Sekilas Sejarah Geger Pecinan dan Perang Jawa (1741-1743)


Peristiwa ini bisa mengguncang persepsi lama kita mengenai kebangsaan, penjajahan, dan posisi kerajaan Jawa prakemerdekaan. Karenanya, sejarah mengenai Geger Pecinan atau Perang Jawa awal tidak pernah atau jarang diungkap secara objektif, dan seakan-akan ditutupi, apalagi di lingkungan yang erat kaitanya dengan keraton dan Jawanisme.

Pun peristiwa ini punya andil besar bagi jalanya sejarah Nusantara; menginspirasi pemberontakan-pemberontakan sesudahnya, hingga Perang Diponegoro. Bisa dibilang, resistensi orang Jawa terhadap etnis Tionghoa bisa ditelusuri dari sini; dampak dari propaganda Belanda dan kebijakannya yang memutus komunikasi antar etnis, dengan melokalisasi orang-orang Tionghoa di wilayah khusus, yang belakangan kita sebut dengan istilah "Pecinan."

Dimulai dari pembantaian rakyat Tionghoa di Batavia yang memicu perang besar antara VOC dan koalisi masyarakat Jawa - Tionghoa, yang puncaknya adalah runtuhnya kesultanan boneka VOC, alias Mataram era Kartasura.

Berbeda nasib dengan Diponegoro, oleh lingkungan keraton dan pemujanya—umumnya juga dalam sejarah Indonesia sendiri—tokoh dalam Geger Pecinan tidak pernah dikenang sebagai pahlawan, melainkan selamanya pemberontak. Bahkan salah satu petilasan pimpinannya dijadikan lokalisasi.

Related

History 6483477668711260677

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item