Resensi Downsizing, Kisah Orang-orang Berukuran Mini Menghadapi Kiamat Bumi


Naviri Magazine - Populasi bumi terus bertambah, dan makin tingginya jumlah penduduk menyebabkan aneka masalah. Pertama, banyaknya manusia yang menghuni bumi menjadikan kebutuhan hidup sangat tinggi, termasuk makanan dan tempat tinggal. 

Artinya, sumber daya bumi kian cepat habis karena digunakan sampai maksimal. Di sisi lain, mengurangi jumlah manusia juga bukan solusi yang mudah.

Sampai suatu ketika, muncul teknologi yang memungkinkan mengubah bentuk manusia untuk menjadi lebih kecil. Harapannya, dengan cara ini, tubuh manusia yang lebih kecil akan menjadikan kebutuhan sumber daya bumi lebih sedikit, dan itu artinya penghematan penting bagi kelestarian bumi. Ide itulah yang ditawarkan dalam film Downsizing.

Paul Safranek (Matt Damon) memilih untuk ikut prosedur yang disebut downzising, atau 'pengecilan'. Prosedur ini membuat manusia mengecil hingga ukuran 5 inci atau seukuran kotak korek api, untuk kemudian menjalani kehidupan di sebuah tempat yang telah disediakan.

Namun, ternyata banyak hal terjadi di luar rencana Paul dan istrinya, Audrey Safranek (Kristen Wiig) di dunia liliput.

Ide downsizing muncul sebagai solusi atas kelebihan populasi dan perubahan iklim di dunia. Dengan teknologi ini, yang membuat manusia berukuran mini, membuat lebih sedikit sumber daya yang dikonsumsi, bisa mengurangi polusi, dan orang-orang berkesempatan menikmati hidup mewah di dunia liliput, karena nilai mata uang yang berbeda.

Audrey, yang merupakan golongan kelas menengah, tak memiliki banyak uang, tentu tertarik dengan penawaran ini. Ia pun mengajak suaminya, Paul, untuk mengikuti prosedur downsizing dan menjalani kehidupan baru di dunia liliput bernama Leisureland.

Tapi Paul justru merasa tertekan dengan kehidupan barunya, yang lebih membosankan dari sebelumnya. Sampai akhirnya ia bertemu dengan teman sekamarnya, Dusan (Christoph Waltz) dan pembantu Dusan yang berasal dari Vietnam, Ngoc Lan Tran (Hong Chau).

Dusan kerap mengajak Paul menghabiskan hari di Leisureland dengan hidup berfoya-foya dan boros, sementara Lan Tran mengajak Paul melihat sisi Leisureland yang lain, kehidupan termiskin di sana yang perlahan mengubah Paul.

Seperti diulas oleh The Times of India, Alexander Payne, mengemas Downsizing dengan sangat berbeda dibandingkan filmnya yang lain, seperti Nebraska atau The Descendants. Dark jokes atau humor gelap tetap ada di Downsizing, seperti di dua film Payne sebelumnya, namun di film ini dark jokes yang disuguhkan terasa lebih 'berat'.

Film ini mengajak penonton untuk merenungkan, ketika teknologi akhirnya mampu menyelamatkan kita dari kepunahan, mampukah kita, manusia, beradaptasi dengan hal itu dan bersiap menghadapi kiamat?

Sementara cerita yang ditawarkan cukup berat, humor yang dibawakan oleh Christoph Waltz dan Hong Chau memberi keseimbangan yang meringankan cerita. 

Film ini juga menarik dari sisi detail di tiap adegan, misalnya adegan manusia yang baru saja dikerdilkan kemudian diambil dengan spatula. Atau, ketika penghuni Leisureland menyelundupkan vodka dari dunia sesungguhnya, menggunakan kapal mini.

Downsizing menjadi salah satu film drama komedi yang layak ditonton, terlepas dari pesan yang ingin disampaikan oleh si pembuat. 

Related

Film 6507743684446680429

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item