Mengapa Orang yang Penghasilannya Sedikit jadi Mudah Marah?


Sensitivitas emosional pada individu dengan keterbatasan keuangan telah jadi topik yang menarik untuk dipelajari dalam bidang psikologi. Orang-orang dengan keterbatasan keuangan cenderung lebih mudah tersinggung atau sensitif terhadap peristiwa sehari-hari.

Faktor-faktor sosial, psikologis, dan budaya memainkan peran penting dalam fenomena ini. Artikel ini akan membahas mengapa orang yang keuangannya terbatas memiliki tingkat sensitivitas emosional yang lebih tinggi dan dampaknya dalam kehidupan sehari-hari. 

Stres Finansial dan Ketidakpastian

Keterbatasan keuangan sering kali memicu stres finansial yang signifikan. Kekhawatiran tentang membayar tagihan, memenuhi kebutuhan dasar, dan mempertahankan gaya hidup yang layak, menjadi beban yang berat bagi individu dengan pendapatan terbatas.

Stres dapat menyebabkan perubahan hormonal dalam tubuh, seperti peningkatan kadar kortisol, yang pada gilirannya dapat mengakibatkan perasaan cemas dan mudah marah. Ketidakpastian mengenai masa depan keuangan juga dapat menghasilkan perasaan tidak aman, yang memengaruhi kesejahteraan emosional.

Perasaan Tidak Adil

Individu dengan keterbatasan keuangan sering merasa bahwa mereka tidak diperlakukan adil dalam masyarakat. Ketidaksetaraan dalam kesempatan dan akses menjadi pemicu utama perasaan ini.

Ketika melihat orang lain dengan keadaan finansial lebih baik mendapatkan kesempatan yang lebih baik, rasa frustrasi dan cemburu dapat timbul. Hal ini dapat meningkatkan sensitivitas terhadap komentar atau tindakan yang mungkin tidak disengaja tetapi terasa merendahkan.

Kurangnya Dukungan Sosial

Dukungan sosial memiliki peran yang signifikan dalam mengatasi stres dan sensitivitas emosional. Individu yang gajinya kecil dan merasa kurang didukung akan lebih cenderung mudah marah dan tersinggung.

Kurangnya dukungan dari keluarga, teman, atau komunitas dapat meningkatkan perasaan isolasi dan kesendirian, yang pada akhirnya memperburuk sensitivitas mereka terhadap peristiwa sehari-hari.

Dampak Psikologis Jangka Panjang

Sensitivitas emosional yang tinggi pada individu dengan keterbatasan keuangan dapat memiliki dampak psikologis jangka panjang. Mereka mungkin mengalami penurunan harga diri dan kepercayaan diri akibat perasaan tidak mampu.

Ini bisa menghambat perkembangan pribadi dan profesional mereka. Selain itu, kesulitan dalam mengelola emosi juga dapat mempengaruhi hubungan sosial, karena mereka cenderung lebih mudah terluka atau marah dalam interaksi dengan orang lain.

Mengatasi Sensitivitas Emosional

Penting untuk memahami bahwa sensitivitas emosional pada individu dengan keterbatasan keuangan bukanlah karakteristik tetap, melainkan dampak dari kondisi keuangan mereka.

Melalui pendidikan emosional, dukungan sosial yang kuat, dan strategi koping yang efektif, mereka dapat belajar mengelola reaksi emosional mereka dengan lebih baik. Terapi kognitif juga bisa membantu mengubah pola pikir negatif menjadi lebih positif dan konstruktif.

Kesimpulan

Sensitivitas emosional yang tinggi pada individu dengan keterbatasan keuangan dapat dijelaskan oleh kombinasi stres finansial, perasaan tidak adil, dan kurangnya dukungan sosial. Dampaknya meliputi reaksi emosional yang mudah tersinggung terhadap peristiwa sehari-hari.

Memahami faktor-faktor ini penting dalam membangun empati dan dukungan untuk mereka yang menghadapi keterbatasan keuangan, serta mengembangkan strategi untuk membantu mereka mengatasi sensitivitas emosional tersebut.

Related

Psychology 8152638384305931105

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item