Raup Untung Tanpa Modal, Ini Kisah 4 Ibu Rumah Tangga yang Jadi Dropshipper


Naviri Magazine - Mungkin sebagian dari kita sudah tergerak mencoba karena menguntungkan. Modalnya bisa nol rupiah dan hanya perlu siap membalas pesan. Tetapi, cara jualan ini bukan berarti tanpa tantangan. Karena bisa ada puluhan penjual yang menjual barang yang sama.

Namun ibu-ibu berikut ini sukses bertahan sebagai dropshipper bahkan sampai 5 tahun lamanya. Ya, mungkin kita bisa meniru cara mereka dan raup untung dari bisnis yang sama.

Tiya Septiawati, 26 Tahun, Bisnis Hijab: 
Jadi Dropshipper, Enggak Ada Kerugiannya

Saat ini aku bekerja sebagai content writer biro arsitek Jakarta. Dropshipper itu salah satu cara menambah penghasilan sehari-hari dengan sederhana dan enggak repot.

Kita cuma modal handphone, terus kita benar-benar tinggal cari pelanggan dan posting-posting barang jualan saja di media sosial. Nah, yang packing dan kirim barang ke pelanggan juga bukan kita, tapi si penjual.

Makanya, menurut saya keuntungannya dropship, sudah bisa dapat penghasilan tambahan tanpa perlu nyetok barang dan enggak perlu modal yang besar, makanya aku enggak lihat ada kerugiannya.

Biasanya pelanggan banyak kontak aku jam 7 sampai 9 malam, tapi keuntungannya bisa mulai dari Rp15.000 sampai Rp44.000 per-barang.

Ya, awalnya aku kesulitan cari pelanggan baru. Terus mikirin promosinya harus bagaimana. Ya, biar bisa dilihat banyak orang, dan menentukan apa saja yang harus aku posting di akun Instagram online shop.

Makanya, pas awal aku jual ke temen-temen dulu. Aku lihatin katalog produk hijabku.

Saat ini aku enggak perlu tektokan sama supplier karena mereka udah punya website resmi.

Endah Kurniasih, 29 Tahun, Bisnis Pakaian Muslim: 
Kuncinya Sering Update Ilmu dan Promosi

Enaknya jadi dropshipper, saya hanya cukup bermodalkan smartphone, kuota internet, dan waktu, tidak ada modal uang sama sekali.

Biasanya sebulan bisa dapat 10 pesanan, harganya bisa ditambahin Rp5.000 sampai Rp20.000 jika sekalian ongkos kirim dari harga asli. Keuntungannya bisa ratusan ribu dalam sebulan, lumayan buat tambah-tambah jajan anak, ha-ha-ha.

Selama setahun ini, sih, enggak pernah rugi, tapi pesanan sepi banget bisa aja terjadi. Ya, kan, banyak juga yang jual produk serupa dan promosinya juga gencar. Nah, makanya penting untuk jangan cepat puas, dan terus meningkatkan usaha promosi dengan kreatif.  

Aku sendiri lebih fokus mainin dan meningkatkan promosi lewat media sosial, khususnya Instagram. Nah, Instagram itu saya buat akun khusus bisnis, tujuannya agar calon pembeli percaya. Selain itu, kita juga bisa memantau kunjungan orang di akun kita.

Alhasil, kita jadi tahu bagaimana mengoptimalisasi jualan, hingga akhirnya calon pembeli betul-betul jadi pembeli.

Bisa juga main tagar dan tampilan Instagram, dan ditambah interaksi dengan calon pembeli dengan kuis, dan lain sebagainya. Ini jadi hal yang penting buat dipelajari dan terus di-update kalau berbisnis jadi dropshipper. 

Rossy, 36 Tahun, Bisnis Perlak: 
Saling Percaya dengan Supplier, Penting

Aku bekerja sebagai karyawati di perusahaan swasta, dan lima tahun lalu mulai jadi dropshipper perlak. Sehari saja aku jual paling lima barang, tapi relatif konsisten setiap hari.

Untungnya kalau dari supplier perlak, aku dapat pengurangan harga 15%, sedangkan supplier seprai membebaskan aku mau jual harga berapa, biasanya aku naikin 20%-25% harganya.

Terus jangan sampai salah nama, di pengiriman malah nama supplier, harus pastikan nama pengirimnya ya nama kita. Makanya, rasa saling percaya dengan supplier itu penting banget, kita harus menjaga hubungan yang baik dengan supplier.

Karena kekurangan jadi dropshipper, kita enggak bisa lihat langsung barang yang kita jual dan enggak lihat barang yang diterima pelanggan bagaimana.

Rizki Silvia, 38 Tahun, Bisnis Hijab: 
Akhirnya Jadi Owner, Pintar-Pintar Jaga Sistem

Aku mulai karier jadi dropshipper sejak tahun 2015, itu masih multibrand. Nah, saat ini saya jadi owner dari sebuah brand kerudung milik sendiri, namanya Qyu Labels. Tapi, kadang-kadang saya masih juga menerima pesanan untuk dijalankan sebagai dropshipper.

Dari kegiatan dropshipper ini juga masih tambah-tambah keuntungan bisnis saya, toh cuma bantu untuk pengiriman saja, kan. Enggak nolak, tapi enggak selalu diterima juga.

Karena aku pegang dua peran, jadi supplier dan kadang masih terima jasa sebagai dropshipper, maka aku harus jadi lebih tegas sama sistem bisnis yang saya jalanin.

Related

Business 4175136913236830401

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item