Menguak Fakta Mencengangkan di Balik Fotomodel Telanjang di Majalah


Naviri Magazine - Sebagian majalah, dalam hal ini majalah luar negeri, menyuguhkan fotomodel telanjang sebagai bagian dari halaman-halaman majalah. Mereka yang berpose telanjang di majalah bisa dari kalangan artis terkenal sampai fotomodel biasa yang bukan artis terkenal. Ada pula fotomodel-fotomodel yang masih pemula.

Keberadaan foto telanjang di majalah bisa dibilang sebagai kepentingan dua pihak. Dari pihak majalah, menampilkan foto telanjang bisa mendongkrak angka penjualan. Sementara dari pihak fotomodel, berpose telanjang di majalah memberi mereka bayaran mahal.

Tapi apakah semua model merasa tak masalah jika difoto tanpa balutan busana?
Sayangnya, tidak. Bahkan, beberapa model baru seringkali dipaksa melakukan kasting dengan melepas busana mereka.

Dilansir Business Insider, sebuah organisasi New Alliance of Models yang dibentuk oleh model Sara Ziff, memaparkan survei yang menghasilkan data-data mencengangkan di balik glamornya dunia model. Berikut rangkumannya:

1. Setengah dari para model (54,7 persen) memulai kariernya mulai umur 13 sampai 16 tahun

2. Lebih dari 1/3 (37,3 persen) memulai karier modeling pada umur 17 sampai 20 tahun

3. Hampir 1 dari 3 wanita di industri model (29,7 persen) pernah mengalami perlakuan tidak pantas saat bekerja

4. Hampir 1/4 (28 persen) pernah dipaksa untuk melakukan hubungan seks saat bekerja

5. 86,8 persen model pernah diminta untuk berpose tak berbusana tanpa pemberitahuan sebelumnya

6. 46,4 persen merasa tidak masalah untuk berpose tak berbusana, sedangkan 27,5 persen di antaranya merasa perlu melakukan pose tersebut untuk bisa tetap bekerja

7. 68,3 persen model mengalami depresi dan kekhawatiran berlebih saat bekerja

Dari survei tersebut, tak heran jika industri mode dikenal penuh lika-liku kontroversi. Di balik lampu spotlight yang menyilaukan, baju-baju glamor seharga ratusan juta rupiah, hingga senyum sumringah para model yang berlenggak-lenggok di atas panggung, terdapat cerita-cerita yang tak selalu seindah panggung runaway.

Namun sayang, kesadaran para penikmat mode belum sepenuhnya berada di titik ’sadar’ dan menganggap para model, terutama model amatir, menjadi sebuah objek untuk menjual produk-produk mewah tersebut.

Bahkan, hal serupa diungkapkan oleh supermodel sekelas Sara Sampaio, salah satu Angels Victoria Secret dengan penghasilan besar. Ia seringkali merasa tertekan untuk tampil tanpa busana pada sebuah rangkaian photoshoot.

“Aku sudah merasakan berbagai lika-liku permodelan. Bahkan seringkali aku merasa dipaksa untuk melakukan sesuatu yang aku tidak inginkan. Bahkan ironisnya beberapa orang menganggap hal tersebut adalah hal yang biasa,” ungkapnya seperti dikutip dari news.com.au.

“Wanita-wanita di bawah umur dipaksa untuk melakukan pemotretan-pemotretan tanpa busana, industri ini tidak harus seperti ini,” tandasnya.

Related

Business 2480378813908725007

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item