Resensi The Death Cure, Aksi Puncak Kisah Maze Runner yang Menegangkan

Naviri Magazine - Para penggemar Maze Runner tentu sudah menunggu-nunggu kisah ketiga seri ini, untuk menyaksikan aksi petualangan lanjutan dari dua seri sebelumnya. Film Maze Runner: The Death Cure menjadi film ketiga dan sekaligus terakhir genre laga sci-fi yang diadaptasi dari novel trilogi James Dashner. 

Maze Runner: The Death Cure mengedepankan karakter dan mitologi, penuh dengan aksi, dibandingkan dua film sebelumnya. Film ini menyuguhkan aksi pengejaran tanpa henti, pertarungan keras, dan beberapa rangkaian aksi yang membuat penonton terus tercekam menikmatinya.

The Death Cure mengambil cerita setelah pengkhianatan Teresa (Kaya Scodelario), yang telah bergabung dengan organisasi jahat WCKD – diucapkan "Wicked." Ia mencoba menemukan obat untuk penyakit "Flare" yang telah menghapus populasi manusia dan mengubahnya menjadi zombie. 

Sementara anggota geng lainnya memulai pelarian berani, calon pelari Maze Runners, Teresa, mengenakan mantel lab dan mengerjakan proyek ilmiah dengan Patricia Clarkson. Subjek tes mereka saat ini adalah teman Thomas Minho (Ki Hong Lee). 

Thomas (Dylan O'Brien) beserta sekelompok Glader kemudian memutuskan untuk memulai misi penyelamatan untuk mengambil alih Last City, di mana WKCD berkantor pusat.

Maze Runner pertama pada September 2014, dibuka dengan $32 juta dan diakhiri dengan $103 juta pendapatan domestik dan $348 juta secara global dengan anggaran $ 34 juta. 

Sekuel The Scorch Trial dibuka setahun kemudian dengan $30 juta dan berakhir dengan $81 juta pendapatan dalam negeri dan $312 juta di seluruh dunia dengan anggaran $61 juta. 

Dilansir dari situs IMDB, Maze Runner: The Death Cure siap menggantikan posisi jawara box office tiga minggu Jumanji: Welcome to the Jungle dengan pendapatan sekitar $20 juta di 3.800 lokasi di Amerika Utara.

Film ini dibuka mengesankan di empat pasar luar negeri, mulai dengan Korea Selatan, Australia, dan Taiwan yang menghasilkan $15 juta selama akhir pekan pertama. 

Tanggal rilis asli film ini sebelumnya tertunda selama hampir satu tahun untuk memungkinkan bintang Dylan O'Brien pulih dari luka yang diderita saat syuting.