Kisah Tentara yang Dijuluki Punya 9 Nyawa, Berkali-kali Tertembak dan Masih Hidup


Naviri Magazine - Tentara Inggris di masa Perang Dunia I dan II ini mendapat julukan 'Prajurit yang Tak Bisa Dibunuh'. Sebab tentara bernama Adrian Carton de Wiart itu sudah berkali-kali kena tembak, namun masih bisa hidup sampai perang berakhir.

Dalam laporan BBC, Adrian menggunakan penutup mata sebelah kiri akibat terkena peluru. Dia juga harus menghabiskan sisa hidupnya dengan kehilangan lengan kiri.

Adrian bertugas di Perang Boer, Perang Dunia I, dan Perang Dunia II. Dalam prosesnya, ia terkena tembakan di wajah yang membuat dia kehilangan mata kirinya.
Selain itu dia juga pernah terkena tembakan yang mengenai tengkorak kepala, perut, pinggul, kaki, pergelangan kaki, dan telinga, hingga selangkangan. Bahkan dia juga pernah selamat dua kali dari kecelakaan pesawat.

Pada Perang Boer, dia harus dipulangkan ke Inggris karena luka tembakan di perut dan selangkangan.

Tak lama kemudian, ketika Perang Dunia I pecah, dia kembali bertugas pada 1914. Dalam perang ini peluru-peluru musuh mengenai wajah dan lengan kirinya. Dia pun kembali dievakuasi ke Inggris untuk pemulihan akibat luka serius di mata sebelah kirinya.

Bak menjadi hobi, dengan penutup mata untuk menutupi rongga matanya yang kosong, dia kembali terjun ke medan pertempuran. Dia ditugaskan di Front Barat pada 1915.

Lagi-lagi, Adrian terkena serangan musuh. Kali ini lebih mengerikan, ketika serangan artileri Jerman mengenai tanah dekat posisinya berdiri. Akibatnya dia terluka parah pada lengan kiri yang berujung amputasi.

Kemudian pada Perang Dunia II, banyak veteran perang yang mengambil tugas di Yugoslavia. Adrian yang berusia 60 tahun itu selamat saat pesawat yang membawanya bersama tentara lain ditembak jatuh di atas Mediterania. Dia yang selamat kemudian berenang menuju pantai, sebelum akhirnya ditangkap oleh tentara Italia.

Itu merupakan kecelakaan pesawat kedua yang dia alami, setelah sebelumnya juga selamat dari kejadian serupa di Lithuania.

Adrian berhasil melarikan diri dari penyanderaan tentara Italia. Dia berhasil menghindari kejaran tentara Italia setelah delapan hari bersembunyi selama pelarian.

Setelah selamat dari semua kejadian buruk yang dialami, Adrian yang seperti punya sembilan nyawa itu kemudian pensiun pada 1947 dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal.

Related

History 2500762251639205823

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item