini dapat menyebarkan kuman dan meningkatkan kemungkinan Anda sakit. 

Anda dapat menggunakan larutan asam untuk mencuci atau menyiapkan daging, karena membantu membunuh bakteri, menambah rasa, dan melunakkan daging.

Berikut adalah larutan asam yang umum digunakan dalam persiapan menyimpan daging:

Cuka putih

Bahan memasak ini merupakan salah satu asam paling umum untuk mencuci daging. Ini mengandung asam asetat, yang telah terbukti mengurangi volume dan pertumbuhan bakteri pada permukaan daging sapi, ayam, dan bebek.

Jus lemon atau jeruk nipis

Jus jeruk ini tidak hanya berguna dalam masakan sehari-hari tetapi juga mengurangi bakteri pada daging dan mempertahankan rasa daging yang dimasak.

Natrium hidroksida (NaOH) khusus makanan

Aditif makanan ini mencegah jamur dan pertumbuhan bakteri dan digunakan untuk menghilangkan kulit buah dan sayuran seperti tomat atau kentang. NaOH mengurangi pertumbuhan bakteri pada permukaan daging

Namun, belum diketahui apakah asam ini juga menghancurkan virus bawaan makanan. Karena itu, praktik terbaik adalah memasak semua daging secara menyeluruh, yang merupakan cara paling efektif untuk membunuh kuman berbahaya, menurut CDC.

Mempraktikkan kebersihan makanan yang tepat di rumah adalah cara terbaik untuk memastikan bahwa daging mentah dan produk matang Anda tetap aman.

Berikut panduan aman yang sederhana untuk mengolah daging sebelum disimpan di dalam kulkas:

Cuci tangan dan permukaan

Sering-seringlah mencuci tangan dengan air sabun hangat setidaknya selama 20 detik. Gosok permukaan makanan, seperti talenan, meja, dan bak cuci, sebelum dan sesudah digunakan.

Pisahkan makanan

Pisahkan makanan mentah dan makanan siap saji untuk menghindari kontaminasi silang dan penyebaran kuman.

Memasak makanan dengan matang

Masak daging dengan suhu internal yang sesuai untuk membunuh patogen berbahaya dan membuatnya aman untuk dimakan.

Related

Tips 3039757709069007005

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item