Ada Lebih dari 200 Gejala Long COVID, Ini yang Paling Banyak Dikeluhkan


Naviri Magazine - Sampai saat ini, para ilmuwan masih terus melakukan penelitian untuk mendapatkan pengetahuan lebih terkait penyebab long Covid. Umumnya, fenomena ini dialami oleh para penyintas COVID-19.

Long Covid merupakan kondisi di mana gejala bertahan dalam waktu yang cukup lama. Gejala ini bisa bertahan selama berbulan-bulan pasca pasien sembuh dari Corona.

Baru-baru ini, sebuah studi yang dilakukan para peneliti dari University College London (UCL) mengungkapkan bahwa ada lebih dari 200 gejala long Covid yang berbeda di 10 sistem organ tubuh. Diketahui, para peneliti di studi ini juga pernah terpapar COVID-19 dan mengidap long Covid.

"Meski ada banyak diskursus publik seputar long Covid, hanya ada sedikit studi sistematis yang menyelidiki populasi ini (orang-orang yang mengalami long Covid)," kata ahli saraf di University College London, Athena Akrami, yang dikutip dari Science Alert.

Akrami mengatakan hal inilah yang menyebabkan pengetahuan soal long Covid baru sedikit yang diketahui. Misalnya, seperti berapa lama gejala long Covid berlangsung, perkembangan dari waktu ke waktu, tingkat keparahan, dampaknya pada aktivitas sehari-hari, dan bagaimana orang yang mengalami long Covid bisa kembali sehat.

"Dalam pendekatan unik ini, kami telah menyelidiki para pengidap long Covid di seluruh dunia untuk membangun landasan bukti guna penyelidikan medis, peningkatan perawatan, dan anjuran untuk orang-orang yang mengalami long Covid," jelas Akrami.

Selain itu, studi yang dilakukan UCL ini juga berhasil mengidentifikasi gejala-gejala long Covid yang bisa muncul. Berdasarkan data dari 3.762 responden di 56 negara, ada 203 gejala long Covid di 10 sistem organ yang teridentifikasi.

Apa saja gejala long covid yang paling banyak dikeluhkan? Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Apa yang paling banyak dikeluhkan?

Gejala yang paling sering dilaporkan para pasien yang mengalami long Covid adalah seperti kelelahan, malaise (rasa tidak enak badan) setelah beraktivitas, disfungsi kognitif, atau kabut otak. Selain itu, gejala lainnya juga meliputi halusinasi visual, tremor, disfungsi ereksi, kehilangan memori, diare, serta berbagai masalah kesehatan fisik dan kognitif.

Dari 3.762 responden long Covid, sebanyak 2.454 di antaranya mengalami gejala selama enam bulan dan sangat mempengaruhi kehidupan mereka.

"Dalam tujuh bulan banyak pasien belum pulih, terutama dari gejala sistemik dan neurologis/kognitif, dan mereka tidak bisa bekerja sebagaimana mestinya serta terus mengalami beban gejala yang signifikan," tulis peneliti tersebut.

Para peneliti juga mengungkapkan gejala long Covid tampaknya berangsur hilang setelah vaksinasi, tapi hanya pada beberapa pasien saja. Selain itu, peneliti menunjukkan wanita berisiko lebih besar terkena long Covid jika dibandingkan dengan pria.

Sekitar 1 dari 10 orang yang mengalami long Covid diperkirakan masih mengalami sejumlah gejala long Covid lebih dari 12 minggu, pasca dinyatakan negatif COVID-19.

Untuk itu, dibutuhkan studi lebih lanjut untuk melihat gejala neurologis dan neuropsikiatri, serta kardiovaskuler dan pernapasan yang dialami para pengidap long Covid.

"Kemungkinan ada puluhan ribu pasien COVID-19 yang mengalami long Covid, tetapi tidak sadar bahwa mereka mengalaminya," kata Akrami.

Related

Health 7085033228801553607

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item