Siapa Empat Teroris yang Menyerang Moskow Rusia? (Bagian 1)


Rusia telah mendakwa empat pria yang disebut melakukan serangan mematikan di gedung konser di Moskow yang menewaskan sedikitnya 137 orang.

Tiga orang digiring dengan mata tertutup ke pengadilan Moskow, sementara satu orang lainnya menggunakan kursi roda. Semuanya didakwa melakukan tindakan terorisme.

Kelompok Negara Islam atau ISIS mengatakan mereka bertanggung jawab atas serangan pada hari Jumat di Balai Kota Crocus, melalui sebuah unggahan video. Para pejabat Rusia mengklaim, walaupun tanpa bukti, tentang keterlibatan Ukraina dalam serangan itu.

Kyiv mengatakan klaim tersebut "tidak masuk akal".

Empat orang terdakwa dalam serangan itu adalah Dalerdzhon Mirzoyev, Saidakrami Muodali Rachabalizoda, Shamsidin Fariduni, dan Muhammadsobir Fayzov. Mereka digelandang oleh sejumlah polisi dengan penutup muka menuju gedung pengadilan di Distrik Basmanny di ibu kota Rusia.

Empat orang terdakwa itu tampak terluka. Kedua mata Mirzoyev dan Rachabalizoda terlihat lebam dan menghitam. Adapun satu telinga Rachabalizoda dibalut karena terluka. Sementara wajah Fariduni terlihat bengkak. Terdakwa keempat, Fayzov, dibawa ke pengadilan dengan menggunakan kursi roda dan tampaknya matanya terluka, menurut kantor berita Reuters.

Pernyataan pengadilan yang disebarkan di layanan pesan Telegram mengatakan Mirzoyev adalah warga negara Tajikistan dan "mengakui kesalahannya sepenuhnya". Rachabalizoda juga "mengaku bersalah", katanya. Keempatnya akan ditahan sebelum persidangan hingga setidaknya 22 Mei, tambah pengadilan.

Orang-orang itu ditangkap beberapa jam setelah empat pria bersenjata pada Jumat malam menyerbu Balai Kota Crocus, di pinggiran Moskow, dan mulai menembaki sekitar 6.000 orang yang sedang menghadiri konser rock. Para penyerang juga membakar tempat tersebut dan menyebabkan atapnya runtuh.

Pihak berwenang Rusia mengatakan 137 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka. 

Kelompok Islam atau ISIS mengklaim serangan mematikan itu beberapa jam setelah kejadian. ISIS menyatakan bahwa serangan itu dilakukan oleh cabang yang dikenal sebagai Negara Islam di Khorasan, atau IS-K.

Mereka kemudian merilis rekaman grafis para penyerang yang menembaki penonton di dalam gedung konser. Video tersebut telah diverifikasi keasliannya oleh BBC. Namun tidak ada pejabat Rusia yang mengakui klaim tersebut, malah menyatakan - tanpa bukti - bahwa para penyerang dibantu oleh Ukraina.

Rusia menyatakan empat orang terdakwaa berada di wilayah Bryansk dan siap melintasi perbatasan saat mereka ditangkap.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky pada hari Minggu menolak klaim tersebut. Dan pejabat intelijen militer Ukraina mengatakan bahwa “tidak masuk akal” untuk menyatakan bahwa orang-orang tersebut mencoba melintasi perbatasan yang dipenuhi ranjau, yang dipenuhi ratusan ribu tentara Rusia, untuk mencapai tempat aman.

Tujuh orang lainnya telah ditangkap di Rusia karena dicurigai membantu serangan itu.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan empat pria bersenjata pelaku serangan mematikan di gedung konser di Moskow telah ditangkap. Setidaknya 137 orang tewas dan lebih dari 140 orang terluka dalam insiden tersebut.

Pihak berwenang Rusia mengatakan total 11 orang ditahan, empat di antaranya adalah pria bersenjata yang ditangkap saat menuju Ukraina.

Kelompok Negara Islam (ISIS) mengatakan mereka berada di balik serangan itu. Pada Sabtu (23/03), Amaq, kanal ISIS di Telegram, mengunggah gambar empat pria bertopeng yang mereka klaim terlibat dalam serangan tersebut. Rusia belum mengomentari klaim ISIS.

Kelompok itu kemudian merilis video yang diklaim sebagai rekaman serangan tersebut. Rekaman video, yang belum diverifikasi oleh BBC, tampak menunjukkan salah satu pria bersenjata melepaskan tembakan ke sejumlah orang saat memasuki gedung konser.

Dalam pernyataannya, Putin mengutuk pembantaian tersebut – diklaim sebagai yang paling mematikan di Rusia selama hampir 20 tahun – sebagai “aksi teroris yang biadab” dan mengulangi pernyataan sebelumnya dari pihak berwenang Rusia bahwa para penyerang mencoba melarikan diri ke Ukraina.

Kyiv menolak klaim bahwa mereka terlibat dalam serangan itu dan menyebutnya sebagai hal yang "tidak masuk akal".

"Menganggap para tersangka sedang menuju Ukraina berarti mereka bodoh atau ingin bunuh diri," kata Andriy Yusov, juru bicara direktorat intelijen militer Ukraina.

Dewan Keamanan Nasional AS mengatakan pihaknya memperingatkan Rusia tentang potensi serangan terhadap "pertemuan besar", termasuk konser, di Moskow pada awal bulan ini. Akan tetapi, Kremlin pada saat itu menganggapnya sebagai "propaganda" dan upaya Washington untuk ikut campur dalam pemilu Rusia baru-baru ini.

Pada Sabtu (23/03), Gedung Putih mengatakan pihaknya mengutuk serangan "keji" tersebut dan menggambarkan ISIS sebagai "teroris musuh bersama yang harus dikalahkan di mana pun".

Pada Sabtu (23/03), sebuah tugu peringatan sementara didirikan di luar gedung konser tempat warga Moskow menyalakan lilin dan meletakkan bunga. Yang lain antri untuk mendonorkan darahnya bagi para korban pembantaian tersebut. Di Moskow dan kota-kota lain, papan reklame elektronik menampilkan gambar sebatang lilin yang menyala dan kata "Skorbim" - "kami berduka".

Presiden Putin telah menyatakan hari Minggu (24/03) sebagai hari berkabung nasional dan acara akhir pekan telah dibatalkan di seluruh Rusia.

Tugu peringatan juga muncul di luar kedutaan Rusia di beberapa negara, termasuk Inggris. Semyon Khraptsov, yang istrinya menghadiri konser malam sebelumnya dan hingga kini masih hilang, mengatakan dia telah mencoba menelepon lima rumah sakit tetapi semua saluran telepon sibuk.

"Saya benar-benar panik. Saya tidak tahu harus berbuat apa, (saya) benar-benar putus asa," katanya.

Baca lanjutannya: Siapa Empat Teroris yang Menyerang Moskow Rusia? (Bagian 2)

Related

News 5891927009343443348

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item