Nasib Para Musisi Bertahan di Tengah Pandemi yang Belum Usai (Bagian 1)


Naviri Magazine - Sebagaimana kejadian besar lain di bumi, pandemi Covid-19 turut memengaruhi banyak karya, mulai dari artwork, tulisan, hingga musik. Para artis jauh-jauh hari telah membuat beragam ilustrasi bertemakan pandemi dengan kesan yang menguatkan (atau mematahkan) hati, sementara para penulis hampir pasti memasukkan kata 'pandemi' kala menyusun esai-esai terkini. 

Di ranah musik, Puscifer, band alt-rock/post-industrial asal Amerika Serikat (AS), menjadi salah satu yang pertama kali mengabadikan pandemi Covid-19 ke dalam karya. Video klip untuk lagu 'Apocalyptical' dirilis pada 8 Mei 2020, diambil di Los Angeles yang sepi tersapu pandemi. 

Segelintir yang Tetap Untung 

"Saat dunia menghadapi pandemi Covid-19, kita diingatkan akan kekuatan abadi musik untuk menghibur, menyembuhkan, dan mengangkat semangat kita," ujar Frances Moore, Chief Executive Officer International Federation of the Phonographic Industry (IFPI). 

Pasar rekaman musik dunia meningkat sebesar 7,4 persen pada 2020, menandai pertumbuhan positif selama enam tahun berturut-turut, demikian catat IFPI, badan industri rekaman musik global. 

Total streaming musik tumbuh 19,9 persen tahun-per-tahun dan meraih pendapatan sebesar 13,4 miliar dolar AS, atau setara 62,1 persen dari total pendapatan rekaman musik global. Sementara pemasukan dari rekaman fisik terus mengalami penurunan hingga 4,7 persen, dan pemasukan dari performance rights turun hingga 10,1 persen akibat pandemi. 

Lalu bagaimana pembagian 'kue' pertumbuhan ini? Seberapa menghasilkan para musisi? 

Nama-nama veteran di industri ini barangkali masih bisa hidup tenang dan nyaman. The Times dalam publikasi tahunan 'The Rich List' mencatat orang-orang seperti Paul McCartney, Mick Jagger, dan Keith Richards, misalnya, menorehkan peningkatan pemasukan hingga 20-25 juta pound sterling sepanjang 2020. 

Selain menjual publishing rights, pemasukan dari katalog mereka yang diputar khalayak pada platform streaming musik masih merupakan sumber pemasukan yang besar. 

Musisi seperti Puscifer dan jutaan nama yang lebih kecil tentu tidak bakal mencapai angka-angka fantastis seperti yang diterima para personel The Beatles dan Rolling Stones. Dengan katalog dan publikasi yang tidak besar, serta jumlah pendengar yang tidak semasif itu, para musisi lain harus bersiasat lebih licin ketimbang sebelumnya. 

Selain streaming konser terbatas dan berbayar, mereka mencari celah dari platform mana saja demi bisa bertahan. Amanda Palmer dan Zola Jesus, misalnya, memanfaatkan hal-hal yang tak disentuh para musisi tua-dan-mapan dengan berkreasi di Patreon—para konten kreator mendapatkan pemasukan bulanan serta terhubung langsung dengan para penggemar tanpa perantara. 

Selebihnya, terutama musisi negara dunia ketiga yang tidak populer-populer amat, barangkali lebih tragis. Mereka mengais berapa pun yang bisa didapat dari layanan streaming musik, sembari mencicil materi baru saat sedang tidak kelewat terkuras habis energi dan akalnya, dan menanti gig serta konser kembali diperbolehkan. 

Opsi yang Lebih Artist-friendly 

Layanan streaming musik seperti Apple Music rata-rata membayar 0,0056 dolar AS per satu kali pemutaran, sementara Spotify 0,0032 dolar AS. Ini berarti pemegang hak sebuah lagu mendapatkan 3,2 dolar AS saja (setara Rp46 ribu) untuk 1.000 kali pemutaran. Sebuah lagu kira-kira harus diputar sebanyak 95 ribu kali agar pencipta mendapat pemasukan setara UMP DKI Jakarta (Rp4,4 juta). 

Dengan pembagian seperti itu pun Spotify mengklaim tidak mendapatkan untung yang gila-gilaan. Perusahaan asal Swedia itu bahkan mencatat kehilangan pemasukan sebesar 24 juta dolar AS pada kuartal kedua 2021 dan gagal mencapai target pertumbuhan yang ditetapkan sendiri. 

Baca lanjutannya: Nasib Para Musisi Bertahan di Tengah Pandemi yang Belum Usai (Bagian 2)

Related

Entertaintment 4813521301807375976

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item