Netflix dan Fenomena Nonton Film Anak Muda Zaman Now


Naviri Magazine - Netflix punya daya tarik yang tidak dimiliki televisi konvensional. Pertama, Netflix adalah televisi streaming yang senapas dengan kemajuan zaman yang segalanya makin canggih dan serba digital. Kedua, Netflix menyuguhkan aneka film dan serial yang lekat dengan kehidupan remaja dan anak-anak muda, khususnya remaja dan anak-anak muda zaman sekarang.

Keputusan Netflix untuk menjual produk yang menyasar anak-anak muda tidak bisa dilepaskan dari pertimbangan bisnis. Ada potensi keuntungan besar di pasar ini. 

Data Pew Research Center memperlihatkan bahwa enam di antara sepuluh orang yang berusia 18-29 tahun, sebanyak 61 persen mengatakan mereka menghabiskan waktu menonton televisi melalui layanan streaming, lebih banyak dibanding mereka yang menonton televisi melalui kabel maupun antena digital.

Selain faktor bisnis, alasan Netflix menggarap kehidupan remaja sebagai bahan baku film atau serialnya, sebagaimana ditulis Liz Shannon Miller dalam “Teenagers Are About Conquer the World” yang terbit di IndieWire, ialah karena; pertama, banyak potensi pemain muda yang belum terjamah oleh rumah produksi. Kedua, kehidupan remaja menyediakan cerita yang dekat dengan realita. Ia bukan kisah superhero yang sulit dijangkau.

Sehingga, ketika banyak serial maupun film Netflix soal remaja bertebaran, antusiasme penonton, terutama dari kalangan anak muda, tak bisa dibendung. Lebih-lebih, dalam memproduksi film atau serial remaja, Netflix tak asal membuat begitu saja. 

Sidneyeve Matrix, dalam “The Netflix Effect: Teens, Binge Watching, and On-Demand Digital Media Trends”, mengatakan Netflix memproduksi film dan serialnya secara menarik, punya narasi yang kompleks, karakter kuat, hingga jalan cerita yang membuat penonton terpikat mengikutinya dari satu episode ke episode, dari satu musim demi musim. 

Faktor itu juga yang semakin mendorong penonton generasi muda berbondong-bondong menonton Netflix. Mereka merasa telah mendapat jaminan bahwa cerita yang disodorkan tak biasa.

“Aku pikir mengapa Netflix bisa mengendalikan pasar dengan baik, karena mereka tidak hanya membuat konten untuk anak-anak muda sebagai konsumsi belaka, tapi juga ada sisi edukasi di sana. Konten mereka membantu anak-anak muda tumbuh,” papar Rio Mangini, bintang Everything Sucks!, seperti dikutip IndieWire.

Pada akhirnya, bersama Netflix, anak-anak muda ini menciptakan simbiosis mutualisme. Netflix dapat untung, anak-anak muda dapat wadah untuk membicarakan masalah dan kehidupan mereka yang penuh warna di dunia nyata.

Related

Entertaintment 8173172802121210861

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item