Memahami Kadar Saturasi Oksigen Ideal untuk Dewasa, Lansia, dan Anak-anak


Naviri Magazine - Para tenaga kesehatan telah mengembangkan beberapa metode untuk memantau kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Salah satunya mengukur konsentrasi atau saturasi oksigen.

Saturasi oksigen memiliki rentang ideal untuk sebagian besar usia, dan dalam beberapa kasus dapat mempengaruhi kesehatan seseorang. Apa yang dimaksud dengan saturasi oksigen dalam darah normal?

Kadar oksigen dalam darah dapat berimplikasi pada kesehatan manusia, karena beberapa kondisi dapat muncul dari kadar di luar kisaran ideal. Saturasi oksigen darah yang tinggi dapat menyebabkan hiperoksemia, dan yang rendah menyebabkan hipoksemia atau sianosis.

Dokter dan profesional kesehatan mengukur oksigen dalam darah melalui oksimeter pulsa. Jadi, berapa sebenarnya kadar saturasi oksigen darah yang normal berdasarkan usia? Berikut penjelasannya, seperti dilansir dari Express.

Kisaran oksigen darah normal untuk anak-anak

Sebagian besar anak membutuhkan tingkat saturasi oksigen yang tinggi untuk berfungsi secara normal. Kisarannya kira-kira 95-100 persen sel darah merah yang melewati paru-paru akan meninggalkan jejak dengan molekul oksigen. Anak-anak dengan saturasi oksigen rendah mungkin memerlukan terapi oksigen.

Kadar saturasi oksigen untuk orang dewasa

Orang dewasa membutuhkan kadar oksigen yang sama dengan anak-anak, yaitu sekitar 95-100 persen. Siapapun dengan tingkat kejenuhan yang lebih rendah mungkin memiliki masalah dengan paru-paru dan butuh pengobatan. 

Orang dewasa dengan saturasi kurang dari 92 persen mungkin memerlukan penilaian gas darah (BGA) untuk menentukan apakah perlu mendapatkan oksigen.

Kisaran oksigen darah normal untuk lansia

Lansia biasanya memiliki tingkat kejenuhan yang lebih rendah dibandingkan yang lebih muda. Tingkat yang dapat diterima untuk lansia sekitar 95 persen. Kondisi kesehatan berarti nilai-nilai ini bervariasi, tetapi oksigen dalam darah di bawah 92 persen memerlukan perawatan darurat.

Orang harus mewaspadai gejala hiperoksemia dan hipoksemia, yang menunjukkan fluktuasi kadar oksigen. Gejala hipoksemia meliputi:
- Batuk
- Mengi
- Kebingungan
- Sakit kepala
- Sesak napas
- Detak jantung yang cepat
- Kulit, kuku, dan bibir kebiruan

Gejala hiperoksemia meliputi:
- Perubahan warna kulit mulai dari biru menjadi merah tua
- Kebingungan
- Batuk
- Napas cepat
- Sesak napas
- Detak jantung yang lambat
- Detak jantung yang cepat
- Keringat berlebihan

Related

Health 2400562330391406448

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item