Kepala Desa di Banyuwangi Beber Fakta Tentang KKN di Desa Penari

Seorang kepala desa di Banyuwangi buka suara tentang fakta KKN di Desa Penari. Kades tersebut bernama Sugito. Dia membenarkan jika cerita KKN di Desa Penari merupakan peristiwa nyata yang memang betul-betul terjadi. 

Menurutnya, peristiwa KKN di Desa Penari menimpa mahasiswa yang melaksanakan kuliah kerja nyata di Desa Bayu, Banyuwangi. 

"Itu ternyata betul, ya. Ada orang (mahasiswa) dari Surabaya, 11 orang yang sedang KKN di Desa Bayu," ungkap Sugito seperti dikutip dari akun Instagram @rumpi_gosip. 

Berdasarkan penuturannya, kala itu peserta KKN di Desa Bayu dipisahkan antara mahasiswa laki-laki dan perempuan. Hingga suatu hari, dua peserta KKN perempuan dan laki-laki memasuki area hutan di Banyuwangi dan melakukan hubungan yang tidak semestinya. 

"Masuk ke hutan, di dalam hutan itu dia sampailah ke Darungan. Dari situ, informasi dari kawannya, dia itu melakukan hubungan yang gak senonoh," ujarnya. 

Usai kembali dari hutan, keduanya bertemu orang asing yang mempersilakan kedua mahasiswa tersebut singgah di rumahnya. Dalam penuturannya, rumah tersebut bak istana dan disuguhkan berbagai sajian istimewa. 

"Dia pulang dari rumah itu, disuruh mampir sama orang, katanya di rumahnya itu seperti istana," ucapnya 

"Di dalamnya katanya banyak makanan, banyak tari tarian. Setelah dibuka, dari daun pisang (makanan bekal dari orang asing). Informasi, katanya itu kepala kera," katanya lebih lanjut.

Usai peristiwa tersebut, disebutkan kedua mahasiswa itu jatuh sakit. 

"Dia kaget, pingsan kemudian dia sakit, dibawalah ke balai desa, sakit sampai 3 hari," tutur Sugito. 

Dari informasi yang diterima Sugito kala itu, kedua mahasiswa tersebut tidak kunjung sembuh. Dikabarkan, keduanya meninggal dunia setelah beberapa bulan kemudian. 

"Dia gak bisa (sembuh). Dia pulang, informasi yang ditangkap katanya setelah dua tiga bulan dia meninggal dunia," ujarnya. 

Kisah KKN di Desa Penari memang banyak menyedot perhatian masyarakat. Bahkan film yang mengangkat kisah ini pun ditonton lebih dari 7 juta penonton.