Daftar Habib Palsu di Indonesia Menurut Rabithah Alawiyah
https://www.naviri.org/2024/03/daftar-habib-palsu-di-indonesia-menurut.html
Polda Metro Jaya mengungkapkan kasus pembuatan sertifikat habib palsu yang terjadi di Kalideres, Jakarta Barat. JMW (24), pelaku beraksi melalui situs https://maktabdaimi.blogspot.com dan mengaku sebagai organisasi Rabithah Alawiyah.
Dalam situs web tersebut, ada nasab atau keturunan semua habib yang terdata di Rabithah Alawiyah. Situs tersebut juga menggunakan logo Rabithah Alawiyah sebagai foto profil mereka.
Logo tersebut juga digunakan sebagai foto dari setiap artikel nasab semua habib yang sudah terdata di Rabithah Alawiyah. Selain itu, di setiap unggahan nasab, selalu tertera tulisan 'Ingat tidak ada akun rabithah pusat selain ini, jika ada link yang mengatasnamakan Rabithah Alawiyah pusat silahkan koordinasi ke pusat'.
Diketahui Rabithah Alawiyah merupakan organisasi tempat berkumpul orang-orang Hadrami. Organisasi ini juga mencatat keturunan Nabi Muhammad yang berada di Indonesia. Namun situs resmi mereka adalah https://rabithahalawiyah.org/.
Pada 11 Juni 2020, Rabithah Alawiyah mengumumkan sebagian data habib palsu dan pihaknya juga telah memberikan pernyataan resmi tentang Azmatkhan.
"Dengan ini, kami menyatakan bahwa wabilah Azmatkhan adalah salah satu wabilah/marga dari Saadah Bani Alawi yang nasabnya tersambung ke Sayyid Alwi Ammul Fagih bin Muhammad Shohib Mirbath akan tetapi lembaga kami sampai saat ini hanya mempunyai syajarah nasab keturunan Azmatkhan sampai walisongo saja sehingga kami tidak dapat mengisbat/mengesahkan kebenaran jalur nasab tersebut ke bawahnya. Kami juga mengklarifikasi bahwa Maktab Daimi-Rabithah Alawiyah TIDAK PERNAH memberikan pengakuan kepada lembaga nasab Asyraf Azmatkhan Ahlulbait Internasional maupun logonya," bunyi pernyataan Rabithah Alawiyah, 11 Juni 2020.
Berikut daftar habib palsu yang fotonya beredar di masyarakat, orang-orang tersebut mengaku Azmatkhan dan lain-lain, ini nama-namanya:
Al Habib Muhammad Jaelani Azmatkhan-Indramayu
Al-Imam Asy-Syaikh An-Naqib Al-Habib Prof. Dr. KH. R. Shohibul Faroji Azmatkhan, S. Ag. MA-Jakarta
Al Habib Muhammad Irwan Arifin Al Kaff-Banjarmasin
Al Habib Muhammad Hamdani Al Kaff-Banjarmasin
Al Habib Muhammad Rabbani Azmatkhan-Sampit
Al Habib Muhammad Chatab Azmatkhan-Samarinda
Al Habib Muhammad Ali Syahbana Al Kaff-Banjarmasin
Al Habib Khairul Azmatkhan - Kalimantan Selatan
Al Habib Ishaq Asmatkahan - Martapura
Al Habib Jazuli Rahman Al-Qadri-Banjarmasin
Al Habib Hadi bin Abdullah Azmatkhan-Jakarta
Al Habib Yusuf Bin Imron Bahasyim-Martapura
Al Habib Ahmad Abdul Fatah Alaydrus-Samarinda
Al Habib Abbas bin Fuad Hasyim Azmatkhan-Cirebon
Al Habib Ahmad Azmatkhan-Malang
Al Habib Abdul Hakim Azmatkhan-Jakarta
Al Habib Ahmad Adib Nawawi Azmatkhan-Semarang
Al Habib Ali Azmatkhan-Surabaya
Al Habib Akbar bin Muhammad Bafaqih-Banjarmasin
Al Habib Jafar bin Abdurrohman Azmatkhan-Bandung
Al Habib Aziz Zein Azmatkhan-Pontianak
Al Habib Muhamad Yusuf Ramli Al Kaff-Banjarmasin
Al Habib Rizal bin Fauzi Ba'alawy-Jakarta
Habib Mardi Bahasyim-Martapura
Al Habib Muhammad Alaydrus-Jambi
Al Habib Muhammad Azmatkhan-Jakarta
Al Habib Nuzly Ramadahani Azmatkhan-Martapura
Al Habib Seggaf bin Rafiq Alaydrus-Kalimantan Timur
Al Habib Nur'id Khalil Azmatkkhan-Martapura
Al Habib Yahya bin Thohir Alaydrus-Borneo
Al Habib Zainal Ilmi Azmatkhan-Martapura
Al Habib Ramzi bin Fauzy Ba'alawy-Jakarta
Al Habib Umar Alaydrus-Jambi
Cara Membedakan Habib Asli dan Habib Palsu
Kehadiran habib palsu di muka umum membuat masyarakat resah. Apalagi masyarakat yang awam merasa sulit untuk membedakan antara habib asli dan habib palsu karena masih melihat dari sisi fisik dan penampilan. Wakil Ketua PCNU Kabupaten Bekasi, Kiai Usamah Zahid memberikan sebuah cara yang bisa digunakan untuk memastikan seseorang bergelar habib.
Menurut Kiai Usamah Zahid, pada dasarnya seorang habib merupakan dzuriyyah rasul atau keturanan Rasullah SAW melalui jalur Sayyidina Ali dan Sayyidatuna Fatimah, kemudian putra Sayyidina Hasan dan Husen lalu menurunkan generasi di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Kiai Usamah Zahid mengatakan habib memiliki makna orang yang dicintai dan mencintai, artinya ketika seorang habib memiliki sifat dasar cinta dalam hatinya maka perilaku dan akhlaknya harus sesuai dengan gelar yang disandangnya, apalagi di belakang nama habib ada nama besar Rasulullah SAW di belakangnya.
Kiai Usamah Zahid mengatakan bahwa habib mempunyai tiga kategori:
Habib asli dan alim. Habib yang semacam ini menurutnya harus dihormati serta dimuliakan karena di dalam dirinya mengalir darah Rasulullah SAW. Oleh karena itu, masyarakat harus tunduk terhadap pendapat habib tersebut karena keilmuan yang dimilikinya.
Habib asli tapi tidak alim. Habib yang kurang memahami ilmu agama karena tidak pernah mengenyam pendidikan baik di sekolah atau pesantren. Kepada habib golongan kedua ini, kita harus tetap takzim dan menghormatinya.
Habib palsu. Kiai Usamah menilai orang yang sekadar mengaku dirinya habib memiliki akhlak tidak baik. Setelah dicek kebenarannya ternyata bukan habib asli, maka tinggalkan saja tanpa perlu menghina, membully karena dia tetaplah manusia yang harus dihormati.
Tiga hal tersebut bisa menjadi landasan menghadapi habib atau orang yang mengaku habib agar tidak salah dalam mengambil suri teladan.