Mengenal Melatonin, Zat Kimia di Tubuh Kita yang Memberitahu Waktu Tidur


Naviri Magazine - Secara alami, kita akan merasa mengantuk saat malam tiba. Karenanya, jika kita biasa tidur secara teratur, biasanya urusan tidur pun tidak mengalami masalah. Kenyataannya, tubuh kita sebenarnya telah mengatur untuk tidur saat malam tiba, melalui hormon melatonin.

Secara alami, hormon melatonin akan keluar mendekati jam 21:00, seiring menurunnya temperatur tubuh kita. Karena itu pula, udara dingin dan sejuk membuat kita lebih mudah mengantuk, sekaligus menjadikan kita tidur lebih mudah dan lebih nyenyak.

Melatonin merupakan hormon natural yang diproduksi tubuh untuk mengatur jam tidur biologis manusia. Zat itu hanya diproduksi ketika hari mulai gelap. Pada saat itulah melatonin memberikan “alarm” pada tubuh, yang memerintahkan kita untuk rileks, mengantuk, lalu tidur. Menjelang pagi, suhu tubuh akan meningkat dan produksi melatonin berkurang, sehingga kita terbangun.

Melatonin, juga disebut 5-methoxy-N-acetyltryptamine, merupakan hormon dalam setiap organisme dengan tingkat berbeda, tergantung siklus hidup dan paparan cahaya pada tubuh. Melatonin diproduksi oleh kelenjar pineal di otak manusia. Hormon ini membantu kita mengetahui kapan saatnya tidur dan bangun, serta berperan dalam menjaga ritme jantung.

Cahaya mempengaruhi seberapa banyak melatonin diproduksi tubuh. Melatonin biasanya dikeluarkan di saat gelap, dan mengintruksikan tubuh untuk segera tidur. Tubuh remaja dan orang dewasa memproduksi 5-25 mikrogram melatonin tiap malam. 

Kadar itu akan menurun seiring bertambahnya usia. Karenanya, banyak orang lanjut usia yang mengalami gangguan sulit tidur, karena produksi hormon melatonin yang menurun.

Meski melatonin adalah zat yang diproduksi secara alami oleh tubuh, namun ada beberapa suplemen dan berbagai jenis makanan yang bisa dikonsumsi untuk menunjang melatonin. 

Karena itu, jika Anda kebetulan mengalami sulit tidur karena berbagai hal, Anda bisa mengonsumsi beberapa makanan yang membantu produksi melatonin, semisal pisang, tomat, jahe, oat, biji bunga matahari, almond, ceri, juga yoghurt. Atau mengonsumsi suplemen khusus yang ditujukan untuk produksi melatonin. Umumnya, suplemen tersebut digunakan untuk mengatasi insomnia dan mengurangi jet lag. 

Selain berfungsi memberitahu tubuh untuk tidur, melatonin juga diketahui memiliki kaitan dengan anti penuaan. Para peneliti di Italia melakukan eksperimen menyangkut hal itu di laboratorium, dan menemukan bahwa tikus yang diberi melatonin lebih tahan hidup dan lebih muda, dibandingkan yang tidak diberi melatonin.

Dalam berbagai penelitian lain juga ditemukan, melatonin mampu mencegah kanker, penyakit jantung, menurunnya fungsi otak, dan menambah kekebalan tubuh. Meski begitu, para wanita yang sedang menjalani terapi sulih hormon estrogen tidak dianjurkan untuk mengonsumsi suplemen melatonin tanpa pengawasan dokter. Begitu pula dengan wanita hamil. Para wanita yang merencanakan kehamilan juga dilarang mengonsumsinya.

Dalam penelitian pada hewan, melatonin dapat menegangkan pembuluh darah, sehingga meningkatkan tekanan darah. Karena itu, mereka yang menderita hipertensi dan mengalami gangguan kardiovaskular diharap konsultasi ke dokter sebelum mengonsumsi suplemen melatonin. Terakhir, melatonin juga tidak dianjurkan bagi pasien limfoma dan leukimia, juga anak-anak.

Apabila Anda hendak mengonsumsi suplemen melatonin, sebaiknya mulai dari dosis kecil, sekitar 100-300 mkg (0,1-0,3 mg) atau kurang. Karena daya kerjanya cepat, Anda bisa mengonsumsinya 30 menit sebelum tidur. 

Related

Health 781188427748963799

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item