Panduan Seputar Nutrisi untuk Ibu Hamil
https://www.naviri.org/2015/12/panduan-seputar-nutrisi-untuk-ibu-hamil.html
Naviri.Org - Ketika kehamilan terjadi, maka artinya ada sebuah kehidupan baru yang mulai tumbuh—yang kelak akan terus berkembang hingga dilahirkan. Karenanya, ibu hamil harus selalu memperhatikan jadwal dan jenis makanan yang diasupnya, karena pertumbuhan dan perkembangan janin sangat tergantung dari nutrisi makanan si ibu.
Selama kehamilan berlangsung, beberapa zat gizi memiliki peran sangat penting dalam pertumbuhan janin, selain metabolisme energi meningkat akibat perubahan sistem tubuh ibu hamil dan perkembangan janin yang ada dalam kandungannya. Karena itu, kebutuhan akan energi dan zat gizi pun harus ditingkatkan, selain juga perlu menghindari zat yang bersifat negatif bagi tubuh, semisal rokok, kafein, dan alkohol.
Upaya untuk dapat menambah zat gizi bagi ibu hamil tidak bisa sekadar terus menambah jumlah makanan yang dikonsumsi saja, tetapi juga harus mempertimbangkan kandungan gizi dan nutrisinya. Berikut ini beberapa zat gizi dan nutrisi yang tidak boleh dilupakan oleh setiap ibu hamil.
Asam folat
Asam folat atau vitamin B yang dikonsumsi sejak masa pembuahan hingga awal kehamilan mampu mencegah risiko cacat lahir pada otak dan tulang belakang. Jika merujuk pada hasil penelitian, maka risiko kelainan tulang belakang (spina bifida) dan kelainan ronggga otak (anensefali) tersebut dapat diturunkan hingga 50 persen. Karenanya, ibu hamil sangat disarankan untuk mengkonsumsi setidaknya 400 miligram asam folat per hari.
Asam folat bisa diperoleh dari roti, oatmeal, brokoli, stroberi, dan jus bayam.
Cairan
Selama kehamilan, cairan dibutuhkan untuk meningkatkan volume darah dan air ketuban. Karena itu, ibu hamil sangat disarankan untuk mengkonsumsi air minum setidaknya 6 sampai 8 gelas per hari.
Jika Anda berpikir bahwa dengan mengurangi air minum akan dapat mengurangi bengkak yang mungkin timbul selama kehamilan, maka itu sebenarnya keliru. Mengurangi konsumsi cairan selama kehamilan tidak akan mengurangi bengkak yang Anda alami, tetapi malah dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal.
Konsumsi cairan yang paling baik adalah air putih, namun ibu hamil juga dapat memperolehnya dari sup, teh, atau jus.
Garam
Kebutuhan tubuh pada garam tidak banyak, hanya sekitar 2000 sampai 8000 miligram per hari. Garam dapat membantu mengatur air dalam darah. Namun, meski begitu, ibu hamil yang menderita tekanan darah tinggi atau pre-eklampsia tidak memerlukan tambahan akan konsumsi garam.
Kalori
Selama trimester kedua dan ketiga kehamilan, ibu hamil membutuhkan 300 kalori per hari. Meskipun peningkatan ini tidak digunakan dalam trimester pertama, namun bukan berarti keseimbangan nutrisi tidak penting—ibu hamil tetap harus mengasup kalori yang cukup semenjak trimester pertama. Kalori tambahan ini dibutuhkan agar berat badan ibu hamil meningkat (total 12 sampai 16 kilogram selama hamil), selain juga untuk menghasilkan berat badan bayi yang cukup sewaktu dilahirkan.
Kalori bisa diperoleh dari kacang-acangan, sereal, sayur, kentang, beras merah, dan buah-buahan.
Kalsium
Berdasarkan penelitian, janin membutuhkan 13 miligram kalsium dari darah ibu, untuk pertumbuhan tulang dan giginya. Apabila jumlah kalsium yang ia peroleh kurang, maka ia akan mengambilnya dari tulang. Jika ini terjadi, maka nantinya ibu hamil bisa mengalami pelunakan tulang atau osteomalasia.
Kalsium bisa diperoleh dari produk susu, brokoli, tahu, dan kacang-kacangan.
Protein
Protein sangat dibutuhkan untuk membangun, memperbaiki, dan mengganti jaringan tubuh. Ibu hamil memerlukan tambahan protein agar pertumbuhan janin optimal.
Protein bisa diperoleh dari tahu, tempe, daging, ayam, ikan, susu, dan telur.
Zat Besi
Ibu hamil harus tercukupi kebutuhan zat besinya, karena pertumbuhan dan perkembangan janin dapat terhambat jika kekurangan nutrisi ini. Selain itu, kekurangan zat besi juga bisa meningkatkan risiko cacat pada si ibu dan janin. Karena kebutuhan zat besi sulit dipenuhi dari diet pola makan, maka terkadang pemakaian suplemen disarankan.
Zat besi bisa diperoleh dari bayam, daging merah, hati, ikan, unggas, kerang, telur, dan kedelai.
Baca juga: Panduan Makan Minum yang Baik bagi Ibu Hamil