Mumi Mesir Berusia 2.300 Tahun Berubah Menjadi Wanita Cantik


Naviri Magazine - Dalam kisah mumi di film-film, sesosok mumi dari zaman kuno yang sudah mati bisa saja berubah menjadi makhluk hidup yang dapat bergerak, berbicara, dan lain-lain. Sayangnya, kehidupan kita tidak “sefantastis” yang terjadi dalam film. Khususnya terkait mumi.

Karenanya, ketika para ilmuwan di dunia kita ingin menghidupkan kembali sesosok mumi yang telah berusia ribuan tahun, yang dapat dilakukan hanyalah melakukan rekonstruksi atas mumi tersebut, untuk kemudian mewujudkannya dalam bentuk gambar, sesuai hasil CT scan.

Hal itulah yang yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Melbourne yang bekerja sama dengan Monash University. Mereka merekonstruksi sebuah mumi berusia 2.300 tahun. Hasilnya bukan saja berguna, tetapi juga mengungkap kecantikan seorang putri di zaman Mesir Kuno. 

Untuk merekonstruksi, awalnya peneliti forensik dari Monash University melakukan CT Scan. Teknik itu dilakukan untuk mengidentifikasi jenis kelamin mumi, membantu memerkirakan umurnya, serta memperoleh detail untuk membuat replika mumi. Hasil CT Scan mengungkap bahwa mumi itu berusia sekitar 2.300 tahun, atau hidup tahun 300 Sebelum Masehi. 

Mumi itu diidentifikasi sebagai perempuan. Para peneliti menyebut perempuan yang dimumikan itu sebagai Putri Meritamun. Berbekal hasil CT scan, peneliti pun meminta seorang pematung forensik bernama Jennifer Mann. Ia dengan penuh ketelitian merekonstruksi wajah sang putri dengan bahan clay. 

Hasilnya mengejutkan, mumi tersebut benar-benar seorang putri, punya wajah yang rupawan. Namun, Warsha Pilbrow, anggota tim peneliti dari University of Melbourne, mengungkapkan bahwa yang terpenting dari rekonstruksi itu bukan wajah cantik sang putri. 

"Gagasan utama proyek ini adalah menggunakan peninggalan, dan menghidupkannya kembali dengan menggunakan teknologi baru," katanya. 

"Dengan cara ini, sang putri bisa menjadi obyek yang lebih menarik untuk dipamerkan. Lewat sang putri, para mahasiswa bisa belajar tentang tanda penyakit mematikan tertentu pada anatomi tubuh, serta belajar bagaimana populasi dipengaruhi oleh lingkungannya," imbuhnya, seperti dikutip Science Alert. 

Pihak University of Melbourne hanya memiliki mumi berupa kepala sang putri. Kepala itu diduga dibawa ke Australia pada awal tahun 1900 oleh seorang arkeolog yang memelajari anatomi, Frederich Wood Jones. 

Mann, yang merekonstruksi wajah sang putri, merasa kagum sebab mumi tersebut masih begitu awet setelah 2 milenium.

Related

Science 9001767953761888433

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item