Mengenal Kelelahan Mental Pikiran dan Penyebabnya


Brain fatigue (atau sering juga disebut decision fatigue) adalah kejadian saat otak kita mengalami kelelahan karena terlalu banyak hal yang harus dipikirkan dan diputuskan. Proses untuk berpikir dan mengambil beragam keputusan dalam keseharian hidup kita ternyata membuat otak mengalami kelelahan.

Beragam problem dan beban pikiran yang membayangi otak kita, jika terus menumpuk, lama-lama akan membuat otak mengalami kelelahan yang akut (brain fatigue). Dengan kata lain, mental pikiran kita mengalami keletihan yang mendalam (mental exhaustion). 

Ada sejumlah kategori masalah yang acapkali menghadang pikiran kita, dari aspek yang sepele hingga yang berat.

Kategori beban pikiran yang pertama adalah memikirkan hal-hal yang sepele. Semuanya kelihatan sepele, namun, kalau volumenya banyak dan berulang, akan membuat beban dalam pikiran juga.

Contoh kategori beban pikiran ini antara lain: hari ini mau pakai baju apa ke kantor, nanti siang mau makan apa (dan kemudian malah bingung karena terlalu banyak pilihan), nanti pulang mau lewat jalan mana, atau juga keputusan mau beli produk merek apa, atau kapan mau ngecek email dan membalasnya.

Beban pikiran di atas kelihatan sepele. Namun jika terus dilakukan secara berulang, pelan-pelan akan membuat beban dalam pikiran kita. Dengan kata lain, ada jatah dalam otak kita yang terpakai untuk memikirkan hal-hal yang tampaknya remeh ini.

Kategori beban pikiran yang kedua adalah memikirkan pekerjaan. Volume tugas yang terlampau banyak, disertai banyak distraksi dan aneka instruksi urgen yag serba minta cepat, sementara waktu amat terbatas, acapkali membuat pikiran jadi amat terbebani dan kemudian mengalami stres.

Kategori beban pikiran berikutnya adalah memikirkan kondisi keuangan yang masih terbatas. Misal beban pikiran karena merasa gaji atau penghasilan masih kurang memuaskan, sementara biaya hidup makin mahal. 

Atau mikir harus membayar cicilan ini itu yang belum lunas. Atau memikirkan kapan sanggup membeli rumah sendiri, sementara harganya makin selangit. Atau juga memikirkan cara menyiapkan biaya pendidikan anak. Atau juga memikirkan cara mengalokasikan penghasilan yang masih terbatas untuk keperluan investasi.

Beban pikiran karena memikirkan kondisi keuangan yang terbatas ternyata memberikan efek yang kelam bagi kemampuan otak dan daya kognisi kita (kemampaun berpikir secara tajam). 

Sebuah studi menunjukkan, orang yang penghasilannya pas-pasan, kemampuan berpikir dan daya kreativitasnya akan cenderung makin menurun (Mulainathan & Shafir, 2014). Sebuah fakta yang lumayan muram, terutama jika Anda termasuk yang penghasilannya masih pas-pasan.

Kategori beban pikiran lainnya adalah yang berkaitan dengan masalah hubungan pribadi, misal pikiran jadi amat terganggu jika misalnya ada masalah dalam komunikasi dengan pasangan hidup. Atau juga jika ada konfik pribadi dengan rekan kerja.

Kategori beban pikiran lain yang juga acap menghantui keseharian kita adalah kemacetan. Sebuah studi menemukan fakta bahwa kemacetan merupakan salah satu aspek yang sangat cepat membuat otak kita mengalami kelelahan (Eden, 2002). Stres karena macet merupakan willpower destroyer yang destruktif.

Demikianlah beragam contoh beban pikiran yang acap menghantui keseharian kita. Mulai dari beban pikiran karena memikirkan hal-hal sepele namun terus berulang, memikirkan beban pekerjaan, memikirkan masalah keuagan, hingga memikirkan kemacetan di jalanan.

Kombinasi dari aneka beban pikiran di atas secara akumulatif akan menciptakan fenonema brain fatigue dalam pikiran kita. Otak kita mengalami kelelahan. Atau juga mental pikiran kita mengalami keletihan yang akut (mental exhaustion).

Dan saat otak kita mengalami kelelahan, maka kekuatan willpower (kekuatan tekad dan disiplin diri) dalam raga kita juga akan merosot. Saat mengalami brain fatigue, kekuatan willpower kita untuk melakukan sesuatu dengan tekun dan penuh disiplin (self discipline) pelan-pelan akan menurun juga.

Semua uraian di atas menunjukkan bahwa beban pikiran yang berat dan akumulatif, pada akhirnya akan membuat willpower kita mengalami kelelahan.

Skema siklusnya seperti ini: beban pikiran beragam problem kehidupan > akan memunculkan fenomena brain fatigue atau kelelahan mental pikiran > dan kelelahan pikiran pada akhirnya akan menggerus energi willpower dalam raga kita.

Kelelahan mental pikiran inilah yang menyebabkan kenapa banyak orang merasa hidupnya stuck. Mental pikiran yang lelah membuat orang mengalami penurunan willpower secara signifikan.

Dan saat energi willpower turun, maka orang akan kesulitan merumuskan solusi demi perubahan nasib; juga gagal melakukan ikhtiar secara konsisten demi masa depan hidup yang lebih baik.

Apakah Anda juga merasakan kondisi seperti itu?

Related

Psychology 8846708963992350365

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item