Fakta Lain dari Kasus Pengeroyokan Ade Armando di Tengah Demo


Beredarnya foto-foto terduga pelaku  pengeroyokan Ade Armando membuat beberapa keluarga ketar-ketir. Termasuk keluarga seorang pria di Sukabumi. Pasalnya, mereka cemas usai melihat nama anggota keluarganya, Abdul Latip, termasuk dalam deretan terduga pengeroyok Ade Armando. 

Berkenaan dengan itu, keluarga Abdul Latip pun buka suara kepada pihak kepolisian. 
 
Untuk diketahui, total pelaku pengeroyokan dosen Universitas Indonesia (UI) itu berjumlah enam orang. Dua di antaranya telah ditangkap pihak kepolisian Selasa (12/4/2022) kemarin. 

Polda Metro Jaya menyebutkan bahwa dua tersangka pengeroyok Ade Armando yang sudah ditangkap bukanlah mahasiswa. 

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, kedua tersangka bernama M Bagja dan Komar berstatus sebagai wiraswasta. 

"Dari data yang sudah kami himpun dari dua orang yang sudah diamankan ini statusnya wiraswasta, bukan mahasiswa," ujar Kombes Tubagus Ade Hidayat. 

Kendati demikian, Ade belum menjelaskan secara terperinci perihal penangkapan kedua orang tersebut. 

"Baru saja diamankan, dan masih dalam proses pendalaman," kata Kombes Tubagus Ade Hidayat. 

Sementara itu, empat tersangka lainnya masih buron dan dalam pengejaran kepolisian. Keempat tersangka itu yakni Dhia Ul Haq, Ade Purnama, Abdul Latip, dan Abdul Manaf. 

"Empat tersangka lainnya sengaja kami ekspos identitasnya pada hari ini dan kami minta untuk segera menyerahkan diri," ucap Kombes Tubagus Ade Hidayat. 

Kesaksian Keluarga Abdul Latip 

Anaknya masuk dalam daftar orang yang dicari polisi, orangtua Abdul Latip blak-blakan. Kepada pihak kepolisian, mereka mengakui bahwa Abdul Latip memang beralamat di Kampung Panaruban, Kelurahan Tegalbuleud, Sukabumi, Jawa Barat. 

Mulanya, tim dari Polsek Tegalbuleud menyambangi alamat tempat Abdul Latip tinggal. 

Kapolsek Tegalbuleud AKP Deni Miharja mengurai pengakuan orangtua pelaku pengeroyokan Ade Armando itu. 

Orangtua sang pelaku menyebut Abdul Latip adalah seorang duda. Pekerjaannya sehari-hari bukanlah seorang mahasiswa melainkan wiraswasta. Diungkap pula oleh orangtuanya, Abdul Latip memang sempat izin kepada keluarganya sebelum pergi ke luar rumah. 

Namun saat itu, Abdul Latip izin pergi ke daerah Surade karena hendak menemui temannya. 

Mendengar kabar anaknya terlibat demo di Jakarta, orangtua Abdul Latip syok bukan kepalang. 

"Keadaan orang tersebut pada hari Minggu dia bilang kepada keluarganya akan menemui temannya di Surade dan mungkin dari sana berangkat ke Jakarta. Menurut informasi dari Surade, benar dia ada yang mengajak ke Jakarta untuk demo, walaupun si A itu bukan Mahasiswa," ungkap AKP Deni Miharja. 

Ade Armando Jadi Korban Kericuhan Demo 

Sebagai informasi, aksi pengeroyokan yang dilakukan Abdul Latip dan lima orang lainnya kepada Ade Armando itu terjadi saat demonstrasi besar-besaran mahasiswa pada Senin (11/4/2022). 

Mahasiswa yang tergabung dalam aliansi BEM SI menggelar unjuk rasa besar-besaran di depan Gedung DPR/MPR RI, Senin kemarin. Aksi tersebut berujung ricuh. 

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengatakan, ada oknum-oknum yang memanfaatkan aksi demonstrasi aliansi BEM UI untuk berbuat rusuh. Hal itulah yang akhirnya membuat Ade Armando babak belur bahkan nyaris ditelanjangi oleh oknum tersebut. 

"Kami sangat sayangkan ada sekelompok yang memancing di air keruh, yang tujuannya bukan untuk menyampaikan pendapat, tapi memang niatnya membuat kerusuhan," kata Irjen Pol Fadil Imran dalam konferensi pers. 

Irjen Pol Fadil Imran menjelaskan, setelah massa BEM SI membubarkan diri, ada sekelompok orang yang berbuat rusuh. Sekelompok orang itu kemudian mengeroyok Ade Armando hingga babak belur. 

Irjen Pol Fadil Imran memastikan bahwa pengeroyok Ade Armando bukan mahasiswa. 

"Setelah (aspirasi) diterima dan mahasiswa kembali (bubar), ada kelompok massa dan kami sudah identifikasi melakukan pengeroyokan dan penganiayaan kepada saudara Ade Armando," ujar Irjen Pol Fadil Imran. 

Polisi kemudian mengevakuasi Ade Armando. Namun, sejumlah anggota kepolisian malah diserang hingga terluka. 

"Pada saat anggota melakukan evakuasi, massa non-mahasiswa bertambah beringas menyerang anggota, sehingga enam anggota kami yang melakukan evakuasi, terluka," ucap Irjen Pol Fadil Imran. 

Fadil pun mengultimatum para pengeroyok Ade Armando untuk menyerahkan diri. 

"Kami akan mengumumkan identitas pelaku dan jika tidak menyerahkan diri akan kami lakukan penangkapan!" ujar Irjen Pol Fadil Imran.

Related

News 4398724736052732428

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item