Survei SMRC: Makan Siang Gratis adalah Program Paling Tidak Penting
https://www.naviri.org/2024/03/survei-smrc-makan-siang-gratis-adalah.html
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman, menanggapi hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting atau SMRC yang menyebut makan siang dan susu gratis untuk anak sekolah merupakan janji program paling tak penting dibandingkan janji pasangan lain.
Makan siang dan susu gratis untuk anak sekolah merupakan program unggulan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.
Habiburokhman mengatakan, dia mengaku tak mengetahui jika ada lembaga survei tidak mengungkapkan seluruh hasil temuan surveinya. Dia mengklaim mendapatkan informasi, hasil survei SMRC menyatakan Prabowo saat ini telah memiliki elektabilitas lebih dari 50 persen.
"Saya dapat info. Enggak tahu bener atau enggak," ujar dia saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat, 12 Januari 2024.
SMRC menyatakan bahwa program makan siang gratis paling tak dibutuhkan oleh masyarakat dibandingkan program satu keluarga miskin satu sarjana dan tunjangan bagi ibu hamil. "Terlepas dari siapa yang menawarkan ini," ujar pendiri SMRC Saiful Mujani seperti dikutip dari kanal YouTube SMRC TV, Kamis, 11 Januari 2024.
Dalam hasil survei itu, program keluarga miskin 1 sarjana dinilai dibutuhkan oleh responden sebanyak 48 persen, tunjangan ibu hamil 32 persen, sedangkan makan siang dan susu gratis hanya 20 persen. "Walau dia tahu dan yakin bisa merealisasikan, makan siang gratis tidak terlalu penting bagi masyarakat," tutur dia.
Dari 20 persen orang yang membutuhkan program itu, Saiful Mujani mengatakan hanya 25 persen yang mengetahui program itu berasal dari pasangan calon nomor urut 2. "Kalau saya Prabowo, saya sudah coret itu," ucap Saiful Mujani.
Sementara itu, tunjangan bagi ibu hamil merupakan janji program Anies-Muhaimin dan satu keluarga miskin satu sarjana merupakan janji program Ganjar-Mahfud. Saiful Mujani mengatakan masing-masing hanya 16 dan 17 persen orang yang mengetahui siapa pasangan calon pemilik program itu.