Anomali Pandemi Covid: PSK Ikut Terdampak, tapi Juga Bertambah


Naviri Magazine - Pandemi Covid ternyata turut memberikan dampak pada perekonomian dan 'pendapatan' para PSK atau Pekerja Seks Komersial.

Namun, meski terdampak, data dan hasil monitoring Yayasan Lembaga Kajian Strategi (Lekas) menyebut selama pandemi Covid ini juga ada penambahan PSK baru di Bogor.  

"Mayoritas, alasannya karena ekonomi. Tentu pandemi ini juga memeberikan dampak pada WPS, tapi ada juga yang baru-baru muncul. Usia relatif tapi kebanyakan usia produktif, alasannya sama karena ekononi," kata Kepala Yayasan Lekas, Muksin ZA. 

Muksin mengatakan, penambahan memang tidak terlalu banyak, hanya belasan hingga puluhan. Namun, dia menyebut penambahan PSK atau dikenal juga Wanita Pekerja Seks (WPS) itu menjadi PR baru baginya untuk semakin gencar melakukan sosialisasi dan melakukan pendataan baru.  

Sebab, menurut Muksin, fungsi utama yayasan Lekas bukan hanya pada pembinaan sosial bagi para WPS. Tapi, lebih kepada pencegahan penyakit menular seperti HIV/AIDS dan khususnya saat ini ialah penularan Covid-19.  

"Kita sejak awal konsen ke penularan HIV/AIDS, bekerjasama dengan Global Fun. Nah saat ini kan ada penambahan WPS baru, tentu itu akan mempengaruhi data dan laporan kita. Tentu kita juga laporkan itu ke GF dan UN Aids," ucap Muksin.  

Selama pandemi Covid ini, Muksin menyebut yayasan Lekas fokus membina dan mengarahkan para WPS untuk bisa beralih profesi. Menurut Muksin, banyak WPS yang mengeluh karena selama pandemi ini secara ekonomi mereka merosot dan minim pemasukan.  

"Sudah ada beberapa yang kita bina dan beralih profesi, jadi penjahit dan pedagang. Tapi selama ini pandemi juga menggerus usaha mereka, akhirnya ada juga yang kembali. Ya mau gimana, kita juga hanya bisa menerima keluhan karena itu kan bersentuhan dengan kebutuhan mereka," kata Muksin.  

Muksin menyebut meski persoalan sosial dan WPS, Transgender dan lainnya adalah tanggung jawab pemerintah, dia mengatakan selama ini pembinaan dilakukan olehnya dan beberapa anggota yayasan secara swadaya. Artinya, Yayasan Lekas belum menjalin kerjasama yang signifikan dengan pemerintah untuk menanggulangi PSK.  

"Saat ini hanya diminta untuk mengirimkan peserta jika ada kegiatan pelatihan atau pembinaan di Dinas Sosial, selebihnya ya kita aja membina langsung mereka. Tapi mudah-mudahan ke depannya ada kerjasama yang terjalin baik dengan Pemerintah, khususnya pemerintah daerah," kata Muksin ihwal kondisi PSK di pandemi Covid saat ini. 

Related

News 4471502603129751635

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item