Rahasia Orang-orang Kaya Amerika Menghindari Pajak Kekayaannya (Bagian 2)

Rahasia Orang-orang Kaya Amerika Menghindari Pajak Kekayaannya

Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Rahasia Orang-orang Kaya Amerika Menghindari Pajak Kekayaannya - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Bukan hanya itu, yayasan juga dapat mengumpulkan uang dengan mengajak orang-orang biasa atas nama amal. Tetapi pada kenyataannya, uang yang benar-benar digunakan yayasan untuk beramal mungkin bahkan tidak sampai 1 persen.

Jadi di Tiongkok, jika Anda menyumbang 100 miliar dolar, Anda adalah benar-benar menyumbang. Anda kehilangan hak kendali atas uang itu. Sebaliknya, uang yang didonasikan oleh orang-orang kaya di Amerika Serikat akan masuk yayasannya. Dan masih dalam pengendaliannya sendiri. 

Yayasan ini pada dasarnya adalah alat bebas pajak dari orang kaya. Alat warisan kekayaan keluarga dari generasi ke generasi. Artinya, uang hanya dipindahkan dari tangan kiri ke tangan kanan.

Dengan cara ini, orang barat bisa memecahkan masalah tidak menjadi kaya sampai tiga generasi (dalam budaya China). Bahkan, dengan cara mendonasikan ke yayasan bisa memastikan fondasi warisan kekayaan benar-benar dikuatkan. 

Bisa menghindari pajak tinggi. Dan mendapatkan nama harum. Wow, three birds in one stone. Mendapatkan tiga ekor burung dengan satu batu. 

Raja Minyak Amerika Serikat, Keluarga Rockefeller, yang menciptakan aturan permainan ini. Dan telah diteruskan ke generasi keenam. Berhasil menjadikan dan menjamin keturunan orang kaya dan masa depan mereka sebagai masyarakat kelas atas.

Melakukan amal atau berdonasi di Amerika Serikat hanyalah suatu bisnis. Inilah rahasia donasi orang kaya Amerika Serikat. 

Pertama-tama, keturunan orang-orang kaya ini dapat bekerja di yayasan sendiri. Memberikan gaji tinggi, jutaan dolar setahun. Paling tidak bisa memastikan bahwa keluarga mereka memiliki jaminan pokok.

Kedua, keluarga-keluarga kaya perlu melakukan berbagai hubungan masyarakat atau pemerintah. Mereka hanya perlu mempekerjakan orang yang ditunjuk untuk bertindak sebagai konsultan untuk yayasan. Kemudian memberikan biaya gaji konsultan yang sangat besar. Biaya humas ini dapat diambil dari akun dana yayasan. Atas nama pembelian amal.

Tidak hanya itu, orang kaya dapat menyumbang ke universitas top dunia atas nama melakukan amal. Di mana kemudian anak-anak mereka dapat pergi ke perguruan tinggi dan universitas ini tanpa hambatan apa pun. 

Itulah sebabnya, banyak orang kaya di AS yang suka berbuat amal mendonasikan banyak uang untuk Harvard maupun Stanford. 

Di dalam yayasan-yayasan ini masih banyak cara permainan untuk mengakumulasi kekayaan mereka. Melalui berbagai operasi orang dalam, melalui pertukaran kepentingan internal, penggunaan uang rakyat biasa, ditransfer ke ahli waris mereka sendiri.

Ada pepatah klasik di dalam film Tiongkok, "Let the Bullets Fly". Untuk mengumpulkan uang, orang kaya akan menyumbang dan beramal terlebih dahulu. Kemudian orang-orang biasa akan mengikuti ikut berdonasi. 

Setelah usai donasi, uang orang kaya akan dilunasi dulu, dan uang orang-orang biasa hasil donasi akan dibagi rata. 

Ini bukan pepatah belaka, tetapi telah menjadi fakta ketika Hillary Clinton dan Donald Trump mencalonkan diri sebagai presiden, media Amerika mengungkap banyak berita tentang fakta-fakta di belakang Hillary.

Sebagai contoh, dalam suatu wawancara media, putri Hillary bernama Chelsea mengatakan, “Jika ibu saya menang, saya akan mengambil alih posisinya sebagai Dewan Direksi Yayasan Clinton, sehingga tidak akan ada konflik kepentingan sama sekali.”

Jika orang kaya di Amerika Serikat atau negara barat lainnya benar-benar ingin menyumbang dan berbuat amal, mengapa tidak langsung membiayai pengentasan kemiskinan, infrastruktur, atau pendidikan medis?

Mengapa harus mendirikan yayasan atas nama pribadi, memasukkan harta donasinya ke dalam dana yayasan sendiri, dan mempekerjakan semua anak dan cucunya sebagai team manajemen dengan gaji yang tinggi?

Sekali lagi, perbuatan amal orang barat tidak lebih dari sebuah bisnis. Bahkan suatu bisnis kelas kakap. Di mana bisnis ini hanya bisa dimainkan oleh anak dan cucunya turun temurun.  

Related

International 4627974752949342253

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item