Kecamuk Mengerikan di Balik Perang Sipil Myanmar (Bagian 3)

Kecamuk Mengerikan di Balik Perang Sipil Myanmar

Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Kecamuk Mengerikan di Balik Perang Sipil Myanmar - Bagian 2). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Maung Oo mengaku menyesali tindakannya. "Jadi saya akan katakan kepada Anda semua. Saya ingin semua orang tahu supaya mereka terhindar bernasib sama."

Keenam serdadu yang berbicara kepada BBC mengaku membakar rumah-rumah dan desa di Myanmar tengah.

Hal ini mengindikasikan aksi tersebut adalah taktik terorganisir untuk menghancurkan dukungan kepada pemberontakan. Ini juga mengemuka ketika sejumlah kalangan menilai militer Myanmar kewalahan mempertahankan kekuasaan di sejumlah lini dalam perang sipil. 

Myanmar Witness - sebuah kelompok berisi periset yang melacak pelanggaran HAM menggunakan sumber terbuka - telah memverifikasi lebih dari 200 laporan desa-desa dibakar dengan cara serupa selama 10 bulan terakhir.

Mereka mengatakan skala serangan pembakaran ini meningkat cepat, dari sedikitnya 40 serangan pada Januari dan Februari, hingga sedikitnya 66 insiden pada Maret dan April.

Ini bukan pertama kalinya militer Myanmar menggunakan taktik bumi hangus. Militer banyak dilaporkan menerapkan taktik tersebut terhadap komunitas Rohingya di Negara Bagian Rakhine pada 2017.

Kelompok-kelompok etnis di daerah pegunungan Myanmar mengalami serangan semacam ini selama berpuluh tahun. Beberapa milisi etnis tersebut kini membantu melatih dan mempersenjatai PDF dalam perang sipil melawan militer.

Budaya impunitas yang membolehkan serdadu menjarah dan membunuh sekehendaknya, sebagaimana dipaparkan keenam serdadu, telah berlangsung selama berpuluh tahun, menurut organisasi Human Rights Watch.

Individu jarang dimintai pertanggungjawaban atas kekejian yang diduga dilakukan militer. Namun militer Myanmar semakin sering harus mengupah serdadu dan milisi akibat desersi dan pembunuhan oleh PDF.

Sebanyak 10.000 orang telah membelot dari militer dan kepolisian sejak kudeta 2021, menurut kelompok People's Embrace bentukan mantan personel militer dan kepolisian.

"Militer kewalahan mempertahankan perang sipil yang berlangsung di berbagai lini," papar Michael Martin dari lembaga kajian Centre for Strategic and International Studies.

"Mereka mengalami masalah personel pada tingkatan perwira dan serdadu berpangkat rendah, militer didera korban banyak, masalah perekrutan, masalah mendapat peralatan dan suplai. Itu tercermin oleh fakta bahwa mereka tampak kehilangan wilayah atau kendali wilayah di berbagai bagian negeri."

Kawasan Magway dan Sagaing (tempat kejadian-kejadian di atas berlangsung) biasa menjadi wilayah perekrutan militer Myanmar. Namun, kaum muda di sana malah memilih bergabung dengan PDF.

Kopral Aung menegaskan mengapa dia membelot: "Jika saya menyangka militer akan menang dalam jangka panjang, saya tidak akan berpindah haluan ke rakyat."

Menurutnya, serdadu-serdadu militer Myamar tidak berani meninggalkan pangkalan sendirian karena khawatir bakal dibunuh PDF. "Ke manapun kami pergi, kami hanya bisa pergi dengan membentuk barisan militer. Tiada yang bisa bilang kami mendominasi," ucapnya.

BBC mengajukan tuduhan-tuduhan dalam investigasi ini kepada Jenderal Zaw Min Tun, juru bicara militer Myanmar.

Dalam sebuah pernyataan, dia membantah militer menargetkan warga sipil. Dia mengatakan kedua penggerebekan yang disebut dalam investigasi adalah target sah dan mereka yang dibunuh adalah "teroris-teroris".

Dia membantah militer membakar desa-desa, dan justru mengatakan bahwa PDF yang melakukan serangan pembakaran.

Sulit mengatakan bagaimana dan kapan perang sipil ini akan berakhir, tapi tampaknya jutaan warga sipil Myanmar akan mengalami trauma. Dan semakin lama perdamaian terjadi, semakin banyak perempuan seperti korban pemrkosaan, Khin Htwe, akan rentan mengalami aksi kekerasan.

Dia mengaku tidak lagi ingin hidup setelah apa yang dia alami, dan mempertimbangkan untuk bunuh diri. Dia tak mampu mengatakan kepada tunangannya, apa yang terjadi pada dirinya.

Related

News 3392863817064777582

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item