Menguak Unsur-unsur Religius yang Tersembunyi dalam Film Squid Game


Naviri Magazine - Sudah bukan rahasia kalau film Squid Game sangat kental dengan unsur agama Kristen. 

Hal ini dimulai pada episode 1, saat karakter utama Seung Gi-Hun yang berada di stasiun kereta didatangi oleh promotor dari Squid Game. Seung Gi-Hun langsung berkata "Aku tidak percaya Jesus", lalu Seung Gi-Hun menjauh dari tempat duduknya. 

Hal ini berlanjut pada sosok pemain nomor 244 yang selalu berdoa, dan mengutip kalimat-kalimat yang ada dalam Injil. Pemain nomor 244 selalu berkata, mereka yang ada dalam permainan Squid Game hanyalah seorang pendosa.

Unsur religius berlanjut dengan cerita antara pemain nomor 240 bernama Ji-yeong, dengan sahabat barunya, Sae-byeok, pemain nomor 067. Ji-yeong bercerita kalau dia telah membunuh ayahnya, kurang lebih seperti ini monolognya:

"Ayahku seorang pendeta. Setiap kali dia melakukan hal-hal yang tidak terbayangkan dan memukul ibuku, dia selalu berdoa... berdoa agar dosa-dosa kami di ampuni. Tapi dia tidak berdoa, di hari dia membunuh ibuku. Aku rasa dia tahu kalau dosanya tidak akan di maafkan."

Ada juga momen saat karakter utama Seung Gi-Hun terbangun setelah menyelesaikan permainan Squid Game. Di latar ada seseorang evangelist yang berteriak, "Percaya pada Jesus atau pergi ke neraka. Kalian hanya orang bodoh yang menyangkal keberadaan Tuhan. Bertobatlah, bertobatlah." 

Karakter tersebut memegang sebuah salib berwarna merah, lalu mendatangi Seung Gi-Hun dan meletakkan salib berwarna merah yang bertuliskan "Percaya pada Jesus", persis di depan kamera. 

The Alpha and Omega

Kita mulai dengan pembahasan nomor dari masing-masing karakter utama. Si kakek tua Il Nam memiliki nomor paling awal 001, sedang Seung Gi-Hun memakai nomor 456, yang merupakan nomor paling akhir. Tuhan dalam Injil dikenal dengan julukan "Alfa" dan "Omega". Alfa adalah yang pertama, sedangkan Omega adalah yang terakhir.

Seperti kita tahu, motivasi para pemain mengikuti Squid Game karena mereka terlilit utang yang tidak bisa terbayar. Utang di sini bisa diibaratkan sebagai "Original Sin". 

Karakter kakek tua Il Nam di gambarkan memiliki uang tidak terbatas, karena hal itu dia memiliki sumber daya dan power yang tidak terbatas pula, membuatnya menjadi tokoh "pembuat aturan". Il Nam dipresentasikan oleh sutradaranya sebagai Tuhan dari Perjanjian Lama kitab Injil.

Yang melanggar dapat hukuman

Dalam film ini, karakter Il Nam secara tidak langsung menghukum dan membunuh semua pemain yang melanggar aturan permainan yang dia buat. Pada episode 6, Il Nam sempat berkata kepada Seung Gi-Hun, kalau Gi-Hun mirip "anaknya". Pada adegan itu Il Nam juga sempat hilang ingatan, dan berkata, "Hari ini tanggal berapa? Apakah tanggal 24? Karena sebentar lagi ulang tahun anakku."

Seung Gi-Hun salah memasukan pin ATM

Adegan tersebut berkaitan dengan episode 1, saat Seung Gi-Hun mengecek uang di ATM, dia memasukkan PIN dari tanggal lahir, yakni 0426 atau April tanggal 26, yang hampir cocok dengan narasi Il Nam. 

Sosok Gi-Hun yang diceritakan oleh sutradara merupakan representasi anak Il Nam. Jika Il Nam adalah God, maka Seung Gi-Hun merupakan "Son of the God" atau umat kristiani kenal dengan sebutan Jesus Kristus di Alkitab pada Perjanjian Baru.

The Lord Forgiveness

Adegan ini terjadi saat pemain 067 Sae-byeok berkata kepada Seung Gi-Hun untuk tidak membunuh karakter jahat Cho Sang Woo, apa pun yang terjadi. Di detik-detik akhir film, hal tersebut akhirnya terjadi. 

Pada akhir permainan Squid Game, dengan semua kerendahan hatinya, Seung Gi-Hun akhirnya tidak membunuh Cho Sang Woo yang sudah babak belur tidak berdaya. Seung Gi-Hun akhirnya "memaafkan" Cho Sang Woo. 

Narasi yang dibangun oleh sutradara adalah sifat pemaaf Jesus (The forgiveness of Jesus), bahwa semua yang berdosa akan dimaafkan oleh Jesus.

Terakhir, pada episode 9, Il Nam bertemu Seung Gi-Hun di lantai 7, yang mana angka Se7n merupakan angka yang disukai Tuhan, yang sering muncul pada kitab Injil (sebanyak 735 kali). 

Il Nam juga meninggal pada 24 Desember tengah malam, atau bertepatan dengan 25 Desember yang diperingati sebagai hari kelahiran Jesus Kristus. Saat Il Nam meninggal, itu merupakan simbol perpindahan kekuatan dalam mengontrol sebuah permainan atau disebut "end of law".

Related

Film 6699834540815536019

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item